March 13, 2022

Through The Darkness, Sinopsis Episode 11

Song Ha Yeong ternyata harus dioperasi. Tulang kakinya juga patah. Ibunda dan Kuk Yeong Su menunggu proses operasi. Ia bermimpi tentang mayat yang ia temukan sewaktu kecil di danau. Kali ini dalam mimpi ia berenang ingin meraih  mayat yang terlihat sedih dan kesepian itu.

Operasi bisa menyelamatkan nyawa Song Ha Yeong. Namun ia  harus dirawat di ICU karena masih kritis dan belum sadarkan diri. Kuk Yeong Su dan Yun Tae Gu menjenguk Song Ha Yeong yang tak sadarkan diri, dengan dibantu alat pernapasan, dan berbagai monitor yang menampilkan kondisi vitalnya.

Suatu malam, lelaki bermobil sedan hitam, pengincar wanita, menghentikan mobilnya di pinggir jalan. Mengambil sebuat tas besar dari bagasinya, dan membuang tas itu  ke laut.

April 2006, Tojung, Anyang, Provinsi Gyeonggi 
Kasus laki-laki bermobil yang membujuk perempuan di pinggir jalan, lalu menghabisi perempuan di mobil,  terjadi di provinsi Gyeonggi, tempat Heo Pil Gyo sekarang bekerja di Polda (Badan Kepolisian) di sana. Kepolisian setempat menerima berita kehilangan seorang pemandu karaoke. Kepala satuan reserse kriminal di sana sekarang, ternyata mantan atasan Song Ha Yeong di Kepolisian Dongbu dahulu, Park Dae Wung. Menurut reserse/detektif yang ia tugaskan mencari informasi, atas informasi pekerja ada juga kejadian rekannya hilang serupa 2 bulan yang lalu (Februari).Namun tidak ada laporan ke polisi karena wanita itu tinggal sendiri tanpa keluarga (tak ada keluarga yang melaporkan hilang).

Heo Pil Gyo menanyakan bagaimana menurut naluri detektif, Park Daewung. Park Daewung sendiri sekarang tak mau bertindak gegabah tanpa perintah.

Park Daewung sebenarnya mulai merasa cemas, kasus ini mengarah kasus yang serupa tanpa motif. Ia tiba-tiba teringat Song Ha Yeong yang rupanya juga sekarang lagi hits di korea. Ia meminta pada atasannya Heo Pil Gyo, untuk meminta bantuan profiler Song HaYeong.

Song Ha Yeong akhinya sadar dan bisa dipindahkan ke bangsal rawat inap. 
Tetapi Trauma kecelakaan Song Ha Yeong ternyata lumayan. Patah kakinya lumayan parah, sehingga ia mengalami kelumpuhan syaraf sebagian. Ia masih perlu dirawat cukup lama karena harus menjalani terapi rehabilitasi agar mampu berjalan kembali.
Ibunya bercerita selama Song Ha Yeong tak sadarkan diri di ICU banyak yang menengoknya. Dan ia menjadi lega.
"Aku tak sadar lama
sampai dokter tak bisa berbuat banyak, tetapi ibu lega?"
"Karena ibu tahu kau akan bangun.

Song Ha Yeong kembali ditengok Yun Tae Gu dan Detektif Nam. Mereka mengharapkan Song Ha Yeong segera sembuh dan bisa bertugas kembali. Detektif Nam berkata Song Ha Yeong banyak yang mencari sekarang. Yun Tae Gu menambahkan tim analisis terus sibuk..Tetapi Song Ha Yeong berkata ia tak kan kembali.

Heo Pil Gyo  menelepon Kuk Yeong Su, memfax kasus dan meminta kedatangan Song Ha Yeong. Karena Song Ha  Yeong sakit, Kuk Yeong Su sendiri yang pergi ke Gyeonggi. 

Rupanya sakitnya Song Ha Yeong hanya diketahui orang-orang di divisi kriminal Badan Kepolisian Metro Seoul. Sampai di Gyeonggi, Kuk Yeong Su sendiri tak menjelaskan mengapa Song Ha Yeong tak datang bersamanya. Mantan atasan Song Ha Yeong, Park Dae Wung. merasa Song Ha Yeong masih tak suka padanya. Kuk Yeong Su dijelaskan mengenai sejauh mana investigasi telah dilakukan. Ia pun lalu meminta diantar ke TKP atau tempat hilangnya korban. Sinyal HP korban rupanya terakhir hilang, saat korban diha jar sampai tak sadarkan diri.  Sedangkan polisi mereka belum bisa memikirkan bagaimana cara korban sampai kemari. Karena Sebelum sinyalnya hilang, korban sempat menelepon anaknya. 
"Jika ia diculik, bukankah ponsel nya yg akan diambil dahulu?"

Malam hari Kuk Yeong Su menjenguk ke RS. Ia tidak berani menjenguk langsung Song Ha Yeong takut mengganggu pemulihan fisik dan mentalnya. Ia hanya bicara dengan ibunya.

Keesokan harinya Yun Tae Gu mengunjungi kantor tim analisis menemui Kuk Yeong Su yang tampak sedang sibuk dengan kasus hilangnya perempuan di Gyeonggi. Ia sepertinya ingin membahas tentang pernyataan aneh Song Ha Yeong semalam, yang tak ingin kembali. Rupanya Kuk Yeong Su pun sudah tahu. Ia sendiri diam-diam prihatin. Karena Song Ha Yeong bisa sekapok itu dan merasa lebih bahagia saat ini menghabiskan waktu banyak dengan mengobrol dengan ibunya. Song Ha Yeong bahkan sudah menyerahkan surat pengunduran diri. Kuk Yeong Su tidak memprosesnya hanya ingin Song Ha Yeong istirahat dan fokus pada pemulihannya.
Kuk Yeong Su menasehati Yun Tae Gu agar bekerja tidak terlalu keras, pikirkan juga diri sendiri. (Yun Tae Gu sama Song Ha Yeong setipe, workaholic)

Si penjahat bersedan senang beraksi mengincar perempuan yang malam-malam sendirian menunggu bus umum terakhir datang. Ia bermuka ramah, kadang pura-pura menanyakan jalan, lalu berlagak seperti orang baik yang menawarkan tumpangan. Sebenarnya orang Korea tidak suka dan tidak percaya orang yang tak dikenal. Namun rupanya penjahat ini pengecualian, berbakat dalam merayu orang tak dikenal. Ia memajang foto bersama 2 anjing di mobilnya. Anjing yang sebenarnya hanya dikurung di rumahnya. 
Namun malam itu seorang gadis selamat, saat ia akan masuk ke mobil penculik, bis datang. Ia pun berlari ke arah bis.

Anyang, Gyeonggi 
Karena sempat gagal, pelaku penculikan mencoba cara baru,  pergi ke karaoke. Ia lalu mengajak pemandu karaoke untuk minum babak 2 di tempat lain. 

Begitu ia berkendara lalu berhenti di tempat sepi, ia ingin menikmati perempuan yang sedang mabuk itu. Perempuan itu terbangun dan protes. Pelaku langsung mengunci pintu mobil dengan central lock. Ia menghajar korban sampai pingsan. Ia kemudian pergi laginkr tempat sepi dan menjalankan kegilaannya. Korban dalam keadaan diikat dijok belakang, sampai sepertinya korban meninggal di tempat (sepertinya dijerat?). Dan pelaku tersenyum puas. 🥵🥵

Ruang Rawat Inap Song Ha Yeong (36 tahun)
(Ga kerasa Oppa sudah 35 tahun, kerja keras di kepolisian terus sampai ga mikir merid, Aigoo)
Di rumah sakit tempat pemulihan Song Ha Yeong,  bekerja juga orang tua mendiang Choi Hwa Yeon (episode 1), sebagai sukarelawan. Setelah beberapa bulan, Song Ha Yeong dirawat di sana, ia mengirim satu rantang makanan berisi banyak makanan enak. Ia meninggalkan amplop sapu tangan Choi Hwa Yeon yang pernah diberikan Song Ha Yeong padanya. Song Ha Yeong langsung tahu siapa pengirim makanan itu.

Musim Dingin 2006
Song Ha Yeong rupanya hanya ingin fokus menjalani pemulihan. Begitu ia membuka hpnya, banyak sms yang masuk. Termasuk Dari Jeong Wu Ju, Yun Tae Gu dan Direktur Baek. Semua mendoakan kesembuhannya, Wu Ju tak sabar menunggunya kembali.

Tak terasa sudah bulan desember. Natal sudah hampir tiba lagi. Song Ha Yeong masih menjalani pemulihan. Tetapi ia sudah bisa berjalan. Saat berjalan-jalan di RS ia bertemu ibu dari mendiang Choi Hwa Yeon, yang memang bekerja menjadi sukarelawan tetap di RS. Bertemu Song Ha Yeong membuatnya menangis teringat putrinya. Song Ha Yeong berterima kasih karena sudah diberi makanan enak. Ibu dari Choi Hwa Yeon minta maaf karena meski sudah tahu Inspektur Song dirawat di sana, baru saat itulah ia berani mencarinya takut teringat putrinya. 

Tetapi ia pernah juga membaca di sebuah artikel bahwa Song Ha Yeong polisi yang peduli pada korban dan keluarganya, yang juga mungkin ia sudah rasakan. Ia ingin Song Ha Yeong terus membantu para keluarga lain, dan bisa mencegah korban lebih banyak. Ia lalu memberikan ubi hangat sebelum Song Ha Yeong kembali ke kamarnya.

Di kamarnya Song Ha Yeong makan ubi hangat sambil menangis. Ia mungkin hampir melupakan bahwa niat ia menjadi polisi awalnya untuk mencari keadilan untuk korban, keluarga korban dan mencegah korban jatuh lebih banyak.

Jeong Wu Ju dan Reporter Choi Yun Ji datang menengok Song Ha Yeong sambil membawa hadiah. Mereka menunggu Kuk Yeong Su, tetapi rupanya Kuk Yeong Su baru tiba di RS saat Jeong Wu Ju dan Reporter Choi akan pulang. Mereka bertemu di pintu lift. Kuk Yeong Su merasa tidak enak. Tak jadi keluar dari lift. Ia berkata sudah waktu Song Ha Yeong tidur. Dan ingin Song Ha Yeong istirahat. Kuk Yeong Su sepertinya sungguh ingin Song Ha Yeong istirahat dan tak mau membebaninya. 
Tiba-tiba mereka bertiga mendengar ucapan selamat tinggal yang berbeda dari Song Ha Yeong.
"Sampai bertemu di kantor."
 Kuk Yeong Su serasa tak percaya, ia baru sadar setelah lift turun.

Suasana menjelang natal di mana-mana, penculik bersedan hitam rupanya berniat beraksi lagi. Ia punya boneka beruang besar, dengan hiasan bantal hati di jok belakang mobil. Ia berjalan-jalan di kota sambil mencari lokasi dan menunggu sepi. Ketika sepi, ia mulai beraksi kembali membujuk wanita yang menunggu di pinggir jalan. 
Ia berhasil membawa seorang wanita naik ke mobilnya. Lalu meminta "hadiah natalnya." Perempuan itu pun kembali dibuat tak sadarkan diri.
Lalu di suatu tempat terpencil,  ia mati terikat tercekik di jok belakang.

Laporan kasus kehilangan/penculikan di Tejong, Gyeonggi pun bertambah, kali ini seorang mahasiswi hilang 2 hari menjelang natal.
Karena ada laporan kasus kehilangan baru menjelang natal Kuk Yeong Su pun pergi kembali ke Gyeonggi.

Song Ha Yeong sudah pulih, sudah bisa meninggalkan rumah sakit. Ibunya begitu lega, Song Ha Yeong bisa keluar dari RS. Song Ha Yeong menitipkan barang ke ibunya. Ia sendiri tak pulang ke rumah dahulu. Ia ingin kembali ke kantornya langsung (mungkin pengen bikin kejutan juga).

Sampai di kantor hanya ada Jeong Wu Ju. Jeong Wu Ju berkata, atasan mereka ada di Gyeonggi. Setelah Jeong Wu Ju memberikan brief mengenai kasus Gyeonggi, Song Ha Yeong pun langsung bertolak ke sana menggunakan taksi. Ia mempelajari laporan kasusnya dalam perjalanan. (Akhirnya ia bisa santai membaca laporan di jalan, biasanya ia yang nyetirin bosnya ke mana-mana hihi, hikmah orang sakit hihi)

Di Gyeonggi, Kuk Yeong Su rapat bersama Heo Pil Gyo. Ia menyimpulkan ada kemiripan di lokasi hilangnya korban. Di tempat sepi jika malam, dan ada tempat pemberhentian bis di sana. 

Song Ha Yeong tiba di Kepolisian Gyeonggi. Kuk Yeong Su seperti dapat kejutan. Song Ha Yeong minta dijelaskan sedikit perkembangannya. Song Ha Yeong memang berbakat untuk kasus pembunuhan berantai tanpa motif seperti ini, kesimpulan  dari penyidikan yang berbulan-bulan bisa ia pahami dengan cepat. Ia tahu pelaku pasti mengincar perempuan yang sedang sendirian menunggu bis yang jarang/bis terakhir di malam hari di tempat yang sepi. 
Song Ha Yeong berkata bahwa metode pelaku bukan menculik paksa tetapi menawarkan tumpangan.

Januari 2007
Karena sudah ada 3 kasus kehilangan berantai, Badan Kepolisian Prov. Gyeonggi membentuk tim penyidik gabungan resmi. Tim Yun Tae Gu juga mengajukan diri untuk bergabung. 

Kuk Yeong Su dan Song Ha Yeong mengucapkan perpisahan pada Jeong Wu Ju bahwa mereka sementara akan bekerja di Gyeonggi. Kuk Yeong Su menggoda Song Ha Yeong karena menemukan surat pengunduran diri Song Ha Yeong di lacinya. Song Ha Yeong malu, mengambilnya dan memasukkan ke dalam laci. Sebelum pergi Kuk Yeong Su menyuruh Jeong Wu Ju merobek surat itu.

Tim rapat di Gyeonggi, Yun Tae Gu juga sudah hadir.  Penculikan selalu terjadi di daerah sepi tanpa CCTV.  Tim mengajukan permintaan pada Heo Pil Gyo untuk memasang CCTV di semua halte dan pemberhentian bus.

Song Ha Yeong dan Kuk Yeong Su akhirnya kembali bekerja di lapangan bersama. Mereka ke TKP, tempat hilangnya korban. 

Anggota tim yang lain pun langsung bekerja. Yun Taegu dan Detektif Nam ke tempat-tempat karaoke melakukan wawancara. Ia menanyakan apa pernah ada yang menawarkan tumpangan di malam hari. Song Ha Yeong memulai membuat profil pelaku. Park Daewung juga tengah malam mencoba menunggu bis di tempat sepi. Dan ternyata ada penduduk lokal lain yang menawarkan tumpangan.

Tim berdiskusi bagaimana kira-kira para korban bisa diculik. Dengan paksa atau tidak. Jika pelaku tunggal kira-kira mengapa para perempuan itu tertarik untuk naik mobil pelaku yang orang asing (Padahal tipikal orang korea curiga orang asing.) Kemungkinannya pelaku orangnya sangat ramah, atau mungkin mobilnya bagus/mewah, atau ada sesuatu dalam mobilnya yang menampakkan pelaku orang baik. Dan mungkin korban juga sudah gelisah menunggu bis dan cuaca dingin.
(Di mobil pelaku ada foto dengan anjing peliharaan. Apa mungkin orang korea menganggap orang yang berfoto dengan binatang piaraan itu orang baik?)

Jeong Wu Ju mencari kasus-kasus lama yang mirip. Rupanya ada kasus serupa yang telah dibekukan di Gunpo, perempuan yang hilang berumur 51 tahun. Pada saat bersamaan mereka punya lagi laporan kehilangan perempuan dari Suwon, Gyeonggi.
Yun Tae Gu dan Direktur Nam langsung berangkat ke lokasi.

Gunung Ansan, Gyeonggi
Seorang kakek di hutan menemukan mayat korban perempuan. Korban itu adalah korban penculikan yang baru hilang january 2007.

Lokasi tempat penemuan jenazah, dan tempat hilangnya para korban bukan tempat yang dekat. Tim menyimpulkan pelaku pasti orang yang sudahbtinggal lama hafal tempat-tempat sepi di daerah Gyeonggi. Mereka mencoba mencari daftar mantan narapidana di Gyeonggi.

Pelaku rupanya selain menculik korban, rupanya menyikat uang milik korban. Kali ini pun ia menemukan atm korban yang tertulis passwordnya di sana. Pelaku mencoba ke atm menarik uang dengan atm korban itu. Ia memakai rambut palsu, jaket dan masker, juga sarung tangan plastik (malah keliatan mencurigakan/menarik perhatian meski tanpa bukti).

Polisi rupanya mengetahui ada transaksi aneh. Yun Tae Gu dan Detektif Kim mendatangi atm itu dan mencari saksi. Saksi ingat orang berjaket dan bermasker, pergi dari atm naik taksi.

Kali ini polisi punya jejak dari cctv di atm dan seputar lokasi atm dan bisa melihat saat pelaku masuk ke dalam taksi.  Rekaman itu pun tersebar ke media.

Saat Yun Tae Gu berkeliling menanyai warga, Kuk Yeong Su dan Song Ha Yeong mendatangi ruang kontrol CCTV di kota. Lokasi atm tidak terlslu jauh dari tempat menghilangnya korban. Song Ha Yeong menebak lokasi atm tidak terlalu jauh dari tempat tersangka. Ia ingin rekaman CCTV di wilayah itu. Kuk Yeong Su meminta rekaman CCTV radius 6 km.
Ada sekitar 300 CCTV.  Mereka bersama petugas kontrol CCTV memutar rekaman CCTV bekerja sampai malam. Dan dengan usaha keras akhirnya tertangkap di sebuah sedan hitam yang dalam rekaman yang samar di dalamnya ada pria yang  menghantamkan kepala perempuan ke dashboard.
Rekaman CCTV itu terjadi pada tanggal 23 Februari 2007.


(Bersambung...)















No comments:

Post a Comment

Silakan tulis komennya di sini ya...

Free Translation
Related Posts with Thumbnails