Park Dandan bergegas pergi meski dihalangi ayahnya. Begitu turun dari taksi Lee Se Ryeon sudah menunggunya, ia menjelaskan keadaan Sejong. Park Dandan buru-buru naik ke lantai atas ke kamar Sejong. Sejong yang sedang bersama ayahnya begitu senang melihat Guru Park.
"Aku tidak mimpi, kan?"
Sejong bercerita tentang sakitnya. Ia sedih, mau makan juga tidak masuk, tidak bisa tidur. Ia sudah tahu alasan Guru Park harus pergi, tetapi tak tahu mengapa ia merasa sedih.
"Guru minta maaf. Sejong jangan begini. Kalau Sejong sakit, guru jadi merasa sedih."
Mereka berdua berpelukan.
"Guru nanti akan kembali. Guru hanya pergi selama tiga tahun."
Sejong berkata berarti kalau Guru tidak pergi ke Surga tidak apa-apa, berarti akan bertemu lagi. Ia ternyata takut ditinggal pergi seperti ibunya yang meninggal. Presdir keluar kamar, ia sedih tak sanggup mendengarnya. Lalu Guru Park membuat janji akan bertemu lagi. Dan Sejong membuat janji akan sehat dan tegar.
Bong Jun Ah mengajak ibunya dan Mirim menonton drama. Ia sempat syuting sebagai figuran. Bong Jun Ah merasa ini debutnya. Namun sampai drama selesai, yang katanya ia berperan lari dan loncat tidak muncul.
"Benar episode ini kok. Apa adegan itu dipotong?"
(🤣🤣🤣)
Madam Jang kesal, ia ingin putranya kembali fokus kuliah kedokteran.
Sejong ternyata akhirnya mau makan bubur ditemani oleh Guru Park. Anggota keluarga di rumah yang menyaksikannya terharu dan takjub.
Sejong pun malam itu bisa tidur setelah dibacakan cerita oleh Guru Park.
Presdir sangat lega, bersyukur, dan berterima kasih kepada Guru Park. Ia lanjut mengantarkan Park Dandan pulang ke rumahnya, khawatir orang tuanya menunggu.
Benar saja Park Su Cheol di depan rumah menunggu Park Dandan. Presdir memberi hormat pada Ayah Park Dandan. Namun Park Sucheol sudah tak sabar untuk mengatai Presdir.
"Bukankah kau sudah berkata putus dengan anakku?!"
Ia menganggap Presdir menggunakan anak untuk menggoyahkan Dandan. Park Sucheol heran Presdir yang begitu kaya tidak memanggil dokter sebanyak mungkin, malah memanggil anaknya. Ia mengatai Lee Yeong Guk. Park Dandan menghentikan ayahnya dan menyuruh Presdir pergi. Tetapi tetap saja kata-kata Park Su Cheol sudah menyakitinya. Park Dandan kesal lusa ia sudah putus, dan akan berangkat besok lusa saja ayahnya masih belum percaya pada mereka.
Keesokan harinya, pagi-pagi sekali Park sudah mau pergi. Park Sucheol kembali curiga putrinya menemui Presdir Lee ke rumah itu lagi. Park Dandan berkata hari ini Direktur Ann mengadakan peragaan vusana. Ia akhirnya menjelaskan bahwa Sejong kemarin sakit karena merindukannya. Ia kecewa karena ayahnya menyakiti hati Presdir.
Park Dandan tampaknya menikmati dan menyambut hangat dunia barunya bersama Anna Kim. Tiba-tiba Anna Kim sadar, USB untuk presentasinya tertinggal di apartemen. Ia meminta tolong Park Dandan mengambil dompet merahnya di apartemennya, di atas meja.
Dandan bergegas pergi ke apartemen Direktur Anna. Begitu sampai di sana, ia tak melihat dompet di atas meja. Ia membuka-buka box di atas meja. Tak sengaja ia menjatuhkan box lain. Dan ia menemukan album foto bayi!
Park Dandan penasaran dengan foto bayi itu
"Seperti foto bayi aku. Apa semua bayi mirip?"
Di bagian belakang foto ada foto ibu yang menggendong bayi. Dandan penasaran di fotolah foto bayi+ibu, juga foto yang mirip foto dia (pinter👍👍).
Dandan bergegas kembali ke kantor. Di lift kantor FT Group, ia bertemu dengan Presdir dan pengacara Koh. Pengacara Koh dengan basa-basi ia keluar. Mereka berbasa-basi sebentar. Bisa bertemu sejenak begitu seperti berkah buat Lee Yeong Guk. Dandan tak lupa meminta maaf atas perkataan ayahnya yang kasar semalam.
Di ruangan kantor Presdir, Pengacara Koh sudah menunggunya. Ia tahu betapa hati sahabatnya sakit jika harus berpisah dengan Guru Park.
"Mengapa tak kaucegah dia dari berangkat ke Amerika Serikat?"
Presdir turun lagi ke bawah.
Dari kejauhan, Presdir Lee melihat Dandan begitu, cantik, dan bersemangat dengan pekerjaan barunya bersama Anna Kim. Ia tersenyum. Tetapi begitu ingat perkataan ayah Guru Park dan melihat Dandan juga menikmati pekerjaannya ia urung mengganggunya.
Lee Se Ryeon seorang tante yang baik. Ia menjemput Sejong dari TK dan mengasuh Sejong di jalan dengan kasih sayang (Jauh dari kesan putri konglomerat yang manja).
Di tengah jalan, Sejong mengajak tantenya main game di pinggir jalan. Ia tak mengerti bermain game seperti itu. Kebetulan sekali Park Daebeom lewat.
"Samchon (paman), bisa main game?"
Park Daebeom pun menemani Sejong bermain. Tidak seperti LYG 22 yang tak mau mengalah, Park Daebeom tahu menyenangkan anak-anak. Sejong senang karena menang.
"Kata ayahku, pemenang itu harus menraktir makan," ujar Sejong.
Sejong pun mengajak Park Daebeom makan pizza.
Lee Se Ryeon dan Park Daebeom pun bisa mengasuh anak sambil makan pizza bersama. Lee Se Ryeon berkata pada Park Daebeom bahwa ia sangat bersyukur karena Guru Park semalam bersedia hadir untuk Sejong.
"Lihatlah Sejong sekarang tampak segar dan ceria."
Lee Se Ryeon juga berkata ia menikmati kebersamaan ini. Setiap ada Park Daebeom suasana hatinya cerah.
Lee Se Ryeon dan Sejong pulang ke rumah. Lee Se Ryeon heran melihat ada Manajer Jo di rumah mereka. Lee Se Ryeon berpendapat tidak masuk akal jika Manajer Jo sebagai florist di rumah mereka meski hanya 2 kali seminggu.
"Apa Oppa tahu?" Se Ryeon merasa ini garus seizin kakaknya.
Jo Sarah minta pada Madam Wang dan Se Ryeon untuk diizinkan kemari. Ia hanya datang siang hari tak mungkin mengganggu dan bertemu Presdir.
Madam Wang heran Jo Sarah begitu memaksa.
"Apa dia mengubur emas batangan di sini?"
(Menanam Sejong hehe)
Peragaan busana Anna Kim bekerja sama dengan FT pun dimulai. Selama memperhatikan bos barunya, yaitu Anna Kim, Park Dandan teringat foto bayi di album Anna Kim. Ia juga teringat sikap Direktur Anna yang agak aneh terhadaonya. Ia begitu perhatian seperti menganggapnya anak sendiri. Park Dandan pergi meninggalkan acara dan bergegas pulang ke rumah.
Sampai di rumah, Park Dandan mencocokkan foto bayi yang ia foto dari HPnya dengan album foto bayi kecilnya.
Park Dandan yakin itu foto dirinya. Lalu apa foto wanita itu ibunya?
Park Dandan lalu menghubungi ahjumma tetangganya dahulu. Ia ingin mereka bertemu. Ahjumma itu juga ingat dan memastikan orang di foto dengan bayi itu ibu kandung Park Dandan.
Park Dandan menangis dan merenung sendirian di taman. Ia mengetahui wajah ibu kandungnya.
"Lalu apa hubungan bayi dan wanita itu dengan Direktur Anna? Apa itu adiknya?"
Dandan ingat Direktur Anna tak punya keluarga. Dan bahkan ia ingat perkataan Bibi Yeoju bahwa Anna Kim pernah operasi plastik. Tetapi ia masih ragu, rasanya Direktur Anna bukan orang yang menelantarkan bayi.
Anna Kim mencari Park Dandan. Ia berkata bahwa ada jamuan setelah fashion show. Tahu Anna Kim masih di luar, Park Dandan mencari alasan tidak datang. Sebaliknya ia kembali ke apartemen Direktur Anna. Park Dandan masuk ke kamar tidur Direktur Anna dan mengambil sampel rambut dari sisir di kamar. Sampel itu pun ia bawa ke laboratorium tes DNA. Park Dandan penasaran apa hubungan dia dengan Anna Kim. Hasil tes DNA ini akan bisa diambil keesokan harinya.
Cha Yeonsil menelepon Dandan, agar pulang langsung ke restoran. Malam itu keluarga berpesta di restoran untuk melepas kepergian Dandan besok.
Pagi-pagi di kantornya, Presdir Lee mendapatkan laporan dari detektif bahwa Kim Ji Yeong, ibu kandung Park Dandan, sekarang dikenal dengan nama Anna Kim. Lee Yeong Guk terkejut. Tetapi ia ingat bagaimana Nunanya begitu menentang hubungan ia dan Park Dandan bagai ibunya.
Lee Yeong Guk mendatangi Anna Kim ke apartemennya. Ia tak segan bertanya
"Nuna apa hubunganmu dengan Guru Park?"
Anna Kim bingung juga gugup.
"Ia sekarang karyawanku."
Lee Yeong Guk berkata bahwa ia sudah tahu Nunanya adalah ibu kandung Park Dandan yang menelentarkannya di saat masih 3 bulan.
"Dahulu Guru Park pernah minta dicarikan ibu kandungnya, jadi aku mencarikannya."
"Itu masa lalu," ujar Anna Kim.
Lee Yeong Guk tak habis pikir jawaban Anna Kim semudah itu. Kontras jika dibandingkan penderitaan Park Dandan yang menangis-nangis ingin mencari ibunya. Menurutnya tak masuk aksl sekarang Nuna membawa Park Dandan ke Amerika sebagai ibu kandung Park Dandan.
"Yeong Guk, aku berbuat begini juga atas keinginan Pak Park, ayah Guru Park."
Lee Yeong Guk mengancam Anna Kim untuk memberitahukan kepada Dandan dahulu. Kalau tidak, ia yang akan memberitahukan padanya.
Anna Kim panik, ia memberi tahu Park Sucheol bahwa Lee Yeong Guk sudah tahu ia ibu kandung Park Dandan. Menurut Anna Kim, orang seperti Lee Yeong Guk pasti akan memberi tahu Park Dandan.
Lee Yeong Guk menghubungi Park Su Cheol ingin bertemu. Mereka bertemu di cafe. Lee Yeong Guk meminta Abeo-nim memberitahukan hal sebenarnya dahulu kepada Dandan. Setelah itu, biar keputusan Dandan apakah akan ikut ibu kandungnya ke Amerika atau tidak. Ia akan memberi kesempatan pada Abeo-nim sampai malam ini, kalau tidak ia akan memberitahukan pada Dandan sebelum berangkat.
Park Sucheol berdiskusi mendadak dengan Anna Kim. Tiba-tiba ia meminta Anna Kim pergi hari ini juga, bukan besok. Entah harus ke Jepang dahulu atau apa. Yang penting hari ini segera bawa Dandan pergi dari Korea. Anna Kim menyanggupi.
Park Sucheol buru-buru pulang untuk menyiapkan kepergian Park Dandan. Untungnya Dandan sudah mengepak kopernya. Tetapi Park Dandan tak ada di rumah dan tak bisa dihubungi.
Park Dandan pergi ke lab tes DNA untuk mengambil hasil tes. Begitu membuka hasil test, ia syok dan jatuh terduduk. Dari hasil tes ia dan Anna Kim kemungkinannya adalah 99,999% sebagai ibu dan anak
Ia tak menyangka Anna Kim seorang yang tega menelantarkannya. Ia juga ingat bahwa bagaimana Anna Kim dengan wajah yang tak dikenali berusaha mendekati ia dan ayahnya.
Park Dandan langsung menyimpulkan mereka sekeluarga telah dibodohi Anna Kim selama ini. Ia lalu merasa harus memberitahukan hal penting ini pada ayahnya. Ia pun bergegas pulang.
(Bersambung...)
No comments:
Post a Comment
Silakan tulis komennya di sini ya...