March 8, 2022

Sinopsis Young Lady and Gentleman Episode 28, Anna Kim Berniat Mengambil Eks Keluarganya



Malam itu, di pinggir laut, Anna Kim tiba-tiba memeluk Park Su Cheol, ia berkata takut. Ia takut tidak bisa bangun setelah operasi. 
Park Su Cheol balas memeluknya dan menenangkannya. 
"Aku minta maaf, aku minta maaf," kata Anna Kim.
Park Su Cheol kurang begitu mengerti.

Pagi-pagi, cuaca dingin, sudah menunggu di resto ayam siap saji Park Su Cheol. Ia bermaksud kembali mengambil hati keluarga Daebom dan bekerja membantu di Resto.
Namun Nona kaya seperti Lee Se Ryeon tidak biasa bekerja kasar. Ia membuat kesalahan. Alhasil ia malah merepotkan dan mengganggu pekerjaan. Se Ryeon pun menangis di luar resto. Park Daebeom membujuknya. Ia berkata meski tampak mudah, Se Ryeon tidak terbiasa.

Anna Kim hari ini menjalani operasi pengangkatan kanker di perutnya. Park Su Cheol berkata pada istrinya, ia harus mendampingi temannya operasi. Temannya seorang diri tak punya keluarga. Ia serahkan resto pada Park Daebeom dan istrinya hari itu.

Anak-anak masih melanjukan rencananya. Sejong suatu hari berkata ingin menonton film anak-anak. Ia pergi menonton bersama Guru Park. Saat Guru Park akan membeli tiket, Sejong berkata kakaknya juga ingin menonton. Dan Sechan tentu saja membawa ayahnya 🤩 (Anak-anak pinteerr hihihi). Saat akan duduk pun, anak-anak mengambil tempat duduk pertama, sehingga Guru Park dan ayahnya bisa duduk bersebelahan. Sepertinya Presdir benar-benar masih mencintai Guru Park. (Bersebelahan seperti itu, kadang tak sengaja bersenggolan dijamin pasti kangen Guru Park hihihi.)

Manajer Jo menyaksikan Sejong, Sechan, Presdir, dan Guru Park pulang bersama.
Ia sungguh-sungguh iri. Ia merasa ia sebagai tunangannya lebih berhak atas Presdir.

Operasi Anna Kim berjalan lebih lama dari yang diduga. Park Su Cheol mulai gelisah. Setelah lewat 1 jam lebih pasien akhirnya keluar. Park Su Cheol menunggu Anna Kim hingga sadar.

Pagi hari keluarga makan pagi bersama. Madam Wang bertanya mengapa sekarang Manajer Jo tidak diizinkan ikut makan bersama, kan sudah bertunangan.
Presdir berkata keadaan akan seperti dahulu, sampai ia mengingat semuanya.

Penolakan dan kecemburuan Manajer Jo semakin membuatnya nekad. Ia pun merilis berita pertunangan mereka ke media. Park Dandan melihat berita itu, ia pun bersedih.

Presdir kaget ada artikel pertunangannya di media. Setelah diselidiki oleh bawahannya bahwa Manajer Jo yang merilisnya, ia marah. Ia memanggil Manajer Jo.
"Apa sebenarnya yang kauinginkan, Manajer Jo. Bukankah sudah kulatakan kita mengesampingkan hal ini dahulu?"
Dengan segala alasan Manajer Jo menangis sambil mengatakan berbagai pembenaran perbuatan. Ia pun tak segan-segan menyelipkan berbagai kebohongan dalam tangisannya, bahwa mereka dahulu saling mencintai, dan sekarang ia merasa disingkirkan karena Presdir tak mengingatnya. (Perempuan racun banget ampuun dah).

Madam Jang saat berjalan di.luar seperti melihat putranya. Ia membuntuti putranya lalu meneleponnya.
"Kau di mana?"
"Tentu saja di kampus," kata Bong Jun Oh.
Bong Jun Oh ketahuan berbohong. Di rumah akhirnya ia menjelaskan bahwa ia semester ini mengambil cuti. Ia merasa tak sanggup kuliah di kedokteran.
Madam Jang kecewa.

Presdir tampaknya memikirkan perkataan Manajer Jo. Ia pun berkata akan menerima Manajer Jo sebagai tunangannya.

Bibi Yeoju ternyata menguping pembicaraan Presdir Jo. Dan mulai memahami duduk persoalannya. Ia menceritakan semua itu pada Guru Park. Ia berkata ternyata Presdir kaget akan pertunangan ini, ia marah. Begitu takut Presdir memutuskan pertunangan, Manajer Jo merilis berita ke media. Manajer Jo merasa dirugikan karena Presdir 22 dahulu mencintainya. Jadi menurut Bibi Yeoju sekarang Presdir  terjerat dan terkekang terpaksa mengakui pertunangan.
"Tapi bukannya dahulu katanya mereka saling menyukai? Apa mereka tidak ada hubungan berarti?" Bibi Yeoju merasa janggal.

Park Dandan akhirnya tahu masalah yang sebenarnya. Ia merasa selama ini ternyata dirinya bodoh. 
"Apa sekarang saja kukatakan pada orang-orang? Yang Presdir cintaiku itu aku. Manajer Jo, kau bohong!" Park Dandan meracau dalam mabuknya.
Tetapi sekarang sudah begini ia bisa apa? Presdir pun tak berbuat apa-apa. Park Dandan hanya bisa minum, berharap melupakan semua. 
Ia minum pun bir beberapa kaleng. Ia ingin melupakan kesedihan dan kebodohannya.

Presdir tak sengaja melihat Park Dandan di depan mini market. Ia lalu khawatir karena melihat bir yang dihabiskan Guru Park. Dari kejauhan ia mengawasi Guru Park yang berjalan pun terhuyung-huyung.

Suatu pagi,  Manajer Jo duduk satu meja sarapan bersama dengan keluarga Lee. Tetapi Jenny dan Sechan tampak tak menyukainya.

Park Su Cheol rupanya sering menengok Anna Kim ke studionya. Pagi dan atau malam sepulang dari restoran. Ia rajin memasakkan bubur. 
"Bagaimana ini, aku semakin ketagihan makan bubur buatanmu?"
"Nanti akan kuajarkan membuatnya."
Park Su  Cheol rutin mengajak Anna Kim berjalan-jalan ke taman. Untuk memulihkan kondisinya. Anna Kim terbuai. Ia tak segan lagi melingkwrksn tangannya di lengan Park Su Cheol. Ia pun berniat mengambil kembali Park Su Cheol untuk dirinya.
Saat dari studionya Park Su Cheol akan pulang,  ia menahan tangan Park Su Cheol.
"Tak bisakah kau malam ini menemaniku?"

Presdir makan malam formal di luar bersama Manajer Jo. Ia berperilaku sebagai tunangan yang baik. Manajer Jo menggunakan kesempatan itu untuk menceritakan kisah romantis palsunya bersama Presdir 22 tahun. Untungnya ia punya selfie mereka berdua. (Saat di Taman yang LYG 22 juga terpaksa tersenyum).

Pulang makan malam, Presdir langsung ke bar minum sampai mabuk. Ketika pulang gantian Park Dandan melihat dan mengawasi Presdir yang mabuk.
Presdir melihat Guru Park. Sambil mabuk ia berkata ia banyak beban sehingga ia minum. Ia tak habis pikir di hatinya penuh dengan Guru Park tetapi mengapa ia berjanji menikahi Manajer Jo. Rasanya ia ingin membongkar isi kepalanya. Ia pun jujur bicara pada Guru Park. Ia kecewa mengapa Guru Park membiarkan semua terjadi seperti ini.
"Bolehkah aku menjadi pria brengsek. Dengan hanya menyukaimu, Guru Park? Bisakah kau bertanggung jawab atas diriku?"
Presdir pun menangis sambil mabuk, Park Dandan memeluknya.
 
Anna Kim bangun pagi. Ia mengira Park Su Cheol ada di sampingnya. Tetapi Park Su Cheol tidak ada. Ia sudah menyiapkan menyiapkan sarapan pagi untuk Anna Kim.
Ia pun menuliskan pesan di secarik kertas.
"Terima kasih atas semua kebaikannya selama ini."
Anna Kim gelisah akan maksud pesan itu. (Takut kalimat perpisahan mungkin)

Anna Kim lalu kembali mengajak Park Su Cheol bertemu. Ia berkata sudah terbiasa Park Su Cheol berada di sampingnya. 
"Bagaimana kalau kau ikut kami ke Amerika Serikat bersama-sama?"

(Bersambung...)







No comments:

Post a Comment

Silakan tulis komennya di sini ya...

Free Translation
Related Posts with Thumbnails