"Ayah Sejong adalah aku," kata Presdir.
Jin Sang Gu menunjukkan bukti hasil tes DNA yang menyatakan ia ayah kandung Sejong.
Jo Sarah datang mengejar Jin Sang Gu. Ia meminta maaf dan pamit pada Presdir sambil menarik Jin Sang Gu pergi. Jo Sarah kesal karena Jin Sang Gu menganggu Sejong.
"Hidupku kini dalam bahaya," kata Jin Sang Gu.
Ia meminta uang lagi tetapi Jo Sarah berkata paling bisa memberi 10 juta lagi karena hartanya sudah ia serahkan semua. Jo Sarah memperingatkan Jin Sang Gu dengan keras.
Presdir menepon Jo Sarah memintanya menemuinya. Presdir sudah mengecek kebenaran tes DNA itu ternyata asli.
Presdir menanyakan apa hubungan Jo Sarah dengan pria tadi. Dan mengapa Jo Sarah datang ke sana juga.
Jo Sarah mengakui semuanya bahwa ia adalah ibu Sejong yang meninggalkan Sejong di depan rumah Presdir lalu proa tadi adalah mantannya. Karena itu selama ini ia ingin dekat dengan Sejong bahkan menjadi ibu Sejong. Jo Sarah minta maaf.
Presdir curiga sekarang Jo Sarah memanfaatkan ayah kandung Sejong tadi untuk menekannya.
"Tidak. Aku sudah lama putus dengannya."
Keesokan paginya Jo Sarah mmeminta ibunya meminjaminya uang ysngvakzn digunakan untuk pindah rumah.
Tiba-tiba ia menerima telepon lagi dari Jin Sang Gu yang menagih uang. Jin Sang Gu bahkan membawa Sejong bersamanya. Sejong dibiarkan bermain game di tempat kesukaannya. Jo Sarah gelisah Jin Sang Gu sudah menawan Sejong.
Pagi-pagi di kantornya Presdir mendapat kabar dari guru TK bahwa Sejong menghilang dari Sekolah. Presdir bergegas pulang. Ia menelepon Lee Se Ryeon bahwa Sejong tak ada di sekolahnya. Takutnya Sejong pergi menemui bibinya. Park Dandan mendengar Sejong hilang. Ia pun bergegas pergi mencarinya.
Sejong mulai melihat gelagat Ajussi kenalan Ahjumma Jo ternyata menakutkan. Saat Jin Sang Gu menerima telepon ia pun lari kabur.
Presdir, Jo Sarah, dan Park Dandan sama-sama mencari Sejong dari arah yang berbeda. Presdir akhirnya melihat sosok Sejong yang sedang berlari di kejauhan, ia memanggil Sejong. Namun Sejong rupanya berlari menyebrang tanpa melihat kiri kanan. Sebuah mobil datang menghampiri ke arahnya.
"Tidak!" seru Presdir.
Park Dandan ternyata datang berlari dari arah lain dan secepatnya meraih badan Sejong. Malangnya Park Dandan tak sempat menghindar ia tertabrak dan jatuh.
Presdir berlari melihat kondisi Sejong. Rupanya guru Park memeluk Sejong di posisi yang aman. Namun Sejong langsung menangis melihat Guru Park jatuh tak bergerak dan tangannya berdarah. Presdir membangunkan Guru Park. Guru Park tak sadarkan diri.
Jo Sarah pun dari jauh melihat kecelakaan itu, ia tapi tak berani mendekat. Jin Sang Gu pun pergi karena tak berhasil menawan Sejong.
Park Dandan dilarikan ke rumah sakit. Ia dibawa ke ruang operasi. Sejong menangis di pangkuan ayahnya. Ia takut kalau Guru Park sampai meninggal juga seperti ibunya. Presdir menenangkan bahwa Guru Park hanya bagian lengannya yang terluka, Guru Park akan baik-baik saja.
Jo Sarah mengikuti ke rumah sakit dan melihat dari kejauhan.
Se Ryeon, Sechan, dan Jenny datang ke rumah sakit. Mereka lega Sejong selamat. Presdir menitipkan Sejong untuk dibawa pulang.
Dokter sudah selesai mengoperasi Park Dandan. Park Dandan kondisinya aman dan tak parah. Lengannya dijahit dan diberi gips (sepertinya retak). Ia tinggal menunggu sadar dari anestesi.
Presdir menemani Park Dandan di ruang rawat inap. Park Dandan belum bangun. Presdir ingin memegangi tangan Dandan,. tapi ia ragu (bukan pacarnya lagi kayaknya). Jo Sarah mengetuk pintu ia mencari Presdir.
Jo Sarah berkata bahwa pria yang membawa Sejong itu bukan orang baik. ia suka meminta uang. Jo Sarah memohon agar Presdir menjaga Sejong dari pria jahat itu.
"Dan tolong rahasiakan dari Sejong ia punya ayah jahat dan ibu sepertiku."
Presdir menyuruh Jo Sarah bicara dengannya di luar. Ia tetap waspada jika Jo Sarah bersekongkol dengan pria itu.
"Lalu apa tadi, kau mengatakan kau seorang ibu?? Kau meninggalkan bayi berumur beberapa minggu, di tempat dingin dan penuh batu. Apa kau ini layak menjadi ibu?!"
"Aku minta maaf. Aku bukan ibunya."
Jo Sarah berjanji ia pergi tak akan menemui Sejong lagi. Ia hanya berharap Sejong sehat dan bahagia.
Park Dandan ternyata sudah sadar. Ia sempat mendengar saat Jo Sarah mengatakan ia ibu Sejong. Ia seperti percaya tak percaya akan yang ia dengar.
Ayah dan Ibu Park Dandan menjenguk putrinya. Ayah memarahinya karena masih terlibat dengan keluarga Lee sanpai celaka.
"Lalu aku apa harus diam saja??"
Ibunya membelaPark Dandan bahwa ia seperti Park Sucheol yang suka terlalu baik.
Presdir ingin membereskan ayah kandung Sejong itu. Kebetulan orang itu menelepon dirinya. Jin Sang Gu meminta kompensasi karena Presdir mengambil anaknya. Ia berkata tang menelantarkan bayi itu adalah Sarah. Ia tidak tahu.
"Jadi kau menjual anakmu padaku?"
"Kasar jika Presdir mengatakan begitu. Aku sakit hati kehilangan anak."
"Berapa yang kauinginkan?"
"5 miliar won."
Sambil menahan marah mengepalkan tangan Presdir menyanggupi dan berkata akan menghubungi lagi.
Presdir begitu siap rupanya memberi pelajaran Jin Sang Gu dahulu. Presdir keluar dari sebuah gedung dengan lengan baju masih sedikit tergulung. Lalu Jin Sang Gu mengikuti tertatih-tatih berlutut berkata bahwa dia bukan ayah Sejong. Lalu seorang bawahan Presdir menyerahkan koper padanya.
(Presdir ini lembut pada anak dan perempuan tapi ga segan menghajar cowo brengsek. Waktu itu mantan calon suami Se Ryeon juga dihajar 🤭 Kalau benci sama Jo Sarah, yang dihajar tembok.)
Presdir menghubungi Jo Sarah, ia berkata pria itu tak kan menganggu Jo Sarah dan Sejong lagi. Ia pun memperingatkan Jo Sarah jangan mendekati Sejong lagi, kalau tidak ia tak segan mengerahkan yang ia punya.
Park Dandan berpikir bisa jadi Manajer Jo itu ibu kandung Lee Sejong karena perlakuan Manajer Jo pada Sejong sering berbeda. Lalu ia merasa memang ada baiknya Jo Sarah bisa jadi ibu anak-anak, termasuk ibu dari anak Presdir yang di kandungnya. Dan ia pun menjadi sedih.
Presdir malam-malam datang lagi ke RS menemui Park Dandan. Ia minta maaf karena banyak urusan. Ia bertanya apa yang diperlukan Park Dandan. Karena Guru Park menyelamatkan Sejong, ia akan memenuhi kebutuhannya selama di RS. Cuma Park Dandan sedang terluka, tak menginginkan apapun dari Presdir. Ia menyuruh Presdir pulang.
Keesokan harinya, ibunya menjenguk Dandan. Ia membawakan gimbap kesukaan Dandan, dan kuah sup. Kali ini Dandan begitu berterima kasih pada ibunya. Ia sekarang sadar, ibu Cha Yeonsil lah selama ini yang mengurusnya. Cha Yeonsil tak tega melihat Dandan masih bersedih belum move on dari Presdir.
"Apa Presdir tidak bercerita padamu? Tak ada yang mengatakannya padamu?"
Cha Yeonsil akhirnya bicara bahwa ingatan Presdir sudah pulih. Dan begitu ingatannya pulih ia tahu ia tak pernah menghamili Jo Sarah.
"Tetapi jangan katakan aku yang bercerita, nanti aku diceraikan ayahmu."
Sire hari di kantor Presdir ingin menanyakan keadaan Guru Park. Tetapi ia ragu. Eh, Guru Park menghubunginya.
"Katanya aku boleh meminta apa yang kubutuhkan. Bolehkah aku minta Mango Cake dan Strawberry Latte dari cafe kesukaanku? Sepertinya jika menyantapnya aku akan cepat membaik."
Presdir pun datang ke rumah sakit dengan membawa pesanan Guru Park. Guru Park tahu tak ada lagi Jo Sarah di antara cinta mereka. Ia pun manja minta di bukakan dan dipotongkan karena tangan kanannya sakit. Tak hanya itu ia pun minta disuapi.
"Pakai tangan kiri kan bisa?" Presdir tampak ragu.
"Aku ini bukan kidal."
Presdir pun menyuapi Dandan.
"Enak," kata Dandan.
Iya terus minta disuapi lalu minta diambilkan minuman kesukaannya.
Setelah makan, Presdir membawa Park Dandan keluar dengan kursi roda. Park Dandan melihat bintang. Ia lalu coba memancing Presdir.
"Waktu ingatan Presdir kembali ke 22 tahun, ia berkata ingin pergi ke langit, mengambil bintang-bintang untuk dijadikan mahkota bagiku."
"Aku tidak pernah berkata begitu," tukas Presdir.
Menurut Dandan Presdir mana mungkin tahu karena Presdir tidak ingat.
Park Dandan pun minta diantar kembali ke kamar, kali ini ia menekankan minta didorong pelan-pelan.
Sampai di kamar, Park Dandan pura-pura jatuh ke pelukan Presdir saat mau bangkit dari kursi roda. Presdir pun terpaksa menggendong Park Dandan ke tempat tidur. Park Dandan tampak puas sudah mengerjai Presdir hari itu. 😁.
Madam Wang teringat emas batangannya. Kalau ingatan Yeong Guk kembali seharusnya tahu. Madam Wang menanyakan gold barnya.
"Bukankah kau pernah melihat di brankasku tidak ada?" Lee Yeong Guk kesal.
"Kau tidak mengambilnya? Jadi siapa yang mengambilnya?" Madam Wang bingung.
Keesokan harinya di apartemen Jang Mi Suk dan Gija sudah banyak reporter di luar. Ternyata reporter berhasil melacak siapa pemberi sumbanhan 500 juta ke panti asuhan. Gija panik bertemu reporter ia kembali ke atas.
Tak lama kemudian ada polisi datang, polisi memeriksa siapa penjual berlian curian. Jadi Gija selain mencuri emas juga semua uang dan perhiasan di brankas Wang Daeran. Cincin berlian besar itu ada dalam daftar pencurian polisi. Gija pun digiring ke kantor polisi.
Polisi juga menangkap penadah yang membeli emas batangan dan perhiasan curian Gija. Penadah itu langsung bersaksi Gija yang menjualnya.
Jo Sarah dan Jang Mi Suk yang menemani Gija ke kantor polisi syok. Ternyata yang mencuri brankas Wang Daeran adalah Gija, ibu Jo Sarah.
Koh Jeong Wu melapor pada Lee Yeong Guk bahwa cincin berlian mendiang ibu Yeong Guk yang selama ini dicari Yeong Guk ditemukan. Ternyata cincin itu ada di antara barang yang dicuri dari brankas Madam Wang.
Jang Mi Suk pergi ke rumah adiknya. Ia member tahu Lee Se Ryeon bahwa selama ini yang mencuri gold bar ibunya ternyata Gi Ja.
Lee Se Ryeon lalu memberitahukan pada ibunya bahwa gold barnya dicuri Gija.
Tetapi kata Se Ryeon ada yang aneh, emas itu ditemukan karena cincin berlian ibu Oppa ditemukan.
Madam Wang langsung tegang. Benar saja Yeong Guk langsung mencarinya.
"Mengapa cincin berlian ibuku yang dicari-cari ayahku sampai ia meninggal ada di brankasmu?!"
Madam Wang langsung berlutut.
"Yeong-Yeong Guk maafkan aku. Aku sepertinya waktu itu pikiranku sedang tidak waras."
Meski sudah berlutut memegang kaki Yeong Guk dan mohon maaf beberapa kali, kali ini Yeong Guk tak bisa menolelir simpanan ayahnya itu lagi. Ia meminta Manajer Kim mengusir Wang Daeran dari rumah.
Wang Daeran terusir dari rumah, ia menelepon Se Ryeon minta tolong. Se Ryeon sudah pusing dan malu karena perbuatan ibunya.
"Ibu urus diri ibu sendiri. Aku tak mau tahu lagi."
Setelah beberapa hari memancing di danau, Cha Geon pulang. Ia menemui Jo Sarah dan berkata setelah Jo Sarah melahirkan, ia aksn merawat bayi itu.
"Tak perlu. Bayi ini bayiku," kata Jo Sarah bersikeras.
Park Sucheol menemani Anna Kim setelah menjalani pemeriksaan di RS. Lalu dokter yang memeriksanya datang, dsn memberitahukan bahwa ada kanker di pankreas, kanker stadium 3. Anna Kim syok.
Park Dandan menghubungi Presdir lagi, kali ini ia minta tteobokki dari dekat sekolahnya dulu. Ia memberikan alamat tempat membeli tteobokki itu pada Presdir 😅. Presdir pun datang ke RS membawa pesanan Dandan.
"Taruh saja di meja sana."
Lalu Dandan dengan manja minta dipegangi dan dituntun ke meja.
Sebenarnya Presdir sudah curiga. Ia menyarankan Guru Park menjalani pemeriksaan lagi, karena Presdir sudah bertanya pada dokter bahwa tak ada masalah di kaki Park Dandan. Tentu Park Dandan menolak. Ia berkata ini hanya cukup dengan istirahat.
Setelah makan, Park Dandan kembali minta dibopong lagi ke tempat tidur. Kali ini Presdir mencoba mengerjai Dandan.
"Ular!" teriak Presdir.
Park Dandan pun melompat-lompat.
Langsung terbukti kaki Park Dandan baik-baik saja.
Dandan lalu membela diri karena Presdir juga tidak memberitahunya ingatannya kembali. Presdir merasa ia tak punya kewajiban memberi tahu Dandan karena mereka sudah putus. Tetapi menurut Park Dandan mereka putus gegara Manajer Jo, dan sekarang Manajer Jo sudah tidak ada lagi di antara mereka. Presdir mengatakan bahwa mereka putus bukan hanya karena Manajer Jo. Ia meminta Park Dandan mencari pasangan yang bisa direstui semua orang. Presdir pun lalu pergi.
Tak lama kemudian Park Dandan mengejar Presdir ke luar.
"Aku tak mau takdirku ditentukan restu orang. Aku hanya butuh Presdir!"
Presdir mendengar tetapi tak menanggapi. Ia lanjut berjalan pergi.
Pagi hari di kediaman Lee, Bibi Yeoju berkata ada kandidat tutor yang minta diwawancarai. Presdir bingung karena belum menerima CV.
Tutor itu masuk, dan orang itu adalah Park Dandan.
(Bersambung...)
No comments:
Post a Comment
Silakan tulis komennya di sini ya...