March 4, 2022

Sinopsis Young Lady and Gentleman Episode 25, Patah Hati

Lee Yeong Guk 22 tahun, pukul 8 malam, sudah tiba di Namsan. Ia membawa karangan bunga mawar. Wajahnya  tersenyum karena mengingat akan momen di mana ia terpukau oleh Park Dandan. Ia pun optimis cintanya akan bakal bak gayung bersambut di mana Park Dandan akan lari memeluk ke arahnya.
Namun kenyataannya Park Dandan hanya berdiri mematung di tempat yang tak terlihat olehnya. 

Park Dandan ragu
"Bagaimana jika Presdir ingatannya kembali lalu ia kembali menikahi Manajer Jo?"
(Aduh aku pengen nangis mereka orang-orang polos dibohongi orang 😭)
Park Dandan juga berpikir ia bukan tipe orang yang mengambil kebahagiaan orang lain untuk kesenangan sendiri. Ia menangis menulis sms pada Presdir bahwa ia tak kan datang. Tetapi ia urungkan. Ia hapus kembali sms bahkan  mematikan HPnya, pergi dari Namsan.

Tinggalah LYG 22 yang malang. Berdiri dengan bunga di tangan menanti Park Dandan yang tak kunjung datang. Salju pun perlahan turun. Wajahnya sudah tidak secerah tadi, tetapi ia masih percaya Park Dandan akan datang. Kalau tidak datang mungkin akan mengirim pesan. 😭

Di rumah Jenny mencari ayahnya. Sudah lewat pukul 10 malam, ayahnya tidak ada di rumah. Ia menepon ayahnya.
"Ayah di mana?"
"Aku ada di Namsan."
"Untuk apa malam-malam ke sana? Mengapa suara ayah terdengar aneh"
"Ayah kedinginan."
Jenny menyuruh ayahnya segera pulang.

Namun LYG 22 masih ingin menunggu Guru Park. Ia bertahan di sana.
Jenny akhirnya memberi tahu Guru Park ayahnya ada di Namsan sendirian. Kedinginan dan belum pulang. Park Dandan tentu saja kaget.
"Kalau aku tak datang, mengapa ia tak pulang?" pikirnya.

LYG 22 bertahan sampai pukul 24 malam. Ia lalu menyerah. Meletakkan karangan bunga. Ia berjalan dengan lunglai.
"Park Dandan ternyata tidak menyukaiku."
(Aduh kali ini aku nangiiis untuk LYG 22)

Park Dandan tiba di Namsan. Ia melihat Presdir, terharu dan tak tega.  LYG 22 melihat Park Dandan, wajahnya mulai tersenyum kembali.
"Akhirnya Nuna Guru Park datang. Aku tahu kau akan datang."
Namun Park Dandan memasang wajah kesal dan  memarahinya.
"Kita janjian pukul 8. Kalau aku tidak datang pukul 8 berarti tidak. Aku datang karena Jenny khawatir pada ayahnya dan akan menelepon polisi. Mengapa Presdir menyusahkan orang dan membuat orang cemas!"
"Jadi maksudnya Nuna Guru Park datang bukan karena ingin, tetapi karena terpaksa?"
LYG 22 pun mengerti dan tertunduk lunglai.
(Aku ikutan patah hati bareng LYG 22 😭😭😭)

Pagi hari Jenny ke kamar ayahnya. Ingin memarahi ayahnya yang berumur 22 tahun karena kejadian semalam.
"Di mana-mana orang tua yang mencemaskan anaknya. Tetapi ini, orang tua yang membuat cemas anaknya!"
Jenny pun mendapati ayahnya demam tinggi dan pucat.

Pagi hari,  saat waktu sarapan rumah Park Su Cheol dan Cha Yeonsil kedatangan tamu. Yaitu, Lee Se Ryeon. Ia bahkan datang membawa koper! 😅. 
(Soal tekad dan nekad Lee Se Ryeon nomor 1 😅)
Ia bilang lapar dan ingin makan. Park Su Cheol ingin menyuruhnya pergi. Tetapi Nenek menahannya. 
"Biar tamu yang lapar makan dahulu."
Lee Se Ryeon makan dengan lahap dan terus memuji masakan Cha Yeonsil. Meski hanya makan sederhana dengan telur ceplok, kuah bening, dan rumput laut kering. 

Begitu selesai makan, Park Su Cheol kembali menyuruhnya pergi. Tetapi Lee Se Ryeon bertahan ia ke kamar Park Daebeom, berkata ia ingin tinggal di sini.
Keluarga bingung menghadapi Lee Se Ryeon karena mereka juga harus berangkat bekerja ke resto. Lee Se Ryeon mempersilakan mereka berangkat, ia akan tinggal dengan tenang di rumah. 

Keadaan Presdir mulai membaik. Manajer Jo berkata pada Presdir bahwa ia yang  akan memberi tahu anak-anak.
"Biar aku saja yang memberi tahu anak-anak."
Anak-anak akhirnya dikumpulkan, Sang Ayah pun berkata bahwa malam natal ayah akan bertunangan dengan Manajer Jo.
Jenny menerangkan pada adik-adiknya bahwa artinya suatu saat Manajer Jo menjadi ibu mereka.
Anak-anak tentu kaget dan keberatan. Lee  Se Jong menangis. Se Chan protes keras! Ayah 22 dituduh tidak demokratis.
"Ini janji pernikahan ayahmu sebelum hilang ingatan. Aku tak bisa berbuat apa-apa. Aku sudah menggantinya dari pernikahan ke pertunangan, agar kalian bisa menyesuaikan diri."
Anak-anak tetap tak setuju dan bersedih.

Manajer Jo frustasi tak mengira anak-anak menolak dengan keras. Madam Wang menyarankan Manajer Jo meminta bantuan pada Guru Park untuk membujuk anak-anak.

Manajer Jo pun bicara pada Guru Park. Dengan tanpa malu dan air mata (buaya) ia berkata bahwa ia sudah membesarkan anak-anak lama, sejak mendiang Nyonya sakit-sakitan bahkan Sejong dahulu belum berumur 2 tahun. Ia berkata lama-lama menyayangi mereka. Dan meminta bantuan Guru Park bicara pada anak-anak.

Sore hari ternyata Sechan tak ada di rumah. Ia meninggalkan surat bahwa ia lebih baik pergi dari rumah dari pada harus menerima Manajer Jo. Keluarga mencari keberadaan Sechan. Jenny dan Guru Park ke arah yang sama.
"Apa mungkin Sechan pergi ke karaoke?"
Ternyata benar Sechan sedang main karaoke sendirian. Tanpa basa-basi Guru Park dan Jenny pun bergabung. Mereka bernyanyi dan berteriak bersama. Kata orang kayak orang stres, padahal memang mereka stres, kan?

Mereka bertiga makan bersama di luar. Suasana kesedihan mewarnai meja mereka.
"Guru Park,  apa benar aku adalah anak tak berbakti kalau tidak mengizinkan ayah bertunangan?" tanya Jenny.
"Aku lebih memilih menjadi anak nakal, dari pada setuju," sela Sechan.
Ternyata Jenny galau dan sudah curhat pada temannya. Temannya berkata ia harus jadi anak baik, dulu ayah temannya terlihat bahagia setelah menikah lagi. (Kalau LYG dijamin ga bahagia dah) Bertunangan/menikah itu kehidupan (hak) pribadi seorang ayah.
"Bagaimana menurut Guru Park? Apa yang harus kami lakukan?"
Park Dandan juga berpikir, ia tahu ia akan pergi 5 bulan lagi. Mungkin Manajer Jo-lah yang paling ia percaya untuk menitipkan anak-anak saat ia akan pergi.
"Guru tahu perasaan kalian. Tetapi seperti kata teman Jenny, ini kehidupan pribadi ayah kalian. Ayah kalian juga sudah berjanji. Dan ini masih pertunangan. Kalian masih ada waktu untuk menyesuaikan diri."

Di rumah Park Dae Beom Lee Se Ryeon menyiapkan makan malam istimewa. Tentu bukan masakannya sendiri, melainkan ia memesan catering mewah dari hotel.
Karena Park Su Cheol terlihat menolak dirinya, Lee Se Ryeon pun mendekati dan membujuk nenek. Nenek relatif mudah didekati, nenek berkata akan memikirkannya jika Lee Se Ryeon sanggup lebih lama tinggal di sini. Lee Se Ryeon senang. Ia pun tak mengacuhkan Park Daebeom yang berkata akan mengantarnya pulang.

Jenny dan Sechan akhirnya berkata pada ayahnya, mengizinkan ayahnya bertunangan. Tetapi untuk menikah syaratnya ayahnya harus berdiskusi dahulu dengan mereka. Sechan menegaskan ia tidak menyukai ini. Bahwa kalau bukan karena Guru Park ini demi kebahagiaan ayahnya, ia mungkin tak setuju. Ia ingin ayahnya tahu perasaannya.

Presdir mengirim SMS pada Guru Park. Ingin bicara dan berjanji tak akan menyusahkannya. 

Presdir saat bicara 4 mata berkata sopan
Ia meminta maaf akan tindakan kekanak-kanakannya mengejar-ngejar Guru Park.
LYG 22 berkata rupanya bukan hanya guru bagi anak-anaknya tetapi mentor hidup buat dirinya juga.  Ia berterima kasih Guru Park mengingatkannya untuk tidak menjadi pria brengsek. (Aku kok sedih, ya!)

Park Dandan datang ke tempat Direktur Anna. Ibunya tentu gembira. Anna Kim menanyakan kabar Lee Yeong Guk.  Park Dandan menyebutkan Presdir dan Manajer Jo bertunangan. Tak lama kemudian tangisannya tak bisa ia tahan, ia menangis sejadi-jadinya.
Anna Kim bingung. 
"Apa kau putus dengan pacarmu?
"Ya."
Ia memeluk Park Dandan.
 "Siapa laki-laki yang tega membuat Guru Park seperti ini?"
Park Dandan menangis sesegukan di pelukan Anna Kim.

Lee Se Ryeon rupanya cepat berusaha adaptasi dan mengambil hati ibu dan nenek Park Daebeom. Ia memakai baju kerja dan tak ragu membantu mempersiapkan sayuran dan bawang untuk keperluan restoran. Ia juga berkata pada ibu bahwa Park Daebeom bagai anak anjing yang manis dan lucu, dan ia berjanji membesarkannya dengan baik. 😄😄.

Tiba-tiba tamu tak diundang datang mencari Lee Se Ryeon. Yaitu Madam Wang. Ia datang marah-marah dan tak sopan. Lee Se Ryeon langsung panik, usahanya bisa gagal karena ibunya.
"Ibu, aku yang datang ke sini sendiri."
Tetapi Madam Wang tak terkendali emosinya, begitu melihat Park Su Cheol, ia melemparkan uang ke muka Park Su Cheol.
Hati Se Ryeon hancur ia menarik ibunya. Di luar ia berkata pada ibunya, tak bisa mengerti tindakan keterlaluan ibunya itu. Ia meminta ibunya minta maaf. Tetapi Park Su Cheol sudah membawa koper Lee Se Ryeon, berikut uang-uang yang tadi dilemparkan ke mukanya. Ia tersinggung dan minta Lee Se Ryeon pergi dari rumahnya.

Hari pertunangan tiba. Park Dandan tentu tidak akan menghadiri pertunangan itu. 

Pertunangan diselenggarakan. Dipimpin oleh Pengacara Koh. Hanya Sarah dan Ibunya yang terlihat bahagia.  Jenny berusaha sopan, tersenyum, dan bertepuk tangan. Mereka saling bertukar cincin. Lalu acara berikutnya adalah meniup lilin kue  pertunangan. Setelah meniup lilin, ada kilasan di kepala Presdir yang tiba-tiba muncul. Malam di rumah peristirahatan, menggendong seseorang, naik sepeda memboceng seseorang, game pukul tikus, sapu tangan terbang di tebing... Ia pun lalu merasakan kepalanya sakit, dan jatuh.

(Bersambung...)







No comments:

Post a Comment

Silakan tulis komennya di sini ya...

Free Translation
Related Posts with Thumbnails