March 15, 2022

Sinopsis Young Lady and Gentleman Episode 33, Park Dandan Tahu Ia Ditelantarkan Ibu Kandung

Park Dandan menemui ayahnya. Dan bertanya apakah benar ibu kandungnya masih hidup. Karena ia bertemu tetangga mereka dahulu yang berkata bahwa pada saat ia berumur 5 tahun, ibunya dari Amerika mencarinya. Tentu saja Park Su Cheol tak mau memberi tahu, dan berkata Ahjumma itu ngawur.
"Ibumu sudah meninggal. Anggap saja dia meninggal!"
Dandan tentu marah.
"Jika ibuku masih hidup, mengapa aku harus menganggapnya meninggal?!"
Dandan lalu pergi karena sakit hati pada ayahnya.

Park Dandan mencoba pergi ke desa lamanya, mencari ajumma yang memberi tahu tentang ibunya. Sayangnya ahjumma itu sudah pindah, yang ia temui penghuni baru. Ia meninggalkan nomor telepon, jika ternyata ada penghuni sebelumnya yang tahu kabar tentang ahjumma itu. Ia minta tolong dan berkata sedang mencari ibunya. 

Setelah cukup tenang dan mendapat ide baru, ia kembali mencari ayahnya. Kali ini ia berjanji memaafkan hub ayah dan ibunya, dan akan jadi anak berbakti. Ia minta ayahnya memberi tahu tentang ibunya. Minimal namanya. Tetapi ayahnya tak mau memberi tahu apapun. 
"Apa ibuku seorang kriminal? Di penjara?"
 Dandan berkata meski ayahnya membenci ibunya, ia ingin melihat wajahnya.
Ayahnya tetap tak mau berkomentar. Dandan marah dan berkata ia membenci ayahnya, tak mau lagi mengakui ayahnya.

Dandan semakin galau dan putus asa. Tetapi teringat bahwa ibunya di Amerika ia teringat Direktur Anna. Ia menemui Direktur Anna untuk meminta tolong. Ia berkata pada Direktur Anna bahwa ibunya masih hidup tetapi ayahnya tidak mau memberitahunya informasi sedikit pun. Park Dandan bertanya apakah Anna Kim punys kenalan di Asosiasi Orang Korea di Amerika. Apakah bisa mencarikan keluarga yang hilang? Tentu saja Anna Kim kaget karena putrinya mencarinya begitu rupa. Park Dandan malah bicara ibunya itu terusir karena ayahnya selingkuh dengan ibu tirinya. Ia berkata membenci ayahnya ingin memutuskan hubungan keluarga.
Anna Kim langsung berkata ia tak punya kenalan di asosiasi dan mencari alasan sibuk untuk pergi.

Anna Kim merasa bersalah. Ia bicara dengan Park Sucheol. Ia merasa ialah yang bersalah menelantarkan putrinya, mengapa Park Sucheol yang dibenci Dandan.
"Katakan saja yang sebenarnya pada Park Dandan. Akulah wanita yang jahat."
"Lalu apakah Dandan harus terluka hatinya karena tahu ibunya menelantarkannya."
Park Sucheol ingin Anna Kim segera kembali ke Amerika dan menjauhi mereka jika ia tahu kesalahannya.
Anna Kim menangis, ia menyesal tak menyangka akan sesedih dan menyakiti orang-orang.

Park Dandan galau, ia sampai tak sadar naik bis sampai stasiun terakhir. Bus tarakhir sudah tidak ada. Taksi pun susah ia dapatkan. Presdir meneleponnya karena belum juga pulang. Park Dandan menceritakan kondisinya, ia tak sengaja samoai ke stanplat terakhir.
"Tunggu di sana, aku akan ke sana."

Park Dandan menunggu di pinggir jalan, akhirnya Presdir datang. Park Dandan sudah pasti lama kedinginan, Presdir memberikan mantelnya.
Park Dandan curhat, ia berkata ibunya ternyata masih hidup. Pergi ke Amerika. Ayahnya tak memberi tahu tentang ibunya. Tetapi ia merindukan ibunya, meski jika ia orang jahat, ia ingin sekali melihatnya.
Presdir menawarkan untuk mencarinya bersama. Dimulai dari ysng diketahui Dandan. Ia berkata sanggup mencarinya. Dandan lega, ia pun tertidur di mobil, diselimuti mantel Presdir.

Park Dandan mendapat nomor telepon Ajumma tetangga lamanya. Ia lalu bertemu dengannya. Ajumma itu heran selsma ini Dandan salah mengerti. Ayah dan ibu tirinya tidak berselingkuh. Ia bercerita ibu kandung Dandanlah yang pergi meninggalkan bayi dan suaminya.
"Ambisinya berbeda, ia tidak bisa menjadi ibu dan mengurus anak. Ayahmu menggendongmu mengejarnya, tetapi ia tetap pergi."
Dandan syok, ia ternyata ditelantarkan.
Ajumma itu bercerita kesulitan ayahnya yang tak punya keluarga harus bekerja juga menjaga bayi, bahksn hampir kecelakaan di konstruksi.

Dandan sedih dan tak habis pikir, bagaimana ada ibu yang tega meninggalkan bayinya. 
Ia lalu bertemu dengan ayahnya dan minta maaf. Ia berkata ia tak kan mencari ibu kandungnya lagi dan menganggapnya sudah mati saja.

Dandan pun lalu menelepon Presdir. Presdir langsung menemui Guru Park keluar dari kantornya. Mereka bertemu di taman. Ia berkata ibu kandungnya tak perlu dicari lagi.
"Ia bahkan menelantarkanku padahal aku belum genap 100 hari. Aku saja tidak tega meninggalkan Jenny, Sechan, dan Sejong."

Setelah Manajer Jo pergi dari kediaman Lee. Presdir mempekerjakan butler lama. Manajer Kim. Manajer Kim orangnya tegas, sulit dibujuk, dan hanya patuh pada perintah Presdir. Madam Wang kesal dibuatnya,  ia tak bisa meminta uang saku lebih. Harapan Madam Wang hanya tinggal Se Ryeon.

Madam Wang pergi ke rumah Se Ryeon. Ia menanyakan hubungan Se Ryeon dengan Oh Seung Ho. Se Ryeon mengatakan Seung Ho hanya teman. Tak lama kemudian Park Daebeom datang. Tetapi Madam Wang bersikap kasar dan malah menumpahkan ayam goreng yang dibawa Park Daebeom. Se Ryeon capek menghadapi ibunya. Di luar ia jatuh ke pelukan Park Daebeom,  dan berkata
"Mengapa percintaan kita sesulit ini?"

Jo Sarah tiba-tiba teringan Ajussi Boneka Beruang nya aka Cha Geon. Ajussi lah yang pernah menyebutnya orang baik dan berkata akan menambal luka hatinya. Ia menemui  Cha Geon dan berkata mau berkencan dengannya. Cha Geon bahagia bahwa Jo Sarah mau menerimanya apa adanya. Cha Geon pun langsung mengajak Jo Sarah makan bersama. Caha Geon menghangatkan tangan Sarah dan memasukkan ke dalam sakunya. Jo Sarah terharu akan Cha Geon yang baik padanya. Mereka berjalan-jalan sampai malam hari. Cha Geon membelikan syal dan kupluk dipinggir jalan, supaya Jo Sarah tetap hangat.

Presdir teringat Guru Park. Guru Park mungkin masih sedih karena tahu ditelantarkan ibu kandungnya. Ia mengajak Guru Park maksn steak di restoran. Presdir sampai memetongkan steak untuknya. Park Dandan bertanya alasan ia dibawa makan malam. Presdir beralasan sebagai orang serumah ia ingin Park Dandan melupakan masalahnya dan kembali menjadi Guru Park yang tegar.

Setelah makan, Park Dandan heran karena mereka tidak pulang. Presdir berkata ia tahu Guru Park suka minum bir, ia ingin mengajak Park Dandan ke kedai bir yang enak, supaya cepat melupakan masalahnya.
Park Dandan sangat menyukai bircdan suasana tempat itu. Ia berkata mulai besok ia akan kembali mdnjadi Guru Park yang tegar. Kedai itu sedang menyelenggarakan kontes minum. Park Dandan melihat hadiah pertama juga mendapatkan boneka beruang besar. Ia berkata boneka itu lucu.
"Kau suka boneka beruang itu? Aku akan memenangkannya untukmu."
Presdir pun langsung maju untuk ikut serta dalam kontes minum itu.
Dan dari ke 6 kontestan, Presdir lah juara pertama. 

Park Dandan pulang memeluk boneka besar. Presdir berkata boneka itu untuk Guru Park, jika ia sedang sedih, peluklah boneka itu.

Subuh keesokan harinya, Bibi Yeoju mencari Guru Park ke kamarnya, tetapi Guru Park berkata. Bibi Yeoju yang bertemu Presdir berkata Guru Park pagi-pagi sudah tak ada di kamarnya. Padahal ia ingin minta bantuan.
"Mengapa tak di telepon saja?"
"Hp-nya ditinggalkan di kamar."

Presdir tiba-tiba cemas. Ia pagi-pagi berkeliling mencari Guru Park. Akhirnya ia melihat Guru Park yang sedang berjalan di taman. Presdir lega menemukan Park Dandan,  ia berlari ke arah Park Dandan, memegang bahunya.
"Guru Park, ke mana kau pagi-pagi begini? Kau baik-baik saja?"

Park Dandan heran Presdir mencarinya.
Park Dandan memperhatikan Presdir yang keluar hanya memakai pakaian rumah di cuaca sedingin ini.
"Apa Presdir mencemaskanku?"
Ia berkata hanya berjalan-jalan.
Park Dandan merasa selama ini Presdir selalu melarangnya keluar garis batas. Guru Park lalu membalikkan 
"Apa kalau Presdir boleh keluar dari batasan? Kurasa sekarang Presdir sudah keluar batas."

(Bersambung...)












No comments:

Post a Comment

Silakan tulis komennya di sini ya...

Free Translation
Related Posts with Thumbnails