Saat Park Dandan memeluknya, Presdir pun membalas pelukannya teringat kesengsaraan mereka.
"Maafkan aku, Guru Park. Maafkan aku."
"Aku yang minta maaf, aku minta maaf. Aku percaya pada Presdir."
Tetapi Presdir ingin berbicara lain, sambil menepuk-nepuk punggung Park Dandan ia berkata
"Guru Park, Guru Park orang yang tegar, kan? Tegarlah dan lupakan aku. Jangan menangis lagi untuk orang sepertiku."
____
Episode lift selesai. Kemeriahan pernikahan Daebeom dan Se Ryeon berlanjut. Keluarga pun melepas dengan gembira mobil pengantin yang akan berangkat berbulan madu.
Jo Sarah mulai merasa kembali manajer/nyonya di rumah. Ia masuk ke kamar Presdir dan ingin menata dan mensortir baju Presdir. Ia bahkan menyuruh Manajer Kim mengeluarkan baju yang menurutnya tak pantas. Manajer Kim dengan tegas memperingatkan Jo Sarah bahwa dialah pengurus rumah tangga ini. Dan melarang Jo Sarah masuk tanpa izin!
Keluarga Cha Yeonsil masih bahagia karena suasana pernikahan. Terutama Cha Yeonsil dan Jang Mi Suk. Menurut Nenek Jang Mi Suk sangat mendukung cinta anak muda. Nenek pun berkata Bong Jun Oh pasti nanti akan mudah memperkenalkan calonnya.
"Benarkah ibu akan mengizinkan kalau aku membawa orang yang kusukai?" tanya Bong Jun Oh.
Mirim langsung salah tingkah.
Namun keluarganya sadar meski mereka gembira, Dandan tetaplah sedih. Dandan menangis sendirian di kamar.
Malam itu Sejong pun menangis di kamarnya sendiri. Presdir juga bersedih sambil minum di bar.
Saat sedang menangis di kamar tiba-tiba Park Dandan teringat pembicaraannya dengan Presdir 22 tahun. Ia dengan berkilah menceritakan temannya berkata tidak bisa mencium tunangannya, tetapi malah mendorongnya. Park Dandan langsung menelepon Presdir.
Presdir tak mengangkat telepon. Park Dandam menunggu Presdir datang di depan rumahnya. Menurut Park Dandan mengapa mereka harus putus. Mungkin Jo Sarah berbohong. Anak itu belum tentu anak Presdir. Karena Presdir 22 menyukai dia.
"Aku percaya Presdir, Presdir bukan orang seperti."
"Jadi maksudmu aku harus menyangkal bayi itu adalah putraku? Mana ada ortu yang berbohong tentang bayi yang di kandungnya."
Presdir kembali meninggalkan Park Dandan.
Park Dandan berteriak, "Aku percaya pada Presdir. Presdir juga harus percaya pada diri sendiri!"
Hari berganti hari, Park Daebeom dan Lee Se Ryeon pulang dari berbulan madu di Hawaii. Keluarga besar berkumpul, makan bersama lalu Se Ryeon pun membagi oleh-oleh dompet bermerk.
Pasangan pengantin baru dibuatkan kamar di bekas gudang, yang sudah dihias dengan wallpaper cantik. Park Daebeom khawatir kamar mereka terlalu kecil bagi Se Ryeon. Tetapi Se Ryeon tidak mengeluh dan ia bahagia.
Di kediaman Lee Jo Sarah menuntut status kepada Presdir sebagai ibu yang mengandung ansk Presdir. Karena Manajer Kim saja merendahkannya, membereskan baju Presdir juga dilarang. Anak-anak mengabaikannya.
"Bukan aku yang meminta Manajer Jo tinggal di sini. Katamu kalau tinggal di sini akan tenang tanpa menganggu."
Presdir jadi kesal dengan Jo Sarah yang serba menuntut, tak betah di rumah., ia pun keluar.
Cha Geon mengumumkan kepada keluarga ia keluar dari pekerjaannya dan kngin bergabung membesarkan restoran. Siapa tahu mereka bisa membuat cabsng baru lagi nanti. Bisnis keluarga mereka sedang bagus. Park Sucheol dan Park Daebeom pun tak keberatan Cha Geon bergabung.
Hubungan Mirim dan Bong Jun Oh yang ternyata berpacaran ketahuan oleh Park Daebeom dan Cha Geon. Mereka di sidang kakak dan pamannya. Mereka tak mau berpisah. Dan menurut Bong Jun Oh misal menikah pun bukan ilegal. Mirim minta Oppa dan Samchon mengizinkan mereka berpacaran paling tidak sekarang-sekarang ini.
Malam hari di kediaman Lee, Sejong mengadu pada kakaknya bahwa ia lagi-lagi sulit tidur. Ia mencari ayahnya tidak ada. Sechan tahu ayahnya pasti sedang minum-minum. Sechan menyuruh Sejong bersamanya saja.
Presdir memang tiap malam minum-minum sekarang. Sechan meneleponnya, tetapi ia tak menyadarinya.
Park Dandan di rumahnya menumpahkan kesedihannya dengan bebersih dan mengepel. Lee Se Ryeon sampai tak enak hati. Tahu-tahu mereka mendengar suara anak kecil bertamu. Sechan dan Sejong datang ke rumah. Sejong sangat merindukan Guru Park.
Lee Se Ryeon menelepon kakaknya memberi tahu Sechan dan Sejong bersamanya. Ia berkata anak-anak sudah makan. Setelah mereka selesai bermain ia akan mengantar mereka pulang.
Lee Yeong Guk tak tahu anaknya tak di rumah. Ia menitipkan anak-anaknya pada Lee Se Ryeon.
Anak-anak senang bermain di rumah Guru Park, ada nenek, dan paman yang mau ikut bermain juga bersama mereka. Ketika malam tiba mereka tidak mau diantar pulang. Sechan memohon demi adiknya, paling tidak izinkanlah Sejong tinggal. Karena Sejong mulai tidak bisa tidur lagi. Akhirnya malam itu anak-anak tidur bersama Guru Park dan Tante Lee Se Ryeon.
Jo Sarah melapor bahwa Sechan dan Sejong tak ada di kamarnya.
"Mereka menginap di tempat tantenya."
"Tempat tantenya bukankah itu rumah Guru Park?!"
Jo Sarah ingin Sejong dibawa pulang.
"Itu juga rumah tantenya!"
Keesokan harinya, saat akan diantar pulang Sechan menawar.
"Tidak bisakah kami tetap tinggal di sini?" Sechan mengaku tidak betah di rumah. Tiba-tiba mereka kehilangan gurunya, dan harus menerima perempuan yang hamil anak ayahnya di rumahnya.
Lee Se Ryeon tetap membawa anak-anak pulang. Ia bicara pada kakaknya dan bertanya mengapa Jo Sarah harus tinggal di rumah mereka. Ia juga masih tak percaya Jo Sarah bisa hamil. Ia ingat Oppa 22 tahun pernah berkata ia tak bisa bermesraan dengan Manajer Jo karena masih menganggapnya seperti Ajumma atau Nuna, meski sudah hampir bertunangan.
Presdir bicara dengan Sechan dan Sejong. Menurut ayah, Sechan dan Sejong jangan menyusahkan Guru Park, karena ia dan Guru Park sekarang terpaksa putus. Sechan protes ia tak mengerti, karena dari sebelum Guru Park jadian dengan ayahnya, Guru Park itu sudah jadi guru mereka. Sang Ayah hanya bisa minta maaf kepada putra-putranya.
Sejong kembali tak bisa makan. Jenny mengingatkan Manajer Jo agar tidak memaksa adiknya.
"Tapi Sejong belum makan apa-apa dia harus makan."
Manajer Jo tetap memaksa Sejong makan, Sejong menepis sendoknya dan muntah.
Jenny jengkel. Ia membawa adiknya kembali ke atas.
Tak lama kemudian Jenny jngin membawa adik-adiknya pergi. Ia minta disiapkan supir.
Manajer Jo bertanya Jenny mau membawa adik-adiknya ke mana.
"Mengapa aku harus memberitahumu?" Jenny menjawab ketus. (Good 👍👍)
Bisa ditebak Jenny membawa adik-adiknya ke rumah Guru Park dan tantenya. Jenny dan Sechan kembali makan bimbimbap dari baskom dengan lahap. Dan Sejong pun mau makan lagi disuapi oleh Se Ryeon. Cha Yeonsil juga baik terhadap anak-anak dan memberi mereka makanan.
Park Dandan dan Lee Se Ryeon sangat berterima kasih pada ibu mereka.
"Kita kan sekarang sudah menjadi keluarga, " kata Cha Yeonsil.
Lee Jenny pulang. Tetapi Jo Sarah tidak senang Sejong tidak kembali pulsng bersama. Jenny sangat paham adiknya sedang menderita Gangguan Separation Anxiety. Tapi tidak Jo Sarah, ia hanya tak mau anaknya bersama Park Dandan. Jenny bertengkar dengan Jo Sarah.
"Setidaknya kamu harus sopan memanggilku Ibu karena mengandung adikmu!"
"Ibu?!" Jenny tak terima.
Jo Sarah pun dihentikan Manajer Kim karena berkata kasar pada putri majikannya.
Jenny curhat pada ayahnya, meski bayi di perut Ahjumma Jo itu malang, ia dan adik-adiknya tidak suka Ahjumma Jo tinggal di rumah mereka.
"Aku dan Sechan sampai rasanya tak ingin pulang ke rumah. Bukankah ini tidak betul, Ayah?"
Jenny berkata ia yang sudah lebih besar susah mencerna dan menghadapi perubahan di rumah mereka, apalagi adik-adiknya.
Presdir akhirnya bicara pada Jo Sarah. Ia berkata selama ini kurang memperhatikan sisi psikologis Jenny, Sechan, dan Sejong yang tidak siap jika Manajer Jo ada di rumah mereka. Ia minta Manajer Jo meninggalkan rumah mereka, toh ia pun tetap akan bertanggung jawab.
Jo Sarah sudah tentu menolak. Saat Presdir mendesaknya, ia langsung pura-pura sakit perut. Terpaksa Presdir berteriak memanggil Manajer Kim dan Bibi Yeoju untuk membantu Jo Sarah. Presdir pun tak bisa memaksa lagi, ia keluar.
Jo Sarah merasa menang. Menurutnya Presdir tak kan bisa mengusir dirinya. Ia datang dengan tekad penuh, dan apapun yang terjadi ia akan bertahan di rumah ini. (Ga hanya merusak hubungan orang, tetapi keluarga orang, Jo Sarah ini).
Saat keluar rumah, Presdir sakit kepala tiba-tiba. Ingatan yang sepintas pintas itu sekarang bertambah panjang. Ia ingat LYG 22 tidak bisa mencium Jo Sarah tetapi malah mendorongnya.
Presdir mengajak Jo Sarah makan malam di luar. Jo Sarah sangat gembira serasa diajak kencan. Presdir tentu ingin mengorek sesuatu dari Jo Sarah.
Ia bertanya bagaimana dahulu ia melamar Jo Sarah. Jo Sarah halu menambah-nambahi keromantisan proses lamaran mereka. Ia bahkan berbohong berkata saat itulah ciuman pertama mereka dan keintiman terjadi.
Jo Sarah pun termakan umpan Lee Yeong Guk. Ceritanya berbeda dengan yang diingat Lee Yeong Guk.
"Manajer Jo, mengapa kau berbohong?"
(Bersambung...)
No comments:
Post a Comment
Silakan tulis komennya di sini ya...