March 14, 2022

Sinopsis Through The Darkness Episode 12 (End)

Polisi menangkap rekaman CCTV  tertanggal 23 Januari 2097 pukul 21, Seorang pria bermobil sedan hitam tampak menganiaya wanita. Sayangnya gambar CCTV masih blur, dan tak terlihat wajah wanita itu apa ia wanita yang hilang. Polisi belum bisa menjadikannya barang bukti.

Namun tentu investigasi dilanjutkan, mereka menemukan pemilik mobil tersebut bernama Wu Ho Seong, 38 tahun. Pria itu bekerja di tempat pijat aromaterapi.

Yun Tae Gu dan Detektif Nam mencoba menemui terduga tersangka untuk 8 kasus penculikan itu.Kuk Yeong Su dan Song Ha Yeong ingin Yun Tae Gu memperhatikan ciri-ciri kepribadian terduga tersangka,  supaya mereka bisa mencarikan strategi untuk interogasi nanti. Yun Ta Gu juga diminta hati-hati karena dia punya topeng wajah yang baik hati tetapi jahat.

Yun Tae Gu dan Detektif Nam mencari Wu Hae Sung ke tempat kerjanya. Dia keluar dari melayani pelanggannya. Seperti yang diduga orangnya ramah terlihat baik dan percaya diri. Yun Tae Gu berkata ia membutuhkan alibinya pada tanggal 23 Februari jam 7-10  ia berkata pulang bekerja jam 6 lalu makan di restoran bersama pacarnya lalu pulang, jam 10 malam sudah di rumah. Pemilik juga membenarkannya. Yun Tae Gu meminta nomor telepon pacarnya. Oa menolak dengan alasan takut pacarnya khawatir. Ia ganti memberi nomor telepon restoran tempat ia makan bersama pacarnya. Dengan percaya diri ia berkata jika ia bohong tak ke restoran ia aksn memberikan nomor telepon pacarnya.

Detektif Nam mengecek ke restoran,  Wu Ho Seong ternyata benar ia makan malam di sana berdua, dan bukan dengan salah satu korban.

Tim masih mencari tahu tentang WHS itu, ternyata ia pernah dituntut pihak asuransi karena dicurigai membakar rumahnya, tetapi ia lolos dan mendapatkan klaim besar dari berbagsi asuransi..Yun Tae Gu juga mendapati bahwa WHS berbohong mengenai jam pulang ke rumah. Dari CCTV di dekat tempat tinggalnya ia baru pulang pukul 1 dini hari.

Song Ha Yeong dan tim merasa yakin WHS itu pelakunya, tetapi mereka belum cukup bukti untuk menangkap dan menggeledah rumah tersangka. Dan yang mereka cemaskan adalah pelaku menghilangkan barang bukti.

Yun Tae Gu dan Detektif Nam mencoba memanggil WHS ke kantor polisi, untuk ditanyai secara sukarela. Ia tawar menawar dengan polisi, akhirnya ia berkata akan ke kantor polisi besok, krn ia lelah sehabis bekerja.

Song Ha Yeong dan Kuk Yeong Su diwakili Park Daewung ingin meyakinkan Heo Gil Pyo untuk mendapatkan surat penggeledahan dari kejaksaan, takut bukti semakin susah dicari. Tetapi kekurangan bukti mungkin sulit atau tak bisa cepat. Park Daeeung melampirkan laporan profil dari Song Ha Yeong sebagai bahan pertimbangan.

Malamnya WHS dengan gila membakar mobil mewahnya. Termasuk bukti lipstik salah satu korban yang selalu ia simpan, ia lempar ke jok yang terbakar.

Pagi hari WHS menelepon kantor polisi mencari Yun Tae Gu. Ia melaporkan pada Yun Tae Gu bahwa mobilnya ada yang membakar. Ia berniat mengadu ke polisi. Tetapi tim menilai tersangka jatuh ke dalam jebakannya sendiri. Karena ia pernah dituduh melakukan pembakaran dahulu, mudah bagi polisi untuk mendapatkan surat penggeledahan dan melakukan penangkapan dengan alasan takut menghilangkan barang bukti. Yun Tae Gu langsung yang menangkapnya dengan tuduhan penculikan.

Tersangka pun dibawa ke ruang interogasi. Song Ha Yeong terus mengamatinya dari balik kaca. WHS tampak percaya diri, ia merasa tak melakukan kesalahan apapun. Perilakunya mirip perkiraan laporan profil dari Song Ha Yeong. Setiap didesak ia pun menantang apa dan mana buktinya. Tampaknya ia percaya diri juga tak meninggalkan apa-apa, bahkan jika rumahnya di geledah.

Karena WHS terlalu tenang dan percaya diri penjahat yang tak menampilkan penyesalan sedikit pun, akhirnya Song Ha Yeong dan Kuk Yeong Su meminta masuk. Menurut tim analis,  WHS tipe orang yang tak memperlihatkan agresinya, sampai saat ia akan membunuh. Mereka mencoba menekan tersangka, bahwa polisi yang mengontrol bukan dia. Song Ha Yeong bertanya ala pertanyaan profiler, dari latar belakangnya. WHS heran merasa tak ada kaitannya. Song Ha Yeong juga tiba-tiba menyerang peristiwa kebakaran rumah yang menewaskan istri dan mertuanya. Begitu disindir tentang anaknya, dikaitkan dengan bagaimana kalau anaknya tahu ayahnya seorang pemerkosa dan pembunuh, WHS  mulai kesal. Tujuan Song Ha Yeong memang menyingkirkan ketenangannya.

Tim Forensik bekerja keras mencari bukti di rumah atau di bekas mobil yang terbakar, tetapi sulit dan membutuhkan waktu. Karena tersangka memang rapi,  komputer pun ia format, dan tak melakukan kejahatannya di rumah. Mereka mengamankan baju-baju tersangka yang jumlahnya cukup banyak.

Park Dae Wung dan Detektif Nam kembali melakukan interogasi. Tim dan lab forensik NFS juga bekerja mengejar waktu. Tim penyidik mencoba lagi berpikiran sebagai pelaku,  pakaian apa yang akan ia kenakan. Kuk Yeong Su pun menyampaikan kesimpulan tim penyidik agar mendahulukan baju-baju musim dingin yang terlihat keren/mahal dan verwarna netral.

WHS masih tak mengaku meski Park Dae Wung memperlihatkan foto-foto para korban. Ia tampaknya psikopat, tak terlihat simpati atau penyesalannya. Ia masih menantang agar polisi mencari bukti.

Akhirnya tim lab menemukan percikan bekas darah di lengan mantel tersangka. Dan seperti yang diduga, darah itu sesuai dengan DNA korban yang ditemukan tewas di hutan. Penyidik pun menekan tersangka bahwa polisi punya bukti sekarang, teknologi semakin canggih dan polisi bukan bodoh.
Song Ha Yeong pun menekan tersangka, ia sudah tahu semua tentang dia, tak perlu lagi menanyainya.

Akhirnya tersangka berkata akan mengaku asal kepada Inspektur Yun Tae Gu. Yun Tae Gu pun menggali pengakuan dari tersangka.
Korban laim yang dikuburkan pun ditemukan
 Reka-reka adegan per kasus dilakukan. 
Para keluarga korban histeris dan media pun ramai menayangkan kasus pembunuhan berantai ini.

Tersangka dan kasusnya akhirnya diserahkan ke kejaksaan. Song Ha Yeong dan Kuk Yeong Su mengunjungi krluarga korban. Setelah itu tim penyidik gabungan pun selasai bertugas dan bubar. Yun Tae Gu, Detektif Nam, Kuk Yeong Su, dan Song Ha Yeong berpisah dengan Kepolisian Gyeonggi untuk kembali ke Seoul.

-----
Reporter Choi Yun Ji mencari tempat tinggal baru. Jeong Wu Ju mencarikan lokasi yang secara statistik tingkat kejahatannya paling rendah. Dan ia berkata Choi Yun Ji akan lebih aman, karena Detektif Nam tinggal di gedung yang sama. Jeong Wu Ju membantu temannya itu pindah. Malam harinya, tim analisis dan inspektur Yun pun ikut diundang makan-makan bersama di roof top tempat tinggal Choi Yun Ji dan Detektif Nam. Setelah makan malam, mereka beranjak pulang, Jeong Wung Ju, melihat bulan purnama yang indah. Ia mengajak semua orang berdoa.

Kuk Yeong Su selama ini sebagai ketua tim analisis dan sekarang menjadi kepala bagian investigasi ilmiah, sering mengisi kuliah juga di Akademi Kepolisian. Maret 2007, ia berkata pada Song Ha Yeong bahwa sudah saatnya ia punya junior-junior yang baru di tim analisis perilaku (pelaku) kriminal. 

Kuk Yeong Su dan Song Ha Yeong  berkesempatan untuk memberikan sambutan di depan para polisi muda sebagai rombongan pertama yang lulus dan akan ditugaskan sebagai Tim Analisis Perilaku Kriminal.

Epilog
Media TV melakukan wawancara terhadap Kapten Tim Analisis Perilaku Kriminal, Song Ha Yeong,  yang juga profiler pertama Korea. Dan di akhir wawancara ia mengingatkan pelaku di luar sana bahwa ia akan tetap mengejar pelaku pembunuhan berantai Daesung. Ilmu pengetahuan sudah semakin maju pula seiring waktu. Dan tidak ada kejahatan yang sempurna.

(TAMAT)

Ah... Drama Appa Kim Nam Gil akhirnya selesai,  mau peran apapun Appa tetap terlihat cakep, keren dan simpatik. 












No comments:

Post a Comment

Silakan tulis komennya di sini ya...

Free Translation
Related Posts with Thumbnails