March 16, 2022

Sinopsis Young Lady and Gentleman Episode 34, Hadiah dari Park Dandan

Episode ini dari writer-nim tentang hadiah

Menyambung dari episode 33, Presdir menyangkal tuduhan Park Dandan bawah ia keluar dari batasan. Menurut Park Dandan sejak kemarin Presdir keluar batas seperti menyukainya, seperti mengajaknya makan, mengikuti kontes hanya karena ia suka bonekanya dan pagi ini keluar mencarinya memegang bahunya tanpa jaket atau mantel. Menurut Park Dandan kalau sama-sama suka ya akui saja. Tetapi Presdir menyangkal ia berkata, jika Bibi Yeoju pun kesulitan, ia akan memperhatikannya (Si Bibi di rumah dibawa-bawa 😅)

Begitu bersiap ke kantor, Presdir menyadari bahwa ia sebenarnya keluar batas. Ia sadar kehilangan kontrol diri.

Manajer Jo mimpi dihantui masa lalu, karena ia pernah meletakkan Sejong di baby box dan si bayi menangis. Manajer Jo menangis dalam mimpi. Begitu bangun ia buru-buru pergi. Ia pergi ke TK Sejong. Ia memanggil Sejong yang sedang bermain, lalu memberikan hadiah robot kesukaan Sejong. Sejong lalu pamit karena yocin (yoja cingu=girl friend) memanggilnya (duh kecil udah punya yocin hehe).

ManajerJo lalu berjalan-jalan bersama Cha Geon. Cuaca sedang dingin, Cha Geon mengkhawatirkan Jo Sarah. 
"Apa terjadi sesuatu?" tanya Cha Geon.
Karena Jo Sarah tampak berkaca-kaca melihat anak-anak kecil bermain. Cha Geon tidak bertanya lebih lanjut ia hanya memeluk Jo Sarah yang penuh luka.

Park Dandan pulang ke rumahnya menemui ibunya dan nenek. Ia memberi hadiah mantel untuk ibunya, dan suplemen kesehatan untuk nenek. Juga memberi mereka uang saku. Ia meminta maaf telah salah paham, dan berterima kasih karena ibu Cha Yeonsil yang membesarkannya selama ini, sebagai anak yang ditelantarkan. Mereka berpelukan penuh haru.

Park Sucheol mengirimkan hadiah paket ayam untuk rumah yatim piatu. Ternyata Anna Kim juga ada di sana karena bekerja sukarelawan di sana. Pengurus panti mengatakan oada Park Sucheol bahwa Direktur Anna orang baik, selain sponsor ia bila ke Korea datang seminggu sekali sebagai sukarelawan. (Itu bisa semacam rasa bersalah, ikut merawat anak yatim. Atau bisa juga sebagai upaya, jika kita menolong anak orang lain, berharap Tuhan menolong anak kita juga.)

Pagi-pagi Bong Jun Oh sudah bekerja keras di pasar ikan. Ia siang hari menemui ibunya, karena masih harus merayu ibunya. Ia memberikan hadiah syal untuk ibunya. Ia berkata membelinya dengan uang hasil jerih payahnya sendiri. Ibunya akhirnya senang. Bong Jun Oh juga ternyata membelikan hadiah syal yang mirip untuk Mirim.

Park Dandan mencari Direktur Anna ke kompleks apartemen ingin memberikan sesuatu. Direktur Anna baru datang. Saat diajak bicara di tempat lain, ibunya berkata sibuk. Park Dandan lalu memberikan hadiah sebagai tanda maaf tidak jadi berangkat dan terima kasih. Ia juga berkata maaf karena pernah merepotkan tentang Asosiasi Orang Korea. Ia berkata tak mencari ibunya lagi. 
Park Dandan kaget begitu tahu Direktur Anna akan kembali ke Amerika dalam waktu 2 minggu.

Anna Kim  menerima hadiah sarung tangan kulit dari putri kandungnya. Bahkan tertuliskan ucapan bahwa bagi Park Dandan Direktur Anna bagai sosok ibu baginya.

Park Dandan menemui ayahnya curhat. Direktur Anna tampaknya menjaga jarak dengannya. Dan ia juga sedih Direktur Anna akan pulang ke Amerika 2 minggu lalu. Ayahnya wondering apa mungkin ikatan ibu dan anak itu memang ada.

Cha Yeonsil tiba-tiba heran merasa Le Se Ryeon tak pernah lagi datang ke restoran mereka. Park Daebeom berkata Lee Se Ryeon tak datang itu karena ibunya. Cha Yeonsil merasa bersalah. Nenek juga berkata meski begitu Agassi Lee Se Ryeon orang yang disukai Daebeom.

Kedua ibu Lee Se Ryeon dan Oh Seung Hong semakin serius mendukung hubungan anak-anak mereka. Oh Seung Ho pun terus mencari waktu bersama Se Ryeon dan mengantar Se Ryeon pulang. Seung Ho berkata bahwa ia akan menghadiahkab lukisan yg Se Ryeon suka dari galeri. Hadiah itu akan datang 2 hari lagi. Sebelum berpisah Oh Seung Ho kembali memeluk Lee Se Ryeon. 

Cha Yeonsil ingin berbaikan dengan Lee Se Ryeon,  ia membawakan makanan umtuk Lee Se Ryeon. Begitu ia melihat Lee Se Ryeon dipeluk pria lain ia marah (kalau di Amrik pelukan gitu wajar aja sih ya).
"Kamu selingkuh dari anakku, ya! Aku sudah tahu kamu orangnya seperti itu!"
Ia tak terima meski Lee Se Ryeon mengatakan ini temannya.

Sepulang kantor, Presdir menemukan kotak kado di meja kerjanya. Ternyata dari Park Dandan. Park Dandan mengucapkan terima kasih karena Presdir sudah membantu melewati masa sulit. Park Dandan memberikan hadiah music box mungil. Ia berharap jika sedang mengalami suntuk karena pekerjaan, Presdir bisa terhibur dengan mendengarkannya.
(Park Dandan kayaknya abis gajian, bagi-bagi hadiah ini Fams 😁)

Presdir duduk di ranjangnya, ia menikmati music box pemberian Dandan. Lalu Sejong masuk ke kamarnya membawa bantal. Katanya ingin tidur bersama ayahnya. Tetapi Sejong tertarik kepada barang yang berbunyi yang dimainkan ayahnya.
"Ini music box."
"Bolehkah aku memilikinya, aku ingin memberikan untuk yocin-ku," kata Sejong.
"Tidak, ini pemberian. Ayah nanti akan membelikan yang mirip untuk Sejong. Yang ini berarti untuk Ayah."
Sejong ngambek ia tak jadi mau tidur dengan ayahnya.
Presdir merasa tindakannya juga tidak salah. Karena tidak baik memberikan hadiah dari orang lain 

Park Dandan melihat Sejong berjalan membawa bantal. Park Dandan berkata ada apa. Sejong berkata ingin tidur bersama ayahnya tidak jadi, karena ayahnya tidak mau memberikan music box-nya ketika dia minta. Katanya barang itu berarti untuknya.

Park Dandan meng-sms Presdir, ia mengucapkan terima kasih karena menganggap pemberiannya berarti. Presdir kembali mengelak dan tak mau Guru Park salah paham.

Cha Yeonsil berkata pada Park Daebeom bahwa Lee Se Ryeon selingkuh.
"Aku sydah tahu oria itu, itu temannya."
Cha Yeonsil tak setuju lagi anaknya dengan Agassi Lee Se Ryeon.

Park Daebeom dan Lee Se Ryeon bertemu. Le Se Ryeon putus asa karena ia merasa sulit sekali masuk ke keluarga Park Daebeom, dan Park Daebeom juga sulit diterima di lingkungannya.
"Bagaimana kalau kita hidup berdua saja, atau kita ke Amerika. "
Park Daebeom ingin merintis bekerja bersama ayahnya sampai sukses. Ia meminta Lee Se Ryeon menunggunya.

Park Dandan dihibur oleh keluarga. Mereka tahu Park Dandan pasti sedih setelah tahu ditelantarkan ibunya. Mereka makan daging bakar bersama. Tantenya pun datang.

Presdir makan malam bersama sahabatnya, pengacara Koh. Ia tak mau pulang ingin minum babak kedua. Pasti masalah gadis itu lagi, tebak Koh Jeong Wu. Alasan presdir selalu sama ia Ajussi dengan 3 anak. Meski Pengacara Koh selalu berkata itu bukan ilegal. Presdir mengeluh ia kesulitan menjauh dari gadis itu karena setiap hari bertemu di rumah.
"Bibi Yeoju?" canda Pengacara Koh. Pengacara Koh akhirnya tahu gadis itu Guru Park.

Presdir pulang ke rumah hujan deras. Ia memakai payung. Lalu ia melihat taksi dibdepan rumahnya. Guru Park pulang. Ia tak membawa payung. Presdir langsung beranjak memayungi Guru Park. Park Dandan berkata lengan Presdir kehujanan, Dandan menarik dan merangkul lengan presdir agar mereka tak ragu sepayung bedua. Presdir terkejut mereka bertatapan cukup dekat. Entah mengapa Park Dandan begitu terpukau. Ia mengecup bibir Presdir. Presdir lebih terkejut.
"Apa yang kaulakukan Guru Park?" Presdir menjauh.
Park Dandan juga sepertinya spontan, tak sadar. Ia membela diri.
"Apa salahnya orang yang saling suka berciuman?"
Presdir melarang Guru Park mengulanginya. Ia menyerahkan payung kepada Guru Park, lalu begegas masuk ke rumah meninggalkan Guru Park.
(Kecupan ini hadiah juga bukan fams? Hihihi)

Park Dandan kesal dengan sikap Presdir yang terus pura-pura menyangkal, tetapi payung pun diserahkan padanya.
"Apa mungkin Presdir sungguh terkejut. Siapa yg tak terkejut dikecup tiba-tiba," pikir Park Dandan. Lalu Park Dandan memikirkan sesuatu.

Pagi hari Park Dandan menghentikan Presdir ia berjanji jika tak ada kesempatan lagi, tidak akan mengganggu Presdir. Ua menuturkan salah satu penyesalannya adalah tidak memenuhi undangan ke Namsan saat LYG 22 menyatakan cintanya. Park Dandan ingin memberi kesempatan juga pada Presdir,  supaya tidak ada penyesalan. Park Dandan berkata jika Presdir menyambut  cintanya, datanglah ke Namsan pukul 8 malam.

Park Daebeom mengajak makan Lee Se Ryeon ke restoran yang bagus. Ia berkata belum pernah mengajak Se Ryeon makan di restoran bagus.

Madam Jang kebetulan ada di Restoran yang sama, ia heran melihat Park Daebeom terlihat bersama Lee Se Ryeon. Apa jangan-jangan gigolo dari keluarga parasit yang dimaksud Madam Wang adalah Park Daebeom dan adiknya.
Madam Jang pergi ke rumah adiknya, dan bicara dengan nenek dan adik iparnya. Ia akhirnya tahu cerita yang sebenarnya. Ia merasa tak nyaman keluarga adiknya dituduh begitu.

Setelah kencan, Park Daebeom memberikan bunga pada Lee Seryeon. Lee Se Ryeon curiga. Ternyata bunga itu hadiah perpisahan dari Park Daebeom. Mereka saling mencintai,  sudah berusaha maksimal,  namun takdir rasanya sulit dihadapi mereka berdua. Mereka berpisah baik-baik dan bersalaman. Tetapi tentu tak ada perpisajan yang baik-baik saja.

Hari mulai gelap, di kantornya Presdir teringat Guru Park menunggunya di Namsan. Presdir pergi ke Namsan. Tetapi ia ragu menerima cinta Guru Park.  Lalu ia meng-sms.
"Guru Park,  jangan tunggu aku lagi, aku tak kan datang."
Presdir lalu pulang.

Park Dandan membaca pesan itu. Ia hanya memasukkan hpnya lagi, dan melanjutkan menunggu.

Jam 9 malam, Lee Jenny masuk ke kamar Guru Park karena butuh sesuatu. Karena Guru Park tak ada, ia meneponnya. Park Dandan berkata pada Jenny bahwa ia di Namsan ada janji dengan seseorang.
"Cepat pulang," kata Jenny.
Hampir jam 11 malam. Jenny mencari ayahnya. Jenny berkata terakhir Guru Park di Namsan dan sekarang belum pulang, HPnya tidak aktif.

Begitu tak bisa menghubungi Guru Park,  Presdir pun menyusul lagi ke Namsan. Ia prihatin dan tak tega guru Park masih menunggunya kedinginan. Salju mulai turun. Presdir masih ragu. Berkali-kali ia maju lalu berbalik, maju, berbalik lagi. Akhirnya ia pergi. Di dalam mobil ia mendengar prakiraan cuaca, bahwa tengah malam ini turun salju dan mencapai suhu terendah. Ia pun langsung membalikkan arah mobilnya. 

Sampai di Namsan Presdir berlari. Guru Park masih menunggunya. Ia akhirnya menghampirinya. Wajahnya hampir menangis. 
"Guru Park! Mengapa sampai saat ini masih di sini seperti orang bodoh?!"
Guru Park bahagia mendengar suara Presdir. Ia bahagia Presdir datang. Presdir pun akhirnya menarik Park Dandan ke dalam pelukannya. (😍💖💖💖👏👏👏 akhirnyaaa, serasa hepi ending fams hihi)

(Bersambung...)

< Sinopsis Episode 33        List Sinopsis        Sinopsis Episode 35 >



No comments:

Post a Comment

Silakan tulis komennya di sini ya...

Free Translation
Related Posts with Thumbnails