March 18, 2022

Sinopsis Young Lady and Gentleman Episode 36, Se Ryeon Yang Malang

Madam Jang heran karena Madam Wang ingin terus melanjutkan rencana pernikahan Lee Se Ryeon,  meskipun Oh Seung Ho diam-diam punya anak. Ia pun bahkan tak ingin Lee Se Ryeon mengetahuinya.
"Apa ia sungguh ibu kandung Se Ryeon ?" Madam Jang heran.

Di TK, saat Guru Park bersenang-senang menjemput Sejong, ada lagi yang mengintip memperhatikan mereka, yaitu Jo Sarah. Ia iri bahkan Guru Park terlihat memanjakan Sejong, sampai menggendong Sejong di punggungnya. 

Cha Geon ingin bertemu dengan Jo Sarah. Mereka bertemu di cafe. Cha Geon berkata bahwa ia tak akan lari dari Jo Sarah meski Jo Sarah punya masa lalu seperti itu. Ia berkata menyukai Sarah. Tetapi Jo Sarah keberatan. Ia merasa bersalah nanti. Ia gengsi berkencan dengan orang yang tau kelemahannya.

Presdir,  Guru Park, dan anak-anak kembali berjalan-jalan ke tempat eduwisata. Lee Jenny sempat heran karena ayah kemarin mengajak mereka ke museum, sekarang ke gua wisata buatan. Yang mengerti tentu saja Sechan 😁. Sechan pengertian bahkan membiarkan ayah mereka agar bisa berduaan dengan Guru Park. Presdir mengambil kesempatan memegang tangan Guru Park.  Park Dandan lalu senang melihat-lihat akuarium besar yang ada di sana. Lalu di tempat yang sepi dan indah itu mereka berdekatan saling memandang. Presdir pun ingin mencium Guru Park. Saat mereka hampir berciuman, mereka mendengar suara Sejong dari kejauhan mencari mereka. Park Dandan tersentak dan langsung mendorong Presdir jauh-jauh. Dorongannya begitu kuat sampai Presdir terdorong jauh dan jatuh. (Ngakak aku, ternyata bukan ManajerJo doang yang jatuh saat mau berciuman. 🤣🤣🤣).

Lee Jenny melihat ayahnya lunglai.
"Ayah, ada apa?"
"Oh, tadi ada orang yang mendorongku sampai terjatuh," jawab Presdir menyindir Park Dandan.

Malam hari rupanya Presdir masih kesal. Menurutnya, Guru Park seharusnya setidaknya menghubunginya  
setelah mendorongnya hingga jatuh. Dan tak lama kemudian Park Dandan meneleponnya. Presdir menjawab dengan nada suara yang bete
"Ah, dari suaranya tampaknya Presdir masih marah karena kejadian tadi?"
Park Dandan menjelaskan bukankah tadi mereka pasti takut ketahuan anak-anak. 
Presdir merajuk karena tulang ekornya bisa jadi cedera, katanya.
Park Dandan bermaksud menebusnya dengan mengajak Presdir keluar dan membelikan roti kukus (bakpao?) ke mini market.  Mengetahui Guru Park suka bakpao hangat, Presdir menawarkan diri ia saja yang membelinya ke mini market.

Presdir ke mini market. Ia berniat membeli 5 (untuk mereka berdua dan anak-anak mungkin), tetapi tinggal tersisa 1. Begitu membelinya, ia menaruhnya di balik mantelnya agar tetap hangat.
Presdir tiba di rumah, langsung diam-diam ke lantai dua, mengetuk kamar Guru Park.  Ia tampak terengah-engah.Hanya ada 1 tentu itu untuk Guru Park. Guru Park heran begitu cepat Presdir sudah kembali. Presdir ternyata berlari kencang agar bakpaunya tetap hangat. Dan memang masih hangat.
"Enak sekali, mungkin karena Presdir membawakan untukku sampai berlari-lari."
Park Dandan pun membagi dua bakpaonya, separuh untuk Presdir. Berduaan di tempat tertutup membuat Presdir kembali ingin mencium Guru Park. Tiba-tiba pintu kamar diketuk. Lee Jenny ingin masuk. Mereka langsung panik. 🤣🤣🤣
Presdir dipaksa bersembunyi menunduk. Begitu Jenny pergi Presdir pergi mengendap-ngendap. Ia turun dengan berusaha tanpa bunyi. Begitu turun tangga kembali Presdir terkejut karena disapa Bibi Yeoju.  Bibi Yeoju heran dengan perilaku Presdir yang aneh di rumah sendiri.😅
____

Presdir mengajak Guru Park keluar. 
"Kita akan ke mana?"
"Kita akan berkendara. Aku akan mengajakmu ke suatu tempat"
Presdir mengajak Guru Park berziarah ke makam ibunya. Hari itu ulang tahun mendiang Ibu Presdir.
Park Dandan bertanya umur berapa Ibu Presdir meninggal.
"Umur 45 tahun. Saat aku berumur 18 tahun."
Park Dandan prihatin ibu Lee Yeong Guk meninggal di usia yang masih muda.
Presdir setelahnya berkata bahwa setelah istrinya meninggal ia selalu pergi sendirian kemari. 
"Tahun depan, aku akan menemani Presdir lagi kemari," kata Park Dandan.
Presdir senang dan menawarkan menraktir Tong Katsu fav. Guru Park.

Lee Se Ryeon bertemu 2 temannya, ia memberi mereka bahwa akan menikah dengan Seung Ho. Salah satu temannya berkata ia pernah dengar rumor tentang Seung Ho punya anak. Teman satunya berkata itu tak mungkin benar.

Lee Se Ryeon pulang menemui ibunya. Ia ingin ibunya mengecek kebenaran rumor tentang Seung Ho. Madam Wang kaget Se Ryeon curiga. Tetapi ia masih menutupi itu dari Se Ryeon. Dan berkata ia pernah minta tolong Madam Jang,  Madam Jang tak mungkin memeriksa calon tidak benar. 

Presdir Lee juga mendapat berita tak mengenakkan dari Pengacara Koh bahwa Grup Jinsa diam-diam sudah mulai membeli saham grup mereka melalui perusahaan fiktif. Pengacara Koh juga menemukan fakta bahwa disinyalir putra kedua Jinsa itu punya anak perempuan yang disembunyikan.

Lee Se Ryeon di rumah punya firasat tidak enak. Ternyata akhirnya Madam Jang menghubungi Se Ryeon.  Ia ingin bicara pada Se Ryeon. Ia berkata pada Se Ryeon ia merasa bersalah jika tidak jujur karena ia yang menjadi mak comblang. Se Ryeon kaget bahwa pertemuannya dengan Seung Ho ternyata diatur. Dan Madam Jang memberitahukan fakta bahwa Oh Seung Ho punya anak yang ia ambil dari pacar sebelumnya. Meski anak itu sekarang teregistrasi di bawah orang tua Oh Seung Ho,  Madam Jang merasa Se Ryeon berhak tahu.

Lee Se Ryeon kembali ke rumah ia marah pada ibunya karena ibunya sendiri menutupi hal itu padanya. Ia tak percaya apa Madam Wang itu ibunya. Presdir pun pulang setelah mendengar berita tentang tindakan Grup Jinsa. Ia prihatin dengan Se Ryeon. Lee Yeong Guk ikut marah pada Madam Jang dan menambahkan bahwa Grup Jinsa bahkan diam-diam sudah membeli saham perusahaan mereka, mereka pasti tertarik saham milik Se Ryeon. Lee Se Ryeon hatinya hancur ia pun lqri keluar dari rumah. Lee Yeong Guk berusaha mengejar Lee Se Ryeon.  Tetapi Lee langsung masuk mobil dan memacu mobilnya.

Setelah sekian lama berkendara, Se Ryeon lalu merenung sendirian di sebuah jembatan.  Ia lalu menelepon pengacara Koh.

Bersama Pengacara Koh, Lee Se Ryeon lalu menemui oppanya. Ia berkata bahwa ia tak mau sahamnya itu, dan ingin melepasnya. Dan setahunya jika Se Ryeon tak mengambil jatah sahamnya, sahamnya jatuh ke tangan kakaknya. 

Lee Se Ryeon kemudian menemui ibunya lagi. Ia selama ini merasa sendirian, orang mendekatinya karena ia adalah salah satu pewaris Grup FT. Para pria yang ingin menikahinya pun karena tahu ia punya saham Grup FT.
"Bu, sudahilah berpikir menginginkan saham itu. Lebih baik kita terbebas dari itu."
Se Ryeon pun memberi tahu bahwa ia sudah menyerahkan saham itu pada Oppa. Ia sekarang tak punya saham lagi. 
Ibunya syok, ia marah dan histeris Saham itulah alasan ia bertahan selama ini.

Madam Wang marah-marah mencari Lee Yeong Guk ke kantornya. Ia kalap meminta Lee Yeong Guk dan Pengacara Koh membatalkan pengalihan saham itu. Madam Wang merasa seharusnya Lee Yeong Guk bertanya dahulu padanya. 
"Itu saham Lee Se Ryeon,  ia yang berhak mengatur saham itu!" Lee Yeong Guk pun marah.
Lee Yeong Guk juga mengatakan saham itu sudah diserap perusahaan.  Dia tak bisa berbuat apa-apa. Madam Wang diseret keluar.

Lee Se Ryeon menemui Oh Seung Ho. Ia ingin tahu dari mulut Oh Seung Ho sendiri. Oh Seung Ho mengakui ia punya putri, tetapi putrinya ada di bawah nama orang tuanya. Ia merasa itu tak kan menganggu pernikahan dengan Se Ryeon.
Ia memohon pengertian dari Se Ryeon karena ia benar mencintai Se Ryeon.
"Tetapi, aku tak punya saham lagi, sahamku kuberikan pada Oppa."
Reaksi Oh Seung Ho agak berbeda. Se Ryeon tahu Seung Ho juga mengharapkan sahamnya. Ia pun mantap putus dengannya.

Lee Yeong Guk menemani adiknya Lee Se Ryeon minum di bar. Se Ryeon meski sedih, rupanya cukup tegar. Se Ryeon berkata ia sudah terbiasa didekati karena putri FT Group dan kemudian karena ia pewaris saham. Ia sekarang merasa terbebas dari itu setelah melepas sahamnya. Lee Se Ryeon hanya minta oppa tidak mengusir ibunya. 
"Cita-citanya hanya ingin menjadi Nyonya dari FT Group. Meski itu palsu, biarlah ia merasa begitu."

Madam Wang kini putus asa. Se Ryeon anaknya pun tak ada di pihaknya, tak mengerti penderitaannya. (Aduh emak, dirimu yang terlalu serakah. Klo cm istri simpanan, pelakor, hidup enak juga sukur.).
Ia lalu pergi ke tepi sungai, berniat mati. Setelah mati ia ingin mengejar suaminya di alam baka dan membalas dendam. Namun rupanya begitu kakinya masuk ke air, ia tak sanggup lagi melangkah karena airnya terlalu dingin. Ia pun buru-buru pergi dari sana.(Konyol banget, takut juga mati, ya.)

Malam-malam, seperti orang tak waras, Madam Wang masuk kamar Yeong Guk. Lee Yeong Guk tentu terkejut. Madam Wang ingin Yeong Guk mengasihaninya. Memberikan seperempat saja jatah saham Lee Se Ryeon padanya. Ia mengeluh karena sudah mendampingi Ayah Lee Yeong Guk selama 20 tahun.
Lee Yeong Guk tentu tak mau. 
Madam Wang kembali meyakinkan Lee Yeong Guk untuk mengasihani hidup dia, hidup seorang perempuan. Lee Yeong Guk mulai emosi.
"Hidup perempuan? Bagaimana dengan hidup ibuku?! Kau menghancurkan hidup sebuah keluarga! Sehingga ibuku harus meninggal di usia yang masih muda! Meski jika aku bisa memberikannya, saham itu tak pernah akan kuberikan!"
Presdir merasa sesak ia langsung pergi meninggalkan rumah.

Bibi Yeoju dan Park Dandan yang mendengar pertengkaran ikut panik. Bibi Yeoju menenangkan Madam Wang dan Park Dandan mengkhawatirkan Presdir.

Dengan berpakaian tebal dan memakai syal, Park Dandan keluar mencari Presdir. Ia lega setelah akhirnya menemukan presdir. Ia memberikan syalnya pada presdir yang pergi begitu saja tanpa memakai mantel.
"Guru Park mencemaskanku?" tanya Presdir.  Ia merasa bahagia dan memeluknya. Park Dandan pun mengajak Presdir minum minuman hangat ke cafe 24 jam.

Presdir curhat ia sebenarnya pengecut, ia takut ketika merasa perasaan sukanya pada guru Park berkembang. Ibunya yang ia cintai meninggal tanpa ia sempat melihat kepergiannya. Dahulu ia tahu ibunya sakit, tetapi ia tak menyangka ibunya akan pergi meninggalkannya untuk selama-lamanya. Istri yang ia cintai, dan mencintai anak-anaknya, juga pergi darinya.
"Aku tak beragama. Tetapi saat itu aku  berdoa kepada semua dewa, 'Tolong jangan ambil istriku'. Cinta itu menyakitkan dan rapuh," Presdir menyimpulkan.
"Cinta itu sesuatu yang indah," kata Park Dandan 

Keesokan harinya Madam Wang merasa bahwa Madam Jang-lah yang tak bisa dipercaya sehingga pernikahan Lee Se Ryeon jadi gagal. Ia mendatangi outlet milik Madam Jang. Tetapi dari kejauhan ia heran melihat Madam Jang tampak berjalan akrab dengan Ibu Park Daebeom.
Ia mengikuti Madam Jang diam-diam. Mereka pergi ke sebuah restoran ayam. Di sana Madam Jang disambut oleh Supir Park. Madam Wang bahkan mendengar Park Su Cheol memanggil Madam Jang dengan sebutan Nuna. Ia terkejut.

Presdir membawa Guru Park ke restoran bagus. Ia lalu menyerahkan kotak perhiasan kecil pada Park Dandan. Park Dandan kaget karena isinya adalah cincin dengan detail yang indah.

(Bersambung...)










No comments:

Post a Comment

Silakan tulis komennya di sini ya...

Free Translation
Related Posts with Thumbnails