Presdir berkata hari itu mereka langsung pulang dan tak terjadi apa-apa hari itu.
Tetapi Jo Sarah juga pintar, ia tahu ingatan Presdir belum kembali utuh. Ia jadi butuh konfirmasi.
Jo Sarah lalu berkata mungkin ia lupa karena mereka beberapa kali datang ke rumah peristirahatan.
Presdir berkata ia telah mengecek rumah peristirahatan bahwa mereka tidak menginap lagi. Presdir kesal dan menyuruh Jo Sarah pulang dahulu. Toh menurut perkataan Jo Sarah benar, kalau nanti ingatannya kembali, cintanya akan kembali. Presdir juga berkata akan melakukan tes DNA jika bayi itu lahir.
Presdir kembali minum bersama Koh Jeong Wu sahabatnya. Koh Jeong Wu merasa kemenangan Lee Yeong Guk itu di waktu. Jika memang Jo Sarah berbohong, mereka tinggal tunggu sampai bayi itu lahir untuk di tes. Tetapi menurut Lee Yeong Guk ada kemungkinan juga bayi itu anaknya. Lee Yeong Guk tak percaya diri akan darah ayahnya di tubuhnya.
Presdir berjalan tanpa sadar bukan pulang ke rumah tetapi ke rumah Guru Park. Ia bertemu guru Park yang baru pulang. Park Dandan merasa Presdir pasti merindukannya. Ia menyuruh Presdir datang kapan pun saat merindukannya. Ia selalu menunggu. Park Dandan memeluk Tetapi Presdir menyangkal, dan berkata mau menjemput anak-anaknya tetapi kemalaman. Ia pun pamit. Park Dandan memeluk Presdir dari belakang. Tetapi Presdir melepaskan tangan Park Dandan.
Lee Se Ryeon begitu disayang ibu mertua karena dianggap aset. (Bagaimana kalau ketahuan ngarep saham ya hihi). Jang juga memanjakannya. Madam Wang Daeran datang menengok Lee Se Ryeon. Ia setres melihat kamar pengantin anaknya yang sempit juga tinggal di rumah sederhana yang bocor ketika hujan.
Wang Daeran datang menemui Lee Yeong Guk. Ia meminta uang 5 miliar won untuk membelikan rumah bagi Se Ryeon. Ia tidak tahan melihat putrinya Se Ryeon hidup di rumah seperti itu.
"Apa Se Ryeon memintanya?"
"Aku yang ingin membelikannya. Kau sebagai kakaknya apa tega mengetahui Se Ryeon hidup seperti itu?"
"Aku sendiri yang akan membahasnya dengan Se Ryeon."
Lee Yeong Guk tak percaya menberikan uang dalam jumlah besar pada Ahjumma Wang Daeranπ
.
Park Dandan menemani Sejong dan Sechan membuat cookies di suatu baking class anak. Mereka mencetak adonan dengan bentuk yang lucu-lucu, menghiasnya, lalu menunggu kue kering dipanggang. Dan hasilnya mereka menikmatinya.
Ayahnya lalu menjemput Sechan dan Sejong pulang. Anak-anak belum mau pulang. Park Dandan masih bersedia mengasuh anak-anak sebenarnya.
"Aku tidak apa-apa. Aku tidak keberatan," Park Dandan meyakinkan Presdir.
Tetapi Presdir keberatan, ia dan Guru Park sudah putus. Sechan sempat menawar berkata Guru Park saja tak keberatan. Tetapi Ayahnya menggendong Sejong masuk ke mobil, dan menggandeng Sechan juga untuk masuk.
Presdir menjelaskan bahwa jika mereka mengganggu Guru Park yang sudah putus dengannya, Guru akan sulit memulai hidup baru. Anak-anak terpaksa menurut, mereka pulang ke rumah dan naik ke kamarnya dengan lesu.
Jo Sarah berusaha berbaikan dengan Jenny. Ia bilang akan berusaha lebih baik untuk berinteraksi di rumah. Jenny berkata kalau Ayahnya dan Ajumma memutuskan tinggal ia tak bisa ikut campur.
Jo Sarah kembali lagi dan berkata pada Presdir ia sudah berbaikan Jenny dan akan berusaha sebaik-baiknya.
Presdir lalu memanggil Manajer Kim, ia meminta Manajer Kim mencarijan tempat tinggal untuk Sarah.
Park Dandan masih ingin bertemu Presdir. Malam-malam ia di luar rumah Presdir dan mengirim pesan ingin bertemu. Presdir keluar rumah menemuinya. Jo Sarah kebetulan melihat Presdir pergi.
Presdir dan Guru Park bertemu di taman. Dandan masih ingin menunggu. Ia tak mau berpisah dan melupakan Presdir
"Mengapa Guru Park tak mau juga mendengarkan perkataanku?" tanya Presdir lembut.
Park Dandan menangis memeluk Presdir.
Dengan lembut Presdir melepaskan pelukan dan bicara bahwa ada wanita yang mengaku mengandung anaknya, ia hanya membuat Guru Park bersedih. Terlepas dari persoalan Manajer Jo, tak ada yang suka hubungan mereka kecuali Sechan dan Sejong. Ia merasa Guru Park berhak hidup yang lebih baik dan bahagia.
Ia meminta Guru Park melupakannya, karena lain kali jika Guru Park malam-malam mengajak bertemu, ia tak kan menemuinya lagi. (ππ so sad)
Park Dandan kembali menangis memeluk
Presdir. Presdir hanya bisa membalas pelukan orang yang dicintainya menangis.
Jo Sarah melihat kejadian itu. Dia cemburu berat, ia memfoto adegan mereka berpelukan.
Keesokan harinya Jo Sarah nekad. Ia pergi ke rumah Park Dandan menemui orang tua Park Dandan. Ia mengerahkan semua tangisannya. Dan berkata ia tengah hamil dan meminta Guru Park agar mau putus dengan Presdir karena ia sedang mengandung anak Presdir. Ia berkata dahulu pertunangan mereja putus pun gara-gara Guru Park.
Jo Sarah memperlihatkan foto Park Dandan dan Presdir yang masih diam-diam berhubungan dan berpelukan. Park Sucheol pun syok, tak menyangka putrinya masih berhubungan dengan Presdir.
Park Dandan pulang ke rumah, ia terkejut Manajer Jo menangis di depan ayahnya. Ia memohon agar Guru Park tidak menggunakan Sechan dan Sejong untuk mendekati Presdir lagi. Dan berkata tak mau anaknya hidup tanpa ayah. Atau lebih baik ia mati bunuh diri di Sungai Han.
Park Dandan bingung. Ia tak kuat menahan tangis melihat ayahnya memohon maaf atas namanya di depan Jo Sarah. Dan berkata ia sebagai ayah telah salah mendidik anak. Park Dandan pun jadi ikut minta maaf. Jo Sarah pun merasa puas atas tindakan nekadnya.
Park Sucheol lalu memarahi Dandan. Ia merasa tak oernah membesarkan anak yang ingin bahagia di atas penderitaan orang lain. Bahkan sampai ingin bunuh diri. Park Sucheol terlalu emosi sampai sesak dan terkulai lemas. Park Dandan menangis. Ia meminta maaf pada ayahnya.
Lee Yeong Guk kedatangan adiknya Lee Se Ryeon. Lee Se Ryeon bercerita bahwa Jo Sarah nekad ke rumah mereka menemui Abeo-nim dan menangis-nangis. Bahkan berkata bahwa pertunangan mereka putus gara-gara Guru Park. Ia meminta Guru Park tak mengejar Oppanya lagi, dan bilang bisa bunuh diri karena itu. Se Ryeon berkata bahkan Abeo-nim harus minta maaf dan sampai hampir kolaps. Se Ryeon merasa kasian dengan Agassi adik iparnya.
Keesokan harinya Park Dandan menjemput Sejong ke Tknya. Sejong senang dijemput Guru Park. Park Dandan mengajak Sejong makan es krim. Sambil makan eskrim Park Dandan menasehati Sejong untuk tetap sehat, makan, dan tidur. Park Dandan memberi tahu nanti meski Sejong sakit, ia tak bisa menolong lagi (π). Ahjumma Jo sedang mengandung adik Sejong. Park Dandan berkata bahwa Sejong, kakaknya, ayahnya dan Ahjumma Jo nanti akan menjadi keluarga. Ia ingin Sejong berusaha bergaul dengan Ajumma Jo seperti dengan dirinya, supaya tidak terlalu merindukan dirinya dan sakit lagi.
Sejong mengerti.
Park Dandan mengantarkan Sejong sampai depan gerbang. Jo Sarah sudah menunggu mereka. Park Dandan bicara dengan Jo Sarah. Ia minta maaf karena tidak memperhatikan perasaan Manajer Jo. Mungkin Dandan sudah mengira bisa jadi itu bayi Presdir melihat Jo Sarah menangis dan memohon begitu kemarin.
(Itu akting doang Dandan.. Oh...)
Dandan berjanji akan meninggalkan Presdir.
Setelahnya, Park Dandan meminta bertemu Presdir. Ia berterima kasih karena Presdir masih bersedia memenuhi undangannya.
Ia minta maaf hanya egois menuruti perasaannya sehingga menyangkal kemungkinan Presdir mempunyai anak.
Park Dandan berkata kali ini ia akan menuruti perkataan Presdir untuk melupakan Presdir. Dan berkata mulai sekarang tak akan datang menemui Presdir lagi. Presdir hanya terdiam sedari tadi. Park Dandan pun pamit dan bergegas pergi, meninggalkan Presdir yang masih termenung sendiri. (Jika saatnya benar berpisah pasti sakit, ya π₯Ίπ₯π).
Di kediaman Lee, Jo Sarah takjub karena Sejong mau menghabiskan milk shake yang ia buat, dan tidak menyuruhnya pergi. Rupanya Sejong mendengar nasihat Guru Park.
Jo Sarah merasa semuanya kian lancar. Jenny sudah menurut, Guru Park sudah disingkirkan. Targetnya sekarang bagaimana sebelum melahirkan ia harus mengambil hati Presdir. (Mimpi Presdir sekarang bukan 22 tahun yang polos yang mudah dibujuk)
Presdir memanggil Jo Sarah. Ia menegur Jo Sarah mengapa sampai datang ke rumah orang tua Guru Park.
"Aku sudah putus dengan dia. Meski aku mencintai dia aku putus dengan dia."
Menurut Presdir Jo Sarah sudah kelewatan.
"Kalau sudah putus? Mengapa masih berpelukan di taman?"
"Kau mengikutiku??"
Kesabaran Presdir sudah habis sekarang. Ia menyuruh Jo Sarah keluar sekarang juga dan pergi dari rumahnya. Ia memanggil Manajer Kim untuk membantu Jo Sarah berkemas.
Jo Sarah menangis di kamarnya. Ia tak mau beranjak dari kasur, meski manajer Kim menyuruhnya.
"Malam-malam begini aku wanita hamil mau ke mana?"
"Jo Sarah Ssi bisa pulang tempat ibumu," kata Manajer Kim.
"Ibuku bisa syok kalau melihat malam-malam aku yang hamil diusir."
Manajer Kim tak bisa berbuat apa-apa, ia melapor pada Presdir.
"Ya sudah, besok pagi carikan dulu tempat menginap sementara, sebelum mendapatkan tempat permanen."
Keesokan harinya Park Sucheol khawatir karena Dandan bekerja berlebihan untuk melupakan kesedihannya. Cha Yeonsil meski prihatin tapi merasa Park Dandan pasti sungguh-sungguh berusaha melupakan Presdir. Untunglah Hyun Bin datang. Kalau tidak tangan Park Dandan bisa lecet karena terus menggosok dengan keras. Hyun Bin, kakak kelasnya, mengajak Park Dandan ke pesta ulang tahun anak teman sealumni.
Di kantor, Presdir heran karena banyak karyawan memberi selamat padanya. Koh Jeong Wu melapor pada Presdir bahwa ada artikel bergambar pertunangan Presdir yang sekarang dengan headline "Tunangan Presdir FT Group Hamil."
Menurut Koh Jeong Wu tanpa ia teliti pun kemungkinan besar Jo Sarah yang merilis artikel itu.
Manajer Kim pun menelepon Presdir. Iaxsudah membooking hotel untuk Jo Sarah, tetapi ia bersikeras tak mau pergi.
Presdir pulang ke rumah dengan hati yang panas.
Ia menemui Jo Sarah dan bertanya benarkah ia yang merilis artikel itu. Begitu Jo Sarah mengaku Presdir tak bisa lagi menahan marahnya.
"Apa lagi sebenarnya yang kau inginkan dariku!"
Jo Sarah berkata ia ingin menjadi istri Presdir.
"Sampai dunia kiamat pun, itu tak kan terjadi!" jawab Presdir. (Yesππ)
Jo Sarah berkata ia tetap tak akan meninggalkan rumah Presdir. Dan mengancam jika ia diusir akan terbit lagi artikel lain seperti "Tunangan Presdir FT Group yang Sedang Hamil Diusir." Lalu berikutnya, "Tunangan Presdir FT Group Berusaha Bunuh Diri di Sungai Han."
Lee Yeong Guk kali ini sebal dan bencinya pasti sudah sampai ke ubun-ubun. Ia pun tak sudi lama-lama satu ruang dengan si gila.
(Jo Sarah ini tiba-tiba bodoh ya, katanya mau mengambil hati Presdir, tapi malah mengancam Presdir dan membuatnya dibenci.)
Presdir pergi ke luar. Di halaman, karena marah, ia meninju tembok dengan keras. Tiba-tiba, ia kembali merasakan sakit di kepala, ia jatuh terduduk, tetapi ingatannya selama 3 bulan amnesia bermunculan. Saat ia tak mau menginap di pulau; saat ia berkata tak punya feeling/hasrat apapun kepada Jo Sarah dan minta membatalkan pernikahan. Dan lalu saat terakhir ketika ingatannya pulih sementara, ia sadar sudah ditipu Jo Sarah. Lalu ia mengusir Jo Sarah dan sudah membatalkan pertunangan saat itu juga!
Jo Sarah baru sadar bahwa tindakannya melawan Presdir itu suatu kesalahan. Ia pergi mencari Presdir. Ia kaget Presdir terduduk di lantai, meminta maaf mengaku salah.
Ia minta diberi kesempatan sekali lagi demi bayi di kandungannya.
Presdir bangkit dengan raut muka yang menakutkan.
"Bayi dalam kandunganmu itu anak siapa?!"
(Bersambung...)
No comments:
Post a Comment
Silakan tulis komennya di sini ya...