March 1, 2022

Sinopsis Young Lady and Gentleman Episode 21, Lee Yeong Guk 22 Tahun Peduli pada Anak-anaknya

Saat akan turun mengambil bola, Park Dandan hampir jatuh. Ia refleks berpegangan pada sesuatu di dekatnya, yaitu jaket Presdir. Sontak Presdir pun ikut terseret dan jatuh berguling bersama Guru Park. Presdir mendarat dengan posisi di atas dan menghadap Guru Park yang rebah. Mata Lee Yeong Guk 22 tahun sejurus menatap lekas Guru Park. Ia pun spontan mengecup bibir Guru Park yang berjarak kurang dari sejengkal dengannya.
Park Dandan kaget. Tak menyangka, ia pun menampar Presdir, dan mendorongnya.

Park Dandan mempertanyakan dan tak terima apa yang dilakukan LYG 22 padanya. Namun LYG 22 yang tampaknya juga tak menyangka,  tak mau dipermalukan dan pintar berkilah. Ia beralasan melindungi kepala Nuna Guru Park, lalu mungkin tak sengaja bibir mereka bertemu. Ia malah balik menyalahkan Guru Park karena mungkin sengaja menariknya ikut jatuh. 
Park Dandan kesal. 

Gija protes kepada Wang Daeran karena anaknya sakit tak mau bangun gegara perbuatan Presdir yang ingin membuyarkan rencana pernikahan.
Gija sendiri sudah lelah melihat anaknya memaksakan diri (apalagi aku mak). Tetapi rupanya Jo Sarah belum mau menyerah. 

Madam Wang kembali dengan rencana baru. Ia berkata pada LYG 22 yang polos bahwa Manajer Jo jatuh sakit gegara perbuatannya. Ia mengompori bahwa perbuatan Lee Yeong Guk menyakiti perempuan itu tak bisa dibenarkan, meski ia mengaku tak ingat apa-apa.
"Kau bisa dihukum Langit nanti." 

LYG 22 pun merasa bersalah. Bagai good boy ia menjenguk Manajer Jo ke apartemennya. LYG 22 lalu menawarkan pertunangan seperti usul Madam Wang, sampai ingatannya pulih. Tentu saja Manajer Jo tidak menolak, karena ia masih akan punya peluang.

Park Dan Dan menunggu kepulangan LYG 22. Ia masih tidak terima perbuatan LYG 22 tadi di lapangan. Ia tetap merasa LYG 22 bukan tidak sengaja, karena menatapnya dahulu, lalu baru mengecupnya. Karena nasi sudah menjadi bubur, ia ingin mereka menganggap kejadian itu pernah terjadi.
"Ya sudah. Meski itu tak adil bagiku," kata LYG 22.
Park Dandan kesal, ia lah yang seharusnya merasa dirugikan.
Tapi menurut LYG 22 tetap ia yang dirugikan karena itu ciuman pertamanya diumur 22.
Dandan tak mau kalah.
"Bagaimana denganku?! Itu tadi juga ciuman pertamaku!"
Park Dandan lalu merasa ada yang janggal. Lalu ia sadar sesuatu.
"Mana mungkin itu ciuman pertamamu. Presdir kan sudah punya 3 anak!"
LYG 22 merasa kalah, tak ingat berciuman, berpacaran, eh... anaknya sudah 3.😅😅😅

Park Su Cheol berminat serius atas tawaran temannya untuk mengambil alih usaha restorannya. Apalagi temannya tak minta bayaran alias gratis. Namun mencari uang deposit tak mudah. Pemilik rumah yang ia tempati pun tak mau mencairkan uang deposit, pinjam ke bank pun tak memenuhi syarat. Bahkan istrinya pun tak mendukungnya.

Hanya Cha Geon yang sebenarnya mendukung. Ia berbicara pada ibunya agar mendukung Kakak Iparnya. Cha Geon baru saja dinyatakan diterima bekerja. Ia merasa bisa membantu keluarga, jika terjadi hal tak diharapkan nanti.

LYG 22 mengingat lagi adegan kecupannya dengan Guru Park. Akhirnya ia sadar, ia memang melakukannya. Nuna Guru bagai magnet yang menariknya saat itu. Sesuatu yang tak bisa ia lakukan saat bersama Nuna Manajer Jo.

Park Dandan mencari Presdir lagi. Kali ini ia hendak meminta izin pada Presdir untuk mengikuti kursus bahasa Inggris, sebagai persiapan untuk nanti setelah keluar dari pekerjaannya. LYG 22 memandang akan berakibat positif juga untuk anak-anaknya jika keterampilan Nuna Guru Park meningkat. Ia mengizinkannya.

Oh, ya, pasangan Bong Jun Oh dan Mirim semakin kompak. Mirim bahkan menginap dan bermain game bersama di tempat kontrakan Bong Jun Ah. Pagi-pagi mereka membuat sarapan dan makan bersama. Mirim merasa senang melakukan hal-hal bersama-sama Bong Jun Oh. Bong Jun Oh lalu menawarkan Mirim menempati tempat kontraknya bersama-sama.

Begitu Mirim akan tinggal di kontrakannya, Bong Jun Oh pulang ke rumah ibunya mengambil side dish untuk perbekalan di kontrakan. Madam Jang menasehati anaknya untuk serius dalam kuliah kedokterannya. Tetapi Bong Jun Oh belum berani terus terang cuti dari kukiah dan berniat keluar, ia hanya mengucapkan kata maaf.

Dibantu ibunya yang memberinya ramuan/jamu, Jo Sarah berusaha tampil lebih muda untuk menarik hati Presdir. Ibunya lelah. Menurutnya mengapa anaknya tak punya ide ke pulau terpencil saja. Merayu Presdir agar Jo Sarah hamil. Menurutnya, ingat tak ingat, jika Jo Sarah hamil,  Presdir Lee nanti tidak akan bisa mengelak lagi.

Pagi hari anak-anak pamit untuk ke sekolah.
LYG 22 menyemangati Lee Jenny yang akan ujian. Ia ingin Lee Jenny santai saja mengerjakan ujian tak usah terlalu berusaha keras.
"Tak usah berusaha keras?" Jenny heran.
"Kebahagian itu tidak bergantung dari nilai. Jadi relaks saja, jika tak bisa tebak saja."
Jenny tersenyum paham.
Giliran Sejong pamit minta izin ayahnya bermain game di jalan. LYG 22 juga langsung mengizinkannya. Ia malah penasaran ingin ikut. Jadinya, sang ayah yang malah asyik bermain bersama anaknya di pinggir jalan. Sang ayah, LYG 22, bahkan tak memberi kesempatan Sejong menang, alias tak mau mengalah 😅😅😂. Sejong menangis karena berkali-kali kalah terus. Park Dandan kesal, ia menantang Presdir untuk membalaskan dendam Sejong. Mereka beradu kemampuan game dengan sangat serius! 🤣🤣🤣

Tiba-tiba mereka berdua dikagetkan oleh suara teguran Manajer Jo yang memergoki mereka. 🤣🤣🤣. Mereka sampai lupa Sejong bisa terlambat.

Park Dandan memulai kursus bahasa Inggrisnya. Dan ternyata ia sekelas dengan kakak kelasnya, Hyun Bin. 
Setelah kursus ia menemui Direktur Anna Kim mengenai kursusnya, dan meminta saran belajar bahasa Inggris. Mereka tampak akrab sekali. 
Park Dandan sempat bertanya mengapa Presdir 22 tidak mengenali Direktur Anna. Ibunya tak mau menjawab dan mengalihkan perhatian.

Akhirnya Park Su Cheol mendatangi kakak kandungnya Madam Jang. Dengan malu ia berkata ingin meminjam uang untuk berusaha. Ia berkata sudah berusaha ke bank dan ke mana-mana. Kakaknya prihatin dan menegurnya. Untuk uang 50 juta won deposit, mengapa adiknya harus ke mana-mana bukan mencarinya dahulu.  
Park Su Cheol pun akhirnya resmi mengambil alih usaha resto ayam. Dan juga bertransaksi dengan Gija sebagai pemilik bangunan.

Ibu Mertua Park Su Cheol merasa bahagia. Hari itu ia menerima kabar gembira. Putranya, Cha Geon, resmi mendapat pekerjaan di perusahaan besar. Dan menantunya punya usaha resto baru. Cha Geon sekarang resmi menjadi supir perusahaan di FT Group.

Manajer Jo mengikuti saran ibunya mengajak Presdir ke pantai di suatu pulau. Dia halu berkata di sinilah tempat kencan favorit mereka. LYG 22 merasa janggal saat diceritakan aktivitas pacaran mereka di pantai. LYG 22 seperti merasa apa mungkin aku begitu?? (Halu emang si Jo Sarah).

Presdir hanya menikmati pantai dan makan seafood. Tidak mood berpacaran. Ia bahkan membayangkan asyiknya suatu hari membawa anak-anak, Nuna Guru Park, dan Bibi Yeoju ke situ. Tetapi beda niat hati Jo Sarah yang ingin membawa Presdir menginap bersama. Jo Sarah berusaha mencekoki Presdir dengan Soju. Tetapi LYG 22 teringat anak-anak. Mereka ada janji main ke Namsan hari ini, untuk merayakan Jenny selesai ujian akhir. LYG 22 langsung buru-buru mengajak Manajer Jo pulang, supaya bisa mengejar ferry terakhir. Jo Sarah mengatakan mengapa tak ke Namsan lain hari lagi. Presdir hanya terpikir janji dengan anak-anak. Manajer Jo hanya bisa pasrah susah payah mengejar Presdir yang sudah berlari terlebih dahulu. Niatnya kembali gagal 😅😅.

Malam itu, benar LYG 22 mengajak anak-anak ke Namsan Tower dan naik gondola (cable car). Ternyata Sechan dan Sejong belum pernah sama sekali ke Namsan Tower. Jenny berkata ia belum pernah pergi bersama ayahnya.  LYG 22 menyalahkan LYG 41 yang tak pernah mengajak anak-anak bermain. Park Dandan juga ternyata belum pernah ke sana. LYG langsung memastikan bahwa benar Nuna Guru Park belum pernah pacaran. (Namsan Tower seperti spot wajib buat pasangan pacaran di Seoul ya, bahkan naruh gembok di sana).

Anak-anak begitu gembira naik sampai ke atas tower. Langit pun sedang cerah rupanya, sehingga mereka jelas melihat bintang-bintang. Tiba-tiba Dandan mengingat kenangan saat digendong Presdir, melihat bintang di rumah peristirahatan. Ia tak bisa menahan air matanya. Ia memandang Presdir, orang yang sama tetapi seperti orang asing. LYG 22 tak paham mengapa Guru Park menangis. Ia bingung kesalahan apa yang ia perbuat.

Pagi hari LYG yang mungkin penasaran mengapa Guru Park menangis, ia menjemput Guru Park di TK Sejong. Ia tahu Guru Park akan pergi kursus bahasa Inggris dan ingin mengantarnya. Park Dandan awalnya tak ingin naik ke mobil. Tetapi Presdir beralasan ingin membicarakan pendidikan anak-anak.
Di jalan ia bercerita bahwa meski ia baru berumur 22 tahun, ia punya filosofi pendidikannya sendiri. Menurutnya, kadar kebahagiaan anak-anak di korea itu rendah. Anak-anak dipaksa belajar, dilanjutkan les/kursus, dan dipaksa untuk meraih nilai bagus. Ia tak mau anak-anak tidak bahagia karena itu. Ia juga ingin Guru Park memasukkan program agar anak-anak bisa punya waktu menghabiskan waktu beraktivitas bersamanya. (👍👍👍😍😍)

Akhirnya mereka sampai . Dari dalam mobil LYG 22 masih memperhatikan Guru Park berjalan masuk.  Ia melihat Guru Park disapa oleh seorang pria (Hyun Bin, kakak kelas Park Dandan). Ia seperti panas melihat Nuna Guru Park mengobrol ceria dengan pria lain.

(Bersambung...)

Komentar:
Episode ini penulis naskah sepertinya berusaha memasukkan opini tentang pengasuhan/pendidikan anak yang di korea rasanya anti mainstream. Kalau orang-orang Indonesia sih pasti setuju, kan! Masa anak-anak tumbuh harusnya masa yang membahagiakan





No comments:

Post a Comment

Silakan tulis komennya di sini ya...

Free Translation
Related Posts with Thumbnails