February 13, 2022

Sinopsis Young Lady and Gentleman Episode 5, dan Fenomena Baby Box

Teteh lanjut ringkasan episode 5, ya. Di akhir kita bahas sedikit tentang Baby Box. Silakan tinggalkan opini/komen, ya.

Park Dan Dan pagi hari terbangun dengan menyadari bahwa semalam dia telah mengatai Presdir. Dia tiba-tiba panik. Saat turun dari lantai 2, Presdir menanggilnya untuk bicara di ruang kerjanya.

"Tidak perlu gugup, Guru Park."
Presdir pun mempersilakan Dan Dan minum teh yang dibawakan Manajer Jo. Lalu ia pun bicara.
"Yang semalam Guru Park katakan semua benar, satu pun tak ada yang salah. Seperti Guru Park katakan, saya tidak bisa mengerti anak-anak saya."
Presdir menyatakan rasa terima kasihnya.
"Jadi, saya tidak dipecat?"
"Tidak."
Presdir selanjutnya minta bantuan Guru Park untuk lebih mengenal anak-anaknya. Ia meminta Guru Park memberinya laporan harian tentang anak-anak, meskipun anak-anak minta dirahasiakan.
Guru Park merasa lega dan senang. Ia berjanji membantu sebaik-baiknya.

Prof Jang patah hati. Ia lalu memutuskan pergi ke Hawai. Ia pun menelepon Lee Yeong Guk berpamitan. Madam Jang akan kesepian tanpa adiknya di rumah. Ia pun menelepon putranya, Jun Oh, yang sedang kuliah kedokteran di luar kota untuk sering pulang.

Lee Sejong membujuk Guru Park ia ingin bermain game di pinggir jalan. Guru Park lalu memperbolehkannya bermain game namun hanya sekali. Ketika mereka asik bermain, Presdir memergoki mereka. Ia memarahi Guru Park yang membawa anaknya bermain game di pinggir jalan. Sejong membela Guru Park. Ia berkata, ia sendiri yang membujuk dan memaksa bermain.
Presdir Lee kukuh pada pendirian bermain game seperti itu perbuatan yang buruk dan melarang Sejong.

Di rumah Sejong marah, merajuk, dan mogok makan. Manajer Jo mencoba membujuk Sejong. Dia menerangkan alasan ayahnya melarang Sejong bermain. Sejong semakin kesal dan mengatai Manajer Jo tak lebih baik dari ayahnya. 

Yang dilakukan Park Dan Dan adalah berusaha membujuk Presdir Lee. 
"Bukankah Presdir berkata ingin mengenal anak-anak? Anak-anak sekarang berkomunikasi saat bermain game."
Presdir Lee merenung. Akhirnya dengan tawar-menawar, Presdir memberi izin bermain game 2 kali seminggu.

Park Dan Dan memberitahukan kabar gembira itu pada Sejong. Sejong pun mau makan dan ditemani makan oleh Guru Park.

Madam Wang benar termakan kebohongan putrinya. Ia pun meminta temannya memperkenalkan ia dengan Nyonya Pemilik Perusahaan Baja, Miso. Ia pun ikut rombongan teman-teman Nyonya pemilik Miso. Betapa bangganya Madam Wang mendengar cerita tentang putra Nyonya pemilik Miso. Katanya putranya berkenalan dengan seorang gadis di Central Park (New York, kah? Yang pasti bukan CP Jakarta, hehe).
Madam Wang dalam perjalanan menelepon putrinya.
"Apakah klab tempat pertemuan kalian bernama Central Park?"
Su Ryeon pun bingung.

Keberadaan Cha Yunsil di pondok belakang kediaman Lee hampir ketahuan. Bibi Yeoju mencium bau mie instan/ramen dari arah pondok. Setahu Bibi Yeoju, Supir Park sejak pagi pergi mengantar Madam Wang. Bibi Yeoju memanggil Guru Park untuk memastikan apa penciumannya salah. Park Dan Dan tentu berkata tak mencium apa-apa karena ia tahu ibunya pasti yang makan mie instan di dalam pondok.

Manajer Jo teringat sikap Sejong yang memusuhinya. Ia lalu bertekad menjadi ibu resmi bagi Sejong dengan menjadi istri Presdir. Ada yang agak aneh dari sikap Manajer Jo ini.  Kepada Sejong ia kerap memaksa belajar dan juga protektif yang tak pada tempatnya. Manajer Jo juga berlebihan marahnya saat Bibi Yeoju bercerita pada Guru Park bahwa Sejong orang yang dilahirkan dari hati (Maksudnya bukan dari rahim Nyonya Lee, Sejong anak angkat.)

Suatu malam sesuatu terungkap. Manajer Jo aka Jo Sara  didatangi seorang pria, Jin Sang Gun, mantannya. Mereka sudah berpisah karena Jin Sang Gun malah diam-diam menikahi wanita lain. Jin Sang Gun mendengar Jo Sarah pernah melahirkan seorang putra setelah putus darinya.
"Ketika putus kau ternyata hamil, ya? Mengapa tak memberitahuku? Di mana anak itu sekarang?"
Jo Sarah menampar mantan brengseknya itu.

Gi Ja, mendengar sekilas pembicaraan anaknya dengan mantannya. Gi Ja bertanya pada anaknya. Jo Sarah menghindar. Malam harinya Jo Sarah mimpi buruk karena ingat pernah melahirkan anak, lalu hampir meninggalkannya dalam baby box*.

Gi Ja benar curiga dan teringat sesuatu. Ia ingat anaknya pernah pergi selama 6 bulan dengan alasan liburan.
"Kau melahirkan seorang diri?" tanyanya sambil menangis.
Ia ingat anaknya pernah membawa-bawa selimut bayi dan bersedih. Ia lalu mengobrak abrik barang-barangJo Sarah, ia menemukan foto-foto Sejong kecil.
Akhirnya, Jo Sarah mengaku pada ibunya bahwa Sejong itu putranya.

Suatu hari, Park Dan Dan seperti biasa menjemput Sejong dari TK. Namun guru yang kebetulan baru berkata Sejong sudah dijemput neneknya. Park Dan Dan gugup karena sepengetahuannya, Madam Wang pergi diantar ayahnya. Park Dan Dan menelepon Manajer Jo.
"Apa Sejong punya nenek lain selain Madam Wang?"
Ketika Park Dandan berniat melapor pada Presdir dan menelepon polisi, Jo Sarah menyadari sesuatu. Jangan-jangan itu perbuatan ibunya. Ternyata Gi Ja ingin bertemu cucunya. Ia pun membelikan Sejong eskrim. Manajer Jo minta pada Guru Park untuk membiarkannya menyelesaikan semua ini dan jangan melapor pada Presdir.

Guru Park setiap malam punya kebiasaan baru mengirim pesan singkat pada Presdir untuk melaporkan kegiatan anak-anak hari itu. Dari jam berapa anak pulang, kegiatan les, aktivitas atau kemajuan anak. Untuk Sejong hari ini ia berkata Sejong dijemput oleh Manajer Jo. Presdir Lee yang awalnya jarang tersenyum, tampak bahagia membaca laporan itu. Ia pun semakin ramah saat berkirim pesan singkat pada Guru Park, bahkan mengucapkan selamat tidur. (Tanda-tanda mulai nyaman ehm...ehm.)

Presdir Lee malam itu menerima telepon dari orang yang dipanggilnya Nuna, yang berkata akan segera tiba di korea.
Presdir Lee memerintahkan Bibi Yeoju untuk menyiapkan kamar tamu.
"Pasti CEO Anna Kim yang akan datang, ya!"
Bibi Yeoju hafal raut kegembiraan di wajah Presdir bila wanita ini datang.

Pagi harinya, Bibi Yeoju bercerita pada Guru Park, bahwa mereka akan kedatangan tamu yang sudah dianggap kakak oleh Presdir. Ia adalah anak dari pengasuh Presdir sejak kecil. Anna Kim pengusaha yang bermukim di Amerika yang juga punya saham di perusahan Presdir. Presdir sering bergantung dan mengandalkan pada Anna Kim.

Anna Kim tiba di Bandara. Supir Park diperintahkan menjemput sambil membawa papan. Anna Kim melihat papan dengan namanya, lalu datang  menghampiri Supir Park.
"Apa Anda yang dikirim untuk menjemputku?"
"Anda CEO Anna?"
Begitu Anna Kim melihat wajah Park Su Cheol ia tertegun lalu lemas.

(Bersambung...)

*Baby Box.
Rupanya di korea, ada seorang pastor yang berinsiatif menciptakan "baby box". Hal itu dilatarbelakangi karena banyaknya bayi yang dibuang atau ditinggalkan orang tuanya begitu saja. Ia lalu memfasilitasi "baby box" ini untuk para ibu yang karena banyak hal tidak sanggup membesarkan bayi mereka, entah karena hamil di luar nikah atau apapun. Bentuknya seperti kotak pos besar atau dropbox sehingga ibu bayi bisa meninggalkan bayinya diam-diam di sana dengan lebih aman. Kalau hal seperti itu diterapkan di Indonesia, bagaimana ya? Kemungkinan akan ada pro kontra. Yang pasti sisi positifnya bayi yang ditelantarkan nyawanya lebih aman, dan akan ada yang merawatnya. 

< Sinopsis Episode 4                   Sinopsis Episode 6 >






No comments:

Post a Comment

Silakan tulis komennya di sini ya...

Free Translation
Related Posts with Thumbnails