February 21, 2022

Sinopsis Young Lady and Gentleman Episode 13, Asyiknya Ditaksir Gadis...

Park Dandan tidak bisa menahan perasaannya, karena kebaikan Presdir padanya membuat jantungnya terus berdegup kencang. Dalam keadaan mabuk ia menyatakan perasaannya.
Ia kemudian mengatakan rahasianya bahwa "Paman Tentara" adalah cinta pertama. Ia ingin bisa bertemu lagi dengan "Paman Tentara."
"Tetapi mengapa saat kemudian bertemu lagi, aku tidak bisa mengenalinya. Alasannya bisa 1. Presdir tak memakai seragam tentara; 2. Tatanan  rambut presdir berubah; dan 3. Presdir bertambah ganteng."
Park Dandan lalu memberi tahu, jawabannya adalah yang ke-3.
Presdir dalam hati pasti senang hehe.

Pagi hari saat bangun tidur Dandan baru sadar apa yang ia ucapkan semalam. Ia langsung panik, tak sanggup bertemu Presdir. Ia lalu mendapat ide untuk pura-pura tak sadar sama sekali alias mengalami black out, sehingga tak ingat apa yang ia katakan semalam.
Ia berusaha tidak bertemu Presdir dahulu, tapi tak disangka pagi-pagi sudah berpapasan. Park Dandan lalu berkata ia tak ingat apa-apa semalam, semenjak turun dari bis. Presdir hanya bisa menahan senyumnya. 
"Tetapi sepertinya Guru Park tahu semalam bertemu denganku."
Presdir melanjutkan, "Baiklah, jadi Guru Park mengalami black out." 

Presdir dalam perjalanan ke kantor mengingat peristiwa guru Park mengungkapkan rahasianya semalam.. Begitu ingat alasan ketiga, ia tertawa dan tersenyum-senyum sendiri. (Sukaaa yaaa Ajussi dibilang ganteng bangeet sm gadis😁😁)

Cha Yunsil membantu ibunya bekerja di rumah kakak iparnya, Madam Jang. Tetapi Madam Jang tak mau lagi merepotkan Nenek yang ternyata adalah mertua iparnya. Ia lalu mengajak mereka berdua ke tokonya. Ia menyuruh mereka memilih baju, juga memilihkan baju untuk Park Su Cheol,  Daebeom dan Dandan. Madam Jang tampak juga menyukai Park Daebeom dari awal, ia menganggap dan mengira Daebeom cucu laki-laki terbesar di keluarganya.

Mereka pun membawa hadiah ke rumah. Mereka lupa mereka tak membawakan hadiah untuk Mirim. Meski Mirim berkata tak apa-apa, saat bekerja di masih terbawa sedih. Ia lalu mencoba menari. Tiba-tiba datang Bong Jun Oh. Ia kembali mengira Jun Oh penggemar/stalker-nya.

Se Ryeon akhirnya bersedia menikah. Ibunya juga surprise. Sepertinya ia ingin membuat ibunya bahagia dan melupakan Daebeom. Ia suka menangis ketika mengingat momen bersama Daebom. 

Cha Geon dan Park Daebeom kembali bertemu calon Park Se Ryeon, tetapi kali ini pria itu bersama wanita lain.
"Apa kencan buta mereka gagal?" kata Cha Geon. Cha Geon berpendapat pria yang mengemudi ugal-ugalan biasanya bukan pria baik. Mood Park Daebeom langsung turun.

Manajer Jo sebenarnya diminta Presdir membawa Madam Wang ke RS untuk pemeriksaan kemungkinan dementia. Tentu saja Madam Wang tak mau. Ia malah asyik bertemu dengan Gija dan Madam Jang. Tetapi Manajer Jo gugup karena Presdir akan menanyakan laporannya.  Madam Wang juga tidak mau dianggap dementia. Ia lalu memutuskan meminta Manajer Jo mengatakan ia baru memasuki tahap awal dementia.

Anak-anak yang ABG penasaran apa Guru Park punya pacar. Tetapi seingat mereka guru Park selalu di rumah. Mereka lalu berencana mengadakan permainan Truth or Dare, untuk mengorek kehidupan cinta guru mereka.
Anak-anak kompak bertanya pada guru Park. Awalnya mereka, lalu bertanya apakah Guru Park punya pacar? Dengan cepat dan yakin Guru Park menjawab tidak. Mereka tak menyerah lalu bertanya lagi, "Apa  Guru Park punya orang yang disukai?
Park Dandan ragu, anak-anak menghitung. Akhirnya ia menjawab iya.
Anak-anak senang mendengar jawaban itu.
Tapi lalu Park Dandan mengetahui bahwa Presdir sudah tiba di rumah dan melihat mereka. Ia langsung gugup, cegukan dan buru-buru pergi ke kamarnya.

Presdir mengumpulkan anak-anak dan staf di rumah. Ia memberitahukan bahwa nenek dari anak-anak menderita penyakit dementia. Semua diharap memaklumi keadaan nenek. Tetapi nenek masih dalam tahap awal sehingga masih bisa dikontrol.
Malam itu anak-anak pun perform menari untuk menghibur neneknya.
Madam Wang merasa sungguh sudah dianggap menjadi orang kurang waras.(πŸ˜…πŸ˜… sukurin)

Saat Anna Kim pulang Yeong Guk memberitahukan bahwa Madam Wang menderita dementia tahap awal. Tetapi Anna Kim merasa tak percaya.

Malam itu, Park Dandan ingin turun untuk minum. Tetapi takut turun masih tak berani bertemu Presdir. Park Dandan berpikir suatu saat jika perasaannya perlahan ia hilangkan, toh canggungnya akan hilang. Akhirnya ia turun mengendap-endap mengambil minum. Tetapi tak disangka Presdir keluar dari kamarnya. Dandan gugup buru-buru sembunyi di bawah meja. Presdir ternyata juga mengambil minum. Tiba-tiba Park Dandan mendengar Presdir bicara.
"Guru Park, kau bisa keluar sekarang, aku akan ke kamar." (πŸ˜…πŸ˜… ternyata ketahuan)
Sampai di kamarnya Presdir tak bisa menahan senyumnya.

Tiba-tiba Presdir mendapat sms dari Guru Park yang mengajak bertemu di luar.
Guru Park bertanya apa Presdir tadi mendengar semua yang diucapkannya do depan anak-anak.
"Ya." jawab Presdir.
Sambil gugup Park Dandan berkata bahwa yang dimaksud itu adalah cinta pertamanya. Ia menegaskan bukan berarti bahwa ia sekarang menyukai seseorang. 
"Jadi Presdir tak perlu menghindar jika bertemu denganku. Saya pun sekarang tak akan lagi menghindar. Saya akan fokus mengajar anak-anak dengan baik.
"Ya." Kata presdir sambil tersenyum. 
(Kocak Park Dandan πŸ˜…)

Presdir Lee mungkin puas melihat salah Guru Park salah tingkah. Namun malam itu ia bermimpi aneh. Ia bermimpi ada seorang kekasih yang memanggil-manggilnya. Saat ia menghampiri ternyata wanita itu Park Dandan, memakai gaun putih cantik.
Presdir Lee langsung terbangun dari mimpi.

Giliran Presdir yang tiba-tiba bertingkah aneh.  Ia pun pagi-pagi buru-buru pergi tanpa makan dan tanpa melihat ke arah Guru Park. Namun sekarang Presdir sering tersenyum. Hari itu ia pun merasa aneh, karena saat melihat sesuatu pun 
yang ia bayangkan wajah Guru Park.

Manajer Jo mendatangi Presdir di kantor.
Ia beralasan membawakan makanan karena Presdir tadi pagi tidak sarapan. 
"Terima kasih, Guru Park." Presdir sadar ia telah salah sebut, "Maaf... Manager Jo."

Presdir mungkin tak percaya ia kehilangan kontrol dirinya. Tetapi di saat yang bersamaan Manajer Jo kecewa dan cemburu, karena pikiran Presdir dipenuhi Guru Park.

Manajer Jo berusaha mengadu pada Madam Wang. Ia pura-pura berkata ingin keluar karena tak sanggup lagi lanjut mencintai Presdir. Madam Wang berusaha menghibur Manajer Jo.

Atas ide teman-temannya Madam Wang akan memanfaatkan status dimentia nya  untuk mengusir Guru Park. Ia dengan Gija dan Manajer Jo sudah mengatur siasat buruk.
Ia pun menyuruh Bibi Yeoju pergi membeli makanan ke tempat jauh.  Lalu Gija datang. Dengan demikian di Park tersisa Guru Park dan mereka saja. Manajer meminta Guru Park memberikan jus tomat untuk Madam Wang. Madam Wang lalu berlagak gilanya kumat begitu melihat Guru Park, karena ia dianggap perempuan yang mengganggu suaminya. Wajah Guru Park dia siram dengan jus tomat. Ia lalu memaksa Guru Park pergi dari rumah. Guru Park menangis diseret tanpa ada yang menolong. Untuk Anna Kim datang dan langsung melindungi Guru Park. Dan untungnya Presdir pun tiba tak lama kemudian. Anna Kim langsung membawa Guru Park ke kamarnya.

Guru Park masih syok. Anna Kim mengurusnya dengan prihatin. Park Dandan berkata ia tahu Madam Wang itu sakit, tetapi hatinya tetap saja sedih. Ia malah sempat terpikir gara-gara dialah penyakit Madam Wang kumat. Ia mulai bimbang apa dia harus keluar.

Anna Kim menemui Lee Yeong Guk. Ia berkata meski Guru Park berkata dia akan baik-baik saja, belum tentu hatinya tidak sedih.
"Guru Park malah sempat terpikir untuk keluar."
Anna Kim mengusulkan Madam Wang dirawat di panti. Lee Yeong Guk setuju. 

Presdir Lee menemui Madam Wang. Ia berkata sebaiknya nenek diperiksa lengkap dan diobati di panti. Ia akan mencarikan fasilitas terbaik. Madam Wang terkejut ia tak mau ditaruh di panti. Ia lalu mengaku pura-pura gila. Presdir Lee marah besar dan menyuruhnya pergi. Madam Wang memohon ampun, ia berlutut minta diberi kesempatan sampai Se Ryeon menikah. Ia berjanji pasti tak akan mengulanginya. 

Presdir Lee mengirim sms ke Guru Park, memintanya keluar rumah sebentar.  Begitu Guru Park muncul ia menyuruh Guru Park naik ke dalam mobil. Presdir Lee ternyata membawa Guru Park ke cafe waktu itu, dan membelikan minuman enak favorit Park Dandan. 
"Minumlah. Kau berkata perasaanmu enak setiap kali meminumnya."
Park Dandan tak menyangka Presdir mengingat perkataan-perkataannya.
"Memoriku itu sangat baik, loh." lanjutnya. "Guru Park juga suka bermain Pukul Tikus, bagaimana kalau kita bermain."
Presdir mengajak Park Dandan ke tempat permainan Whac-A Mole.
Dandan tak bermain ia hanya memperhatikan Presdir. 
Presdir mengira perasaan Dandan masih  tak enak. 
"Bagaimana kalau kita naik sepeda 30 putaran?"
Sebenarnya Guru Park itu heran dengan perilaku Presdir.
"Presdir, mengapa Anda bertingkah laku seperti ini. Apa jangan-jangan Presdir juga punya perasaan suka kepadaku?"

(Bersambung...)





No comments:

Post a Comment

Silakan tulis komennya di sini ya...

Free Translation
Related Posts with Thumbnails