Saat rombongan berlima pulang ke rumah, Anna Kim juga memacu mobilnya menuju Kediaman Lee. Anna Kim diam-diam memperhatikan Dandan yang baru datang bersama Presdir dan anak-anak. Ia menangis. Ia merasa iba melihat putrinya bak menjadi pengasuh, juga heran mengapa putrinya tinggal di rumah orang lain, bukan dengan ayah/keluarga. Bahkan mereka ayah dan anak pura-pura tak saling kenal.
Baik Presdir dan Park Dandan berangkat tidur dengan perasaan puas dan senang. Presdir senang melihat foto-foto anak-anaknya di Taman Hiburan termasuk foto Park Dandan. Park Dandan juga mulai sadar Presdir Lee orang yang baik.
Keesokan harinya, Anna Kim menemui Presdir Lee. Ia beralasan kesepian tinggal di studionya dan minta diizinkan kembali tinggal di rumah Lee Yeong Guk.
Lee Yeong Guk tentu senang dan meminta Nunanya segera pindah ke rumahnya.
Madam Wang kesal pada Lee Yeong Guk, karena tidak dianggap sebagai Orang tua di rumah. Perihal Anna Kim pindah ke rumah mereka, ia tak diberi tahu apa-apa. Ia pun protes pada Lee Yeong Guk. Tetapi Presdir Lee berkata hal biasa jika Anna Kim saat ke Korea tinggal di rumahnya. . Yeong Guk malah menyuruh Madam Wang tinggal bersama Se Ryeon jika keberatan, karena Anna Kim adalah Nuna sekaligus partner bisnisnya.
Madam Wang bertambah sakit hati pada Presdir Lee dan mengancam akan pergi dari rumah. Tetapi Madam Wang juga frustasi tak punya tempat tujuan. Anaknya Se Ryeon sedang tak stabil dan patah hati. Manajer Jo menawarkan Madam Wang menginap di rumahnya, karena ternyata Madam Wang teman SMP ibunya.
Skinship Kedua Pasangan Penakut
Di lantai atas Se Chan iseng mengerjai kakaknya dengan ular mainan. Jenny marah. Se chan kabur, Jenny berteriak-teriak marah memanggil Se Chan lalu melempar ular mainan.
Dari bawah mendengar ribut-ribut, Park Dan Dan berlari ke atas. Presdir keluar kamar karena mendengar ribut-ribut, ia pun pergi ke lantai atas.
Park Dandan menginjak ular-ularan di lantai yang seperti nyata. Ia berteriak dan loncat. Presdir yang datang di belakangnya menangkap Park Dandan. Park Dandan berada di pangkuan Presdir. Presdir juga sepertinya takut ular wkwk. Park Dan Dan baru turun setelah Bibi Yeoju berkata itu mainan. Tetapi ia masih ketakutan bersembunyi di belakang Presdir. Presdir Lee akhirnya tahu ular itu milik Se Chan. Ia meminta ular itu dibuang karena membuat Guru Park takut.
Madam Wang mengungsi di rumah Gi Ja. Ia di sana curhat ketika minum Soju berdua dengan Gi Ja. Ia benar-benar merasa jadi wanita bodoh sebagai istri kedua. Ia baru sadar tak punya tempat di hati mantan suaminya ketika suaminya meninggal. Belum lagi Lee Yeong Guk meski 20 tahun lebih tinggal bersama, masih yang bersikap dingin padanya.
(Yah begitulah nasib perebut suami orang, ya. Segitu juga sudah untung. Suami tetap terkenang istri pertama dan dibenci anak tiri.)
Madam Wang bercerita hanya mantan istri Lee Yeong Guk yang baik kepadanya. Gi Ja pun berkata nasib temannya akan kembali baik jika punya menantu perempuan yang baik lagi. Gi Ja pun bertekad mempromosikan putrinya Jo Sarah.
Anna Kim ingin membelikan baju-baju sehari-hari untuk putrinya. Tetapi akhirnya ia sadar ia tak punya alasan yang masuk akal sekarang. Ia lalu melihat 1 gaun yang pantas untuk Dan Dan.
Di Kediaman Lee, dengan alasan akan tinggal bersama, Anna Kim membawakan hadiah untuk semua anggota keluarga, bahkan untuk karyawan di rumah Bibi Yeoju, Manajer Jo, dan tentunya maksudnya untuk Park Dandan.
Sampailah hadiah untuk Park Dan Dan sebuah baju terusan yang cantik untuk seorang Guru. Jenny pun menyarankan Guru Park mencobanya. Semua orang dibuat pangling oleh penampilan Park Dan Dan termasuk Presdir.
Kecuali Park Dae Beom yang masih patah hati, keluarga Park Su Cheol mulai stabil di rumah barunya. Dikabarkan Mirim selain bekerja parttime juga mengambil sekolah keterampilan. Bahkan Park Su Cheol dan Cha Geon, adik Cha Yunsil sudah mendapatkan pekerjaan sementara. Bahkan ibu Cha Yunsil yang sudah tua pun juga mencari pekerjaan ke rumah-rumah.
Park Su Cheol ingin Dandan pulang karena mereka sudah punya rumah termasuk berganti pekerjaan. Cha Yunsil keceplosan Dandan sudah menerima Advance Payment sehingga tak bisa pulang.
Malam harinya Park Su Cheol menemui Dandan. Dan mengembalikan uang putrinya. Ia meminta Dandan juga mengembalikan uang itu dan segera keluar. Ayahnya takut akan ada masalah lagi jika Dandan nanti ketahuan adalah putrinya. Dandan menolak ia tak mau berhenti bekerja. Ia tak suka ibu tirinya dan keluarga ibunya. Ia mending memilih tinggal dan bekerja di rumah Presdir. Biar mulai sekarang mereka hidup masing-masing. Dandan berkata, jika ayahnya khawatir ia ketahuan, lebih baik mereka tetap berlagak seperti orang asing.
Pembicaraan penuh emosional dengan ayahnya menyebabkan Dandan pulang ke kediaman Lee sambil menangis. Ibunya, Anna Kim melihatnya. Ia ingin melindungi Dandan.
Suatu malam, Park Dandan mendapat berita dari kakaknya bahwa ayah mereka kecelakaan. Dandan dengan panik lari pergi ke rumah sakit. Tanpa diketahui keluarga, Park Su Cheol ternyata bekerja di konstruksi. Dandan dan Cha Yunsil lemas menunggu Park Su Cheol dioperasi. Lalu operasi selesai. Dokter berkata mereka harus mengawasi sampai ayah mereka sadar. Park Dandan menangis dan menyesal telah marah dan menolak ayahnya. Ia berdoa supaya ayahnya selamat dan segera sadar. Syukurlah ayahnya kemudian sadar. Dandan langsung minta maaf dan meminta ayahnya jangan bekerja di kontruksi.
Hari sudah larut malam, Dandan berlari segera pulang ke kediaman Lee. Presdir Lee melihatnya dan bertanya mengapa baru pulang larut malam.
Dandan berkata ia telah menitipkan anak-anak pada pada Bibi Yeoju. Ia berbohong berkata seorang temannya yang tinggal sendiri sakit, ia harus membawanya ke IGD.
"Jika memang ada teman yang tinggal sendiri, dan harus ke rumah sakit, saya paham."
Presdir tak mempermasalahkannya dan menyuruh Guru Park beristirahat.
Sebaliknya Park Dandan, ia merasa sangat bersalah.
Ia berbalik memanggil Presdir, sambil berkaca-kaca ia berkata maaf karena telah berbohong.
(Bersambung...)
No comments:
Post a Comment
Silakan tulis komennya di sini ya...