February 7, 2022

Sinopsis Young Lady and Gentleman Episode 1

Hai fams

Berhubung kadung suka drama ini Teteh coba tulis sinopsis ya, tapi ga janji per episode hehe. Minimal episode 1 lah yang lengkap, soalnya dasar cerita drama ini. Simak ya.

Tahun 1995

Seorang pria menggendong anak bayinya, dia memanggil-manggil istrinya yang pergi membawa koper.
"Ji Yeong, Ji Yeong!"
Pria itu diketahi bernama Park Su Cheol. Rupanya istrinya ingin pergi jauh.
"Aku minta maaf", ujar sang suami.
Ji Yeong tidak merasa suaminya bersalah, dia hanya tak kuat lagi.
" Aku hanya merasa sesak, seperti terpenjara!"
"Lalu, bagaimana bayi kita"
"Anggap saja aku sudah mati!" Sang istri pun pergi dengan taksinya.

Park Su Cheol terluka hatinya sambil menggendong bayi kecilnya. Selain patah hati, seorang bapak juga pasti tak mungkin siap jika ditinggal hanya dengan bayi. Kejadian menyayat ini juga diketahui para tetangga, termasuk seorang janda dengan anak balita, Cha Yun.Sil yang suaminya meninggal karena kecelakaan. Namun tak semenyedihkan rasanya melihat bayi yang ditinggal ibunya.

Park Su Cheol mengingat kenangan manisnya bersama Sang istri, Ji yeong. Dia pelukis yang bahagia saat melukis wajah kekasihnya tmyang cantik. Mimpi Jiyeong adalah dia seorang disainer fashion dan kekasihnya pelukis terkenal.

Park Su Cheol tetap harus bekerja menafkahi anaknya. Dia tak bisa mengandalkan lukisannya yang sepertinya tak sukses, dia pun mencoba bekerja di konstruksi. Namun dia pun diusir, karena membawa dan menitipkan anaknya pada pekerja lain di area konstruksi. Dia terusir dengan bayi yang menangis di pangkuannya.

Untuk memudahkan pelayanan terhadap putrinya, dia bermaksud mendaftarkan kelahiran anaknya ke kantor pemerintahan (mungkin ke kantor kependudukan mengurus akte?). Tetapi aturan pun tak berpihak padanya. Pengajuannya ditolak karena mereka mensyaratkan yang mendaftarkan bayi itu harus ibunya. Park Su Cheol protes keras, karena meskipun membawa bayi dan mengaku ayah, tetap tidak dipercaya. Keributan itu membuat Park Su Cheol diamankan keluar. Tetangganya Cha Yun Sil yang kebetulan ada di sana merasa iba.

Setelah berpikir panjang, Park Su Cheol mencoba memahami bahwa istrinya ingin maju dan belajar ke luar negeri. Dia pun akhirnya berusaha mengikhlaskan dan akan tetap menunggu sampai istrinya pulang. Dia menulis surat yang diselipkan uang dollar. Dia berharap meski kecil tetap bisa mengirim uang untuk istrinya. Park Se Cheol pergi ke airport sambil menggendong sang bayi. Saat hendak memanggil istrinya ia melihat istrinya mengobrol dengan seorang pria dan berjalan bersama ke eskalator. Park Su Cheol mengurungkan niatnya, memegang amplop yang tadi akan ia berikan pada istrinya. 

Park Su Cheol hancur hatinya. (Padahal mungkin jg pria yg ia lihat itu bukan pacar istrinya,  tapi ya dasar drama maunya begini.) Dia terdiam kosong di pinggir pantai menggendong putrinya Dan Dan. Dia merasa tak kuat hidup lagi, dan ingin mati bersama anaknya. Dia berjalan masuk air. Janda Cha Yun Shil yang melihat tanda-tanda kurang baik, berteriak memanggil.
"Mari kita membesarkan anak kita bersama-sama!"

12 Tahun Kemudian (2007)
Ekonomi Park Su Cheol sudah membaik. Dia menjadi punya 2 anak. Park Dae Beom (15) anak bawaan istrinya, dan Park Dan Dan (13) si bayi kecilnya dahulu. Park Dae Beom sepertinya senang menjahili adik tirinya. Park Su Cheol rupanya sering menghidupi pula keluarga istrinya, ibu istrinya, adik istrinya, dan keponakan perempuannya. Bahkan Cha Yun Shil meminjamkan tabungan keluarga pada ibunya untuk adik laki-lakinya. Cha Yun Shil tidak bisa berbuat banyak mendengar ibunya mengeluh dan tidak bisa mengganti membayar kembali.

Hari itu Park Dae Beom jahil dan memakan eskrim Dan Dan. Dan dan merasa tertipu, marah, mengejar dan memukul Dae Bom. Sialnya hidung Dae Bom berdarah ibunya panik.
"Dan dan, mengapa kamu memukul kakakmu sampai berdarah hanya karena eskrim," ujar ibunya.
Dan Dan tak terima dimarahi dan disalahkan.dia merasa diperlakukan tidak adil oleh ibu tirinya. Dia lari sambil marah. Dia tak melihat Park Dae Beom juga dimarahi ibunya. Ayah mencari Dan Dan dan membelikannya es krim. Dan Dan curhat Namun Dan Dan diusia pubertas masih begitu sensitif, selain dia merasa punya ibu tiri yang tak adil, dia takut ayah kandungnya pun tak berpihak padanya. Dandan merindukan sosok ibu dan menyakan perihal nama ibu kandungnya juga fotonya yang ia tahunya sudah meninggal. Ayhnya tak memberi tahu, dan berkata foto ibunya sudah lenyap terbakar di rumah lama mereka yang terbakar. Dan Dan tak percaya, ia tahu ayahnya berbohong. Ia marah, pundung, lari kabur.

Dandan terus berlari, dari arah tak terlihat, seorang prajurit berseragam resmi putih bersepeda menuruni jalan menurun di kampung itu (Oppa Ji Hyeon Wu akhirnya muncul, gantengnyaa. Harus nunggu 16 menit lebih 😅😅). Mereka berdua pun tak ayal bertabrakan. Si prajurit jatuh dari sepeda dan lutut Dandan terluka. 
Begitu si pemuda prajurit (sepertinya abis wamil ya?) mengobati Dandan, dia ingin mengantar Dandan yang terluka pulang.
"Nak, di mana rumahmu?"
"Aku bukan anak-anak,  aku sudah 13 tahun", protes Dan Dan. Dan Dan ingin dipanggil Nona Muda oleh Ajussi Prajurit.
Dan Dan menolak, Ajussi Prajurit curiga Dandan kabur dari rumah. Dia pura-pura lapor polisi. Akhirnya Dan Dan mau diantar pulang membonceng sepeda, tetapi dia belum mau pulang. Dia menunjukkan jalan yang salah lagi dan lagi. Ajussi prajurit lelah dan curiga dia dikerjai,  sedangkan Dandan menikmati dibonceng ajussi muda yang ganteng. Usia 13 sepertinya sudah mulai naksir pria lebih tua. (Aku juga seumur itu mulai naksir tapi g separah dandan naksir yang belasan tahun lebih tua 🤣🤣🤣)
Dandan berkata jujur belum mau pulang. Dia ingin main game pukul/pentung tikus di pinggir jalan, sampai perasaannya enak. Mereka pun akhirnya main berdua. Ajussi rupanya ga terampil main game 😁😁. Akhirnya Dandan sampai di gang rumahnya. Sebelum berpisah ia berkata jujur bahwa Ajussi keren. 
"Ajussi, siapa namamu?"
"Untuk apa tahu namaku?" Ajussi pun melambaikan tangannya pergi tanpa menyebutkan namanya.
Dandan berharap suatu ketika bisa kembali bertemu Ajussi.

Tahun 2021

Keluarga Dandan
Dandan yang masih tembem dan gempal di usia 13 tahun, kini cantik, langsing tapi tetap imut. Dia gadis yang pintar rajin lulus universitas. Dia bekerja sebagai tutor di lembaga pendidikan. Dia juga punya part time job lain di toko kecantikan.

Sedang Park Dae Bom dibayangkan anak pemalas, yang tak punya pekerjaan karena tidak sepintar adiknya Park Dan Dan, yang lulusan PT, tetapi ia ingin cepat kaya, dan sering tertipu saat ingin berusaha/investasi.

Ayahnya sudah terlihat menua, namun giat bekerja. Pagi-pagi sudah mendapat panggilan telepon, sampai tak sempat sarapan. Dia benar-benar kerja membanting tulang agar bisa menabung kembali, karena uang tabungan keluarga terpakai untuk deposit rumah.

Dandan curiga ada yang tak beres pada Park Dae Beom. Dia curiga Park Dae Beom berbuat ulah terkait uang lagi. Sebenarnya benar. Kali ini jumlahnya besar. Ibunya pun bahkan ikut tertipu iming-iming investasi pencarian harta karun laut yang tentu saja itu bodong. Ibunya dengan bodoh bahkan menarik uang deposit kontrak rumah, memindahksn kontrak jangka panjang menjadi sewa bulanan. Ibunya mulai cemas karena ada tanda-tanda uang mereka  itu akan lenyap bagitu saja.

Keluarga Presdir Lee
Diceritakan di keluarga kediaman Lee.
Ada madam Wang, istri kedua ayah Presdir Lee yang gemar menghabiskan uang untuk belanja barang mewah dan permak operasi plastik. Ada juga Lee Se Ryeon adik Presdir Lee beda ibu, putri kandung Madam Wang. Dikisahkan Presdir Lee dingin dan menakutkan bagi Madam Wang apalagi setelah istrinya meninggal.

Ada wanita cantik langsing seksi, pengurus rumah tangga Kediaman Lee, Manajer Jo (36 tahun). Tapi dia disebelin ART karena sok serasa yang punya rumah, mentang-mentang teman mendiang istri presdir. Dia mengatur menu untuk Sejong putra bungsu Presdir, menjemputnya dari TK juga mengawasi Sejong makan. Dia begitu disiplin dalam makan Sejong sehingga membuat anak itu menangis.
Hal itu diprotes anak pertama Jenny. Dia menegur Manajer Jo yang memaksa adiknya makan, hal yang tak pernah dilakukan ibu mereka. Ada juga anak kedua Se Chan, meski masih SD dia senang rap dan berpakaian ala rapper.
Dia sangat paham kakanya di masa pubertas yang menurutnya "bagai ular yang siap menggigit", pemahaman yang tidak diketahui ayahnya, Presdir Lee.
Presdir malah memarahi Jenny yang tak sopan pada Manajer Jo yang lebih tua, dan menegurnya krn memakai pemerah bibir( liptint mungkin). Jenny tentu saja tak terima.

Presdir Lee kewalahan menghadapi Jenny dan Se Chan. Dia ingin Manajer Jo mencarikan tutor baru lagi untuk anak-anak. Presdir Lee Yeong Guk malam-malam juga curhat sambil minum dengan sahabat wanitanya, Jang Kuk Hi. Jang Kuk Hi seorang prof/dosen universitas. Lee Yeong Guk meminta sahabatnya mencarikan/merekomendasikan tutor untuk anak-anaknya. Prof Jang berkata mencari tutor yang diminta menginap untuk mengurus 3 anak itu tidak mudah.

Seputar Rumah Manajer Jo
Manajer Jo dan Prof Jang rupanya tinggal di apartemen yang sama, bersebelahan. Manajer Jo tinggal bersama ibunya,  Gi Ja yang diberi tumpangan unit apartemen oleh sahabatnya, Jang MiSuk. Jang Misuk adalah kakak perempuan dari Prof Jang. Prof Jang, sahabat Lee Yeong Guk, masih singel diusia 40+. Jang Mi Suk mengompori adiknya untuk mendekati Presdir Lee. Begitu juga Gi Ja memgompori putrinya mendapatkan Presdir Lee. (Duda potensial diincar emak2 wkwk)

Kembali ke keluarga Dandan 

Sepulang mengajar, dari dalam bis kota, Dandan menyaksikan kecelakaan motor seorang kurir makanan. Untungnya pengemudi motor selamat. Namun begitu kagetnya Dandan ketika pengemudi motor itu membuka helmnya, ternyata itu ayahnya sendiri. Dandan turun lalu menghampiri ayahnya. Dia menangis.
"Apa yang Ayah lakukan. Mengapa melakukan pekerjaan berbahaya?"
Akhirnya ayahnya mengaku bahwa dia sudah 6 bulan di PHK perusahaan, sehingga terpaksa bekerja serabutan. Dandan memohon ayahnya agar jangan mengambil kerja yang berbahaya karena di rumah ada 4 orang dewasa yang seharusnya bisa membantu keluarga mencari uang.

Dandan memergoki ibu tirinya ditagih sewa bulanan rumah. Akhirnya ibunya dan Park Dae Beom di sidang ayahnya, karena ketahuan mengambil deposit rumah untuk harta karun palsu.

Dandan marah pada keluarga ibunya. Dia meminta ayahnya menceraikan ibu tirinya karena dianggapnya hanya menghabiskan uang ayahnya . Sedangkan ayahnya bekerja sampai membahayakan nyawa sendiri. Ayahnya tentu menentang dan marah, menganggap Dandan tak tahu terima kasih pada ibunya. Namun rupanya di pikiran Dandan, ayahnya dibutakan cinta kepada ibu tirinya sampai meninggalkan ibu kandung Dandan. Dandan juga mengira ibunya meninggal muda karena perselingkuhan ayahnya dengan ibu tirinya. Dandan pergi meninggalkan rumah membawa kopernya.

Dandan menangis di taman sendirian. Tetapi satu-satunya cara bertahan secara mental dari keadaannya saat ini ya dengan meninggalkan keluarganya.

Park Dae Boem merasa bersalah atas kepergian Dandan. Dia merasa dialah yang seharusnya bertanggung jawab. Dia juga pamit pergi dari rumah.
Park Dae Beom mabuk, dan pergi ke bar. Dia langsung menarik perhatian Lee Se Ryeon,  adik Presdir Lee. Keesokan harinya Park Dae Beom sudah terbangun di kamar Lee Se Ryeon. Mereka berdua langsung bagai pasangan yang kasmaran, hanya dari pandangan pertama.

Cha Yunsil merasa bersalah, menawari suaminya Park Su Cheol bercerai sesuai keinginan Dandan. Park Se Cheol menentang keras. Dia tak bisa melupakan jasa Cha Yun Sil. Jika tidak ada Cha Yunsil, nyawanya dan Dandan sudah lama hilang. Dia hanya meminta istrinya tak mengulangi perbuatan konyol itu.

Kemalangan rupanya sedang menghampiri Dandan bertubi-tubi. Saat Dandan  tak punya tempat tinggal, Lembaga pendidikan tempatnya mengajar bangkrut. Dia bahkan belum mendapat gaji apalagi pesangon. Dandan mengirim lamaran posisi guru ke banyak tempat. Tapi dia tetap frustasi dan tertekan. Dia minum, lalu memasukkan sisa Soju ke tumbler miliknya.

Dandan kemudian pergi ke gunung terdekat untuk memulihkan stresnya. Sambil duduk memandang pemandangan luas, dia meminum sisa soju dari tumblernya. Lalu sambil mabuk dia berteriak menyemangati diri sendiri.

Dandan setengah mabuk mulai turun gunung. Di tengah jalan dia melihat ajussi bersetelan lengkap. Yang tak lain adalah Presdir Lee. Ia sama sekali tak mengenali itu pujaannya dahulu ajussi prajurit. (Secara karakter juga udah beda, yang dahulu Ajussi segar penuh senyum, sekarang serius mrengut. Penampilan sekarang juga tampak lebih tua, tetapi semakin perlente. MUAnya mantap ini.)
Alih-alih mengenali perjumpaan kedua mereka, ia malah berpikir Ajussi seorang penjahat juga psiko, bak film-film thriller/kriminal. Dia pun lari berbalik dan tanpa sadar masuk ke daerah terlarang.

Lee Yeong Guk yang tak tahu pikiran Dandan meemanggil Nona yang salah masuk ke area terlarang.
"Agassi, agassi!"
Dandan malah semakin panik dia masuk hutan semakin jauh.
Lee Yeong Guk aka presdir mengejar Nona itu.
Tetapi pikiran Dandan memang sedang kabur tak mengerti peringatan Lee Yeong Guk.
Begitu presdir mendekat, Dandan merasa harus melindungi dirinya. Dia memukul  dengan cukup telak dengan tumbler tepat di kepala Lee Yeong Guk. 

(Bersambung...)

Tokoh dan Review                Sinopsis Episode 2 >




No comments:

Post a Comment

Silakan tulis komennya di sini ya...

Free Translation
Related Posts with Thumbnails