Park Dan Dan lagi-lagi panik melihat pria itu terkapar tak bergerak. Dia berlari turun, sambil menelepon polisi. Dan Dan menyangka ia tak sengaja membunuh orang. Polisi pun ke lokasi beserta Dan Dan. Presdir Lee sudah sadar. Dan Dan begutu lega. Tetapi tidak dengan Presdir, ia marah. Apalagi Dan Dan menyebutnya pria mesum yang mengejarnya.
Akhirnya berhasil dibuktikan memang Dan Danlah yang tidak melihat peringatan zona terlarang, dan ia mengabaikan panggilan Presdir. Polisi yang memegang barang bukti mengetahui bahwa di dalam tumbler berisi minuman keras. Sedangkan orang dilarang mabuk saat naik gunung.
Presdir Lee tidak bisa mengampuni begitu saja kasus ini. Dia memanggil teman pengacaranya. Mereka pun berakhir di kantor polisi. Dandan minta ampun ingin hal ini diselesaikan secara damai. Ia mengaku sungguh salah mengira Presdir orang jahat.
"Karena Anda sangat tampan. Jika kita menonton film misteri/thriller para penjahat psiko itu tampan seperti Anda. Dan Anda sangat tampan."
Polisi dan Pengacara Koh pun mesem-mesem. Pengacara Koh menyarankan agar kasus ini tidak diteruskan. Predir pun setuju dan pergi. Dan Dan pun sangat berterima kasih. Melalui Pengacara Koh ia ingin menitipkan uang pengobatan untuk luka Presdir Lee yang diakibatkan olehnya.
"Tak usah, masalah sudah selesai. Ia juga tak kan menerimanya", kata Pengacara Koh.
Peristiwa yang menimpa Presdir, cukup mengejutkan orang di kediaman Lee. Madam Wang menegur, mengapa Presdir Lee masih juga belum melupakan mantan istrinya dan pergi ke gunung. Rupanya ke gunung itu sering dilakukan Presdir Lee saat sedih mengenang istrinya.
Ayah Dan Dan, Park Su Cheol akhirnya mendapatkan tawaran pekerjaan sebagai supir pribadi. Ia datang ke sebuah alamat yang ternyata kediaman Lee. Presdir Lee sendiri yang langsung mewawancarainya. Orang-orang di kediaman Lee rupanya semua juga menerima baik calon supir kediaman seperti Park Su Cheol.
Sesampainya di rumah Park Su Cheol berkata sebagai supir keluarga Lee dia harus tinggal di sana. Mereka berdua memang akan meninggalkan rumah itu. Ia minta istrinya bisa tinggal bersama orang lain sementara. Istrinya mencemaskan suaminya yang hanya akan bekerja sebagai supir, padahal dahulu pernah menjadi manajer. Menurut Park Su Cheol hal itu tetap harus dilakoninya untuk keluarganya bisa punya tempat tinggal lagi. Penghasilan dari supir keluarga Lee juga tidak kecil.
Manajer Jo menyarankan Presdir Lee istirahat setelah terkena pukulan itu. Namun Presdir berkata ia harus pergi untuk suatu acara.
Acaranya ternyata semacam launching buku, yang dihadiri teman-teman Presdir Lee Yeong Guk. Ada Prof Jang Guk Hi juga Pengacara Koh. Mereka ngobrol sebagaimana layaknya teman kuliah. Pengacara Koh dengan senangnya menceritakan insiden Lee Yeong Guk terkena hantaman Tumbler. Bahkan gadis yang memukulnya berkata ia sangat tampan. Jang Guk Hi memberi selamat pada Yeong Guk di usia 40an masih dipuji tampan oleh gadis 20-an.
Lee Yeong Guk mengantar pulang Jang Guk He yang mabuk. Jang Guk Hi berkali-kali mau jatuh, Lee Yeong Guk menjaganya. Bagi Lee Yeong Guk, dia melakukannya selayaknya sahabat, namun Jang Guk Hee seperti merasa malu.
Manajer Jo yang melihat Presdir Lee bersama Prof Jang cemburu. Dia menyimpulkan acara Presdir Lee ternyata bertemu Prof Jang.
Nyonya Jang yang melihat adiknya diantar Presdir Lee begitu gembira. Dia tak menyia-menyiakan kesempatan untuk memaksa Lee Yeong Guk mampir ke rumah. Ia sejenak memperbincangkan kedekatan Lee Yeong Guk dan Jang Guk Hi di masa lalu.
Presdir Lee, Bapak yang cinta anak. Malam hari tak lupa ia menengok anak-anak nya yang sudah tidur. Namun pagi hari ia tampak kewalahan menghadapi anak-anaknya, terutama Jenny. Jenny bahkan mengatainya otoriter.
Presdir Lee browsing hadiah yang disukai remaja putri. Tercantum make-up pallete. Ia lalu mampir ke toko kosmetik. Kebetulan Park Dan Dan bekerja di sana. Ia tengah melayani anak sekolah mencoba lipstik. Presdir Lee sendiri anti anak sekolah memakai lipstik. Park Dan Dan terkejut melihat Presdir.
"Anda mencariku sampai kemari?"
"Tentu tidak."
Presdir Lee pun pergi. Dan Dan lalu mengejarnya untuk memberikan uang pengobatan. Tetapi Presdir Lee mengembalikannya lewat orang lain. Dan Dan gelisah.
Park Su Cheol langsung pindah ke rumah Kediaman Lee. Celakanya begitu istrinya melihat pondok tempat tinggal supir di kediaman itu ia begitu tertarik. Ia ingin berlama-lama tinggal di sana, yang membuat Park Su Cheol cemas.
Kesulitan hidup Dan Dan belum berakhir. Meski dia mendapat part time job baru, uangnya tetap tak seberapa. Dia merasa harus mencari pekerjaan tetap. Malangnya ia mendengar temannya bertengkar dengan pacarnya gara-gara Dandan tinggal di rumah itu. Dandan pun terpaksa pergi.
Dan Dan mendatangi kampusnya untuk mencari lowongan pekerjaan. Dia lalu berpapasan dengan dosennya Prof. Jang. Ia tak menyangka Dan Dan kehilangan pekerjaan tetapnya. Tiba-tiba ia berkata.
"Apa kau tertarik menjadi Tutor yang menginap? Tetapi bukan mengajar 1 anak, melainkan 3 anak", profesornya ragu.
"Jangankan 3, 4 atau 10 pun saya bersedia", tegas Dan Dan.
Park Dan Dan pergi wawancara ke kediaman Lee. Di dekat sana ada Sejong, anak bungsu Predir Lee yang pulang dari sekolah bersama Manajer Jo. Saat Sejong melempar bola, ia hampir tertabrak mobil, untung Dan Dan yang melihatnya gesit bertindak. Mereka selamat, hanya lutut Park Dan Dan terluka. Park Dan Dan tak menghiraukannya, dia buru-buru pergi untuk janj8 wawancara.
Sesampai di kediaman itu ia takjub, ia menyapa Madam Wang dengan sebutan Ibu. Madam Wang pun langsung menyukainya. Sayangnya begitu menemui kepala rumah tangga dia terkejut. Calon majikannya ternyata Presdir Lee yang pernah ia pukul hingga telak.
(Bersambung...)
Note: Hai Fams karena ini drama keluarga yang tokohnya banyak, aku ga buat detail, ya. Semoga alur utama tetep tertangkap.
No comments:
Post a Comment
Silakan tulis komennya di sini ya...