February 9, 2022

Sinopsis Young Lady and Gentleman Episode 3

Park Dan Dan lemas begitu tahu rumah siapa yang dia lamar. Di ruang kerjanya, Presdir Lee hanya membiarkan resume milik Dan Dan ditaruh di mejanya. Dia melihat lutut Dan Dan terluka. Dia berprasangka Dan Dan mabuk lagi di siang hari.
Dan Dan menjelaskan membela diri
"Saya bukan orang yang tidak ada kerjaan sampai minum di siang hari. Waktu itu karena ada kejadian..."
Tetapi Presdir Lee tak mau dengar, ia meminta Dan Dan pergi.

Kandidat tutor berikutnya yang genit, tentu tidak disukai Manajer Jo dan Madam Wang.  Manajer Jo mencari tutor yang sederhana sehingga niatnya mendekati Presdir tak terganggu. Ia kaget ternyata 2 kandidat itu tak disetujui Presdir. Manajer Jo mencoba  merekomendasikan kandidat pertama, Park Dan Dan. Dia jujur berkata bahwa Sejong hampir kecelakaan, untungnya diselamatkan Dandan. Presdir Lee tertegun. Dia sudah salah menuduh luka di lutut Dandan.

Presdir Lee akhirnya membaca resume Park Dan Dan. Dia lalu menelepon sobatnya Prof Jang Guk Hee yang merekomendasikannya. Jang Guk Hee berkata bahwa Dandan orang yang baik, berkkrpribadian bagus. Prestasi akademiknya juga bagus. Presdir Lee mulai mempertimbangkannya. 

Park Dan Dan kembali berduka. Namun tiba-tiba Manajer Jo meneleponnya mengatakan ia diterima. Park Dan Dan hampir-hampir tak percaya. Ia kembali lagi dan bertemu Presdir Lee. Presdir Lee meminta maaf sekaligus berterima kasih karena Park Dan Dan menyelamatkan putra bungsunya. Dan Dan pun resmi diterima sebagai Guru Park.

Manajer Jo  mengantar Guru Park ke kamar barunya,  lalu memperkenalkan tugas-tugas yang harus Park Dan Dan ingat sebagai tutor di kediaman Lee. Dan Dan pun berkenalan dengan ketiga anak asuhnya. Ia akhirnya tahu bahwa ibu anak-anak sudah tiada. Di lain pihak, Dan Dan masih belum mengerti pola asuh/pendidikan yang dituntut kepada Sejong, putra orang kaya. Termasuk mengapa Sejong kecil tidur sendiri.
"Apa ia tak takut?" pikirnya.

Malam pertama itu hujan deras disertai halilintar. (Orang banyak yang mengingat kemiripan drama ini dengan film The Sound Of Music). Dari kamarnya, Dan Dan mendengar suara rintihan. Saat ia memeriksa ternyata Sejong sedang terduduk menangis. 

Park Dan Dan menenangkan Sejong. Sejong meminta pada Guru Park jangan mwmbocorkan dia menangis. Dia tidak ingin diolok-olok kakaknya Sechan, karena menangis seperti bayi.
"Aku bukan bayi", tegasnya.
Sejong juga lalu berkata,
"Aku menangis hanya karena hujan halilintar saja, bukan karena merindukan Ibu."
Park Dan Dan langsung trenyuh, ia tentu tahu bahwa artinya sebaliknya (rindu ibunya).
Park Dan Dan menjawab dengan bijak, 
"Sejong, kau begitu berani, Guru saja masih menangis saat merindukan ibuku."
"Guru Park tak perlu menangis, Ibumu ada di surga dan akan melindungimu."
So sweet banget Sejong ini.
Malam itu Sejong tak mau tidur sendiri, ia lalu ke kamar Guru Park tidur bersama Guru Park.

Malam hari Presdir Lee mulai memeriksa anak-anaknya di lantai atas. Begitu pertama masuk kamar Sejong ia kaget, karena Sejong hilang. Dia pun berlari ke kamar Sechan membangunkan Sechan. Sechan tak tahu ke mana adiknya. Presdir lalu bergegas ke kamar Jenny dan membangunkannya. Jenny marah-marah begitu merasa ayahnya masuk ke kamarnya dan membangunkannya. Rumah langsung heboh. Madam Wang dan Bibi Yeoju, ART, ikut terbangun. Bibi lalu diperintahkan mengecek Guru Park. Sejong pun ditemukan di sana. Park Dan Dan kena marah Presdir 
"Mengapa kau tak memberitahuku dan membawanya ke kamarku!"
Presdir menggendong Sejong keluar kamar Dan Dan. Bibi pun bahkan menegurnya 
"Kau tidak terbangun orang serumah heboh? Bisa-bisanya kau selelap itu di rumah orang lain."
Hari pertama Dan Dan tak berjalan baik.

Park Su Cheol d tengah malam hujan juga terbangun suara aneh di luar kamarnya. Ternyata istrinya basah kuyup kehujanan dan kedinginan di luar pondok. Rupanya ia ingin mengunjungi suaminya malam-malam namun sempat kesasar. Alhasil ia pun demam.

Pagi hari, Dan Dan bertanya pada Bibi. 
"Sejong masih kecil, mengapa tak tidur bersama neneknya?"
Ia pun akhirnya tahu Madam Wang bukan nenek kandung anak-anak.
Bibi Yeoju bermaksud memperkenalkan juga Supir Park pada Park Dan Dan, tetapi Park Su Cheol sedang terburu-buru. Dan Dan belum menyadari Supir bermarga Park yang dimaksud itu ayahnya.
Sebenarnya Ayah Dan Dan selalu memikirkan Dan Dan, dan ingin menghubunginya, hanya saja Dandan memblok telepon ayahnya.

Madam Wang meminta diantar Supir Park menengok Se Ryun ke rumahnya. Madam Wang ingin Se Ryun menikah. Supaya mereka mendapatkan jatah warisan saham yang 5%. Karena menurut wasiat ayah Se Ryun warisan itu hanya bisa cair ketika Se Ryun sudah menikah.
"Tapi Ibu, bukankah itu sahamku? Kenapa ibu menginginkannya?"
Ibunya pun menangis. Harusnya anaknya paling mengerti kesedihannya yang tak diberi sepeser pun warisan oleh ayah Se Ryun. Dia hanya bisa mengandalkan hidup dari uang saku Lee Yeong Guk yang dingin padanya. 
Se Ryun pun membujuk ibunya. Ibunya menghapus airmata dengan kain yang ada di kursi. Tetapi ibunya lalu menyadari kain yang dipegangnya ternyata celana dalam pria, yang tentunya milik Park Dae Beom. Madam Wang terkejut dan curiga. Ia langsung menduga Se Ryun menyimpan pria di rumahnya. Oa pin mulai menggeledah. Se Ryun pun berteriak menyuruh Park Dae Beom yang saat itu hanya tengak memskai jubah handuk untuk kabur. 
Madam Wang berteriak panik ia berusaha mengejar, tetapi Park Dae Beom lari secepat kilat keluar.
Park Su Cheol heran, ia melihat orang yang hanya mengenakan jubah handuk berlari. Posturnya mirip anaknya. Di belakangnya Madam Wang berteriak-teriak. Ia meminta Supir Park mengejar laki-laki brengsek yang memakai handuk. Namun Park Dae Beom sudah kabur terlalu jauh.

Presdir menyadari anaknya Jenny selalu sulit diatur dan menolak ia dekati. 
Sebenarnya Jenny sering menolak didekati keluarga karena di sekolah dia mengalami bullying dan pengniaayaan. Dia mungkin menjaga rapat-rapat hal itu dan tak mau diketahui orang-orang.

Mengingat jasa Manajer Jo, melalui skretarisnya, Presdir Lee mengundang Manajer Jo makan malam. Ia sekalian memberi bonus dan mengucapkan terima kasih. Berkat Manajer Jo mengurus rumah dan anak-anaknya,  dia selama ini bisa bekerja dengan tenang. Manajer Jo terbuai (ge-er hehe), tetapi tentu Presdir Lee tak ada maksud lebih. Selesai makan, Manajer Jo masih ingin bersama Presdir. Ia menawarkan gantian mentraktir Presdir minum teh. Tentu Presdir tak tertarik,  tetapi ia menolak dengan sopan.
"Minum tehmya lain kali saja."

Manajer Jo benar-benar ke-ge-er-an. Dia begitu bahagia dan bercerita pada Ibunya, Gi Ja,  bahwa makan malam berdua dengan Presdir. Dia malah mengira penolakan halus Presdir minum teh itu sebagai ajakan untuk bertemu berdua lain kali. (Halu parah 😅).

Nyonya Jang sebenarnya tahu diam-diam adiknya Prof Jang Guk Hee menyukai Presdir. Ia tahu begitu Lee Yeong Guk menikah, adiknya memutuskan ke luar negeri karena patah hati. Nyonya Jang memikirkan cara untuk menemui Madam Wang. Lalu, ia meminta pada tetangga yang menempati rumahnya, Gi Ja, untuk membuatkannya kimchi spesial. 

Di Kediaman Lee, malam itu Park Dan Dan panik karena Jenny belum pulang. Presdir Lee melihat gelagat aneh Park Dan Dan.
"Ada apa, Guru Park?"
Dan Dan melapor Jenny belum pulang dan tak bisa dihubungi. Padahal les bahasa Inggrisnya sudah berakhir 2 jam yang lalu. Dan Dan kembali dimarahi Presdir karena tak melapor lebih awal.

Untungnya Jenny tak lama kemudian sampai di rumah. Jenny seperti biasa jutek dan tak mau berkata apa-apa pada ayahnya. Tetapi Park Dan Dan cermat melihat keanehan pada Jenny. Seragam Jenny rusak, keliman roknya ada yang koyak.

Park Dan Dan mencoba ke kamar Jenny bertanya, tetapi Jenny tak mau berkata apa-apa. Dia minta ditinggalkan sendiri karena lelah.

Sejong menyukai Guru Park. Dan ternyata mereka mudah sekali akrab, tidak seperti Manajer Jo yang kaku dan tak paham dunia/psikologis anak. Mereka asik bercanda di halaman.

Cha Yunsil yang tidur di pondok dekat halaman itu seperti mendengar suara Dandan. Dia pun memberitahukan pada suaminya.
" Apa aku bermimpi?" tanyanya
Suaminya tentunya berkata itu mimpi.

Bibi Yeoju rupanya tertarik pada Supir Park. Ia membawakan makanan ke pondok. Begitu ada yang mengetuk pintu Supir Park dan istrinya kaget. Cha Yun Sil masuk ke kamar bersembunyi.  Bibi Yeoju rupanya ingin lebih, ia pun ingin masuk pondok sekedar minum kopi. Tentu Park Su Cheol menolak, takut keberadaan istrinya ketahuan. Cha Yun Sil mendengar perkataan Bibi tadi tentu ia kesal dan sedikit cemburu. Ia semakin tak ingin meninggalkan pondok.

Saat Park Dan Dan mengantar Sejong ke sekolah, Sejong ingin memastikan bahwa Guru Park mesti menjemputnya. Sejong juga menuntut janji agar Guru Park tak akan meninggalkannya sampai jangka waktu yang panjang.

Bibi Yeoju kali ini meminta tolong pada Guru Park untuk mengantarkan makanan lagi ke pondok tempat Supir Park tinggal. Kebetulan Park Dan Dan belum bertemu dan berkenalan dengan Supir Park. 

Saat ada yang mengetuk pintu, Park Su Cheol dan istrinya kembali panik. Tetapi suaranya mirip Dandan. Istrinya buru-buru bersembunyi di kamar. Saat pintu dibuka mereka berdua kaget.
Cha Yun Sil pun keluar. Dan Dan semakin kaget melihat ibunya ada di situ juga.


No comments:

Post a Comment

Silakan tulis komennya di sini ya...

Free Translation
Related Posts with Thumbnails