February 20, 2022

Sinopsis Young Lady and Gentleman. Episode 12, Reuni dengan Ajussi Tentara

Dalam perjalanan pulang, Presdir dan Park Dandan merasa takjub karena mereka dipertemukan lagi. 
Presdir menanyakan mengapa dahulu Park Dandan lari dari rumah. Dan ia tertawa begitu tahu Dandan kabur karena eskrim.
Menurut Dandan, dulu hal itu baginya terasa besar karena ibunya ada di pihak kakaknya.
Dandan lalu berkata, perasaannya dahulu membaik setelah berkeliling membonceng Paman Tentara.
"Aku sebenarnya sempat khawatir,  apa anak kecil ini sungguh bisa pulang."
"Masa? Anda bahkan pergi begitu saja tanpa mau memberi tahu nama."
"Seperti rasanya baru kemarin, anak kecil itu sudah menjadi nona yang cantik. Tetapi sekarang aku sudah menjadi Om-om." (Presdir mulai menolak tua hihihi sindrom umur 40-an)
"Presdir tidak seperti Om-om kok. Lebih mirip seperti pria hebat!"
"Wah, karena sudah ditraktir makan malam, kau pintar memuji."
"Benar, kok!"
Presdir mengucapkan terima kasih,  ia senang mendengarnya.

Manajer Jo masih membuntuti mereka. Ia panik kalau-kalau mereka pergi ke hotel. Manajer Jo hampir kecelakaan karena menerabas lampu merah. 

Sebelum tidur Presdir Lee kembali tak percaya,  anak yang dahulu bertemu dengannya sekarang menjadi guru anak-anaknya.
Park Dandan sebelum tidur juga merasa tak percaya.
"Apa kita ini sudah ditakdirkan?"
Tapi ia lalu tak berani memikirkan Presdir lebih lanjut.

Hari itu rencana kencan buta antara Lee Se Ryeon dengan pilihan ibunya, anak direktur rumah sakit. Ibu pihak lelaki sudah mengingatkan putranya bahwa FT Grup bisa membantu mereka keluar dari krisis. Apalagi 5% saham FT Group yang dipunyai Se Ryeon angka yang besar untuk skala rumah sakit mereka. Ibunya mengingatkan agar putranya sudah membereskan urusan dengan pacarnya yang terakhir.

Mereka bertemu. Pria itu langsung menyukai Se Ryeon. Saat mereka berkencan, pria itu mengemudi ugal-ugalan. Dan hampir membuat celaka food truck milik Daebeom. Daebeom keluar dari mobil. Ia kaget melihat ada Se Ryeon di mobil itu.

Manajer Jo mengadu pada Madam Wang perihal Presdir dan Guru Park. Ia memperlihatkan foto sebagai bukti. Mereka kesal di belakang mereka Guru Park mendekati Presdir (versi mereka). Madam Wang berkata ia akan menyingkirkan anak itu.

Madam Wang sudah punya rencana licik. Ia menuju kamar Guru Park. Lalu menaruh kalung berliannya di rak perhiasan Dandan. Sechan yang aneh melihat neneknya di lantai 2 diam-diam memperhatikannya.

Sore hari drama Madam Wang dan Manajer Jo dimulai. Ia berteriak kehilangan perhiasan. Mereka berkata selama ini tidak pernah ada kehilangan sebelum Guru Park datang. Mereka lalu menggeledah dan mengobrak-abrik kamar Guru park. Bibi Yeoju bingung tak bisa mencegah mereka. Tentu saja mereka akhirnya menemukan kalung berlian di situ. 

Dandan pun baru pulang dan kaget melihat kamarnya seperti kapal pecah. Lebih syok lagi ia tiba-tiba dituduh mencuri. Dandan berusaha menjelaskan tapi Madam Wang heboh menuduh Guru Park. Presdir dan Anna Kim pun datang mendengar ribut-ribut. Dandan menangis karena difitnah. Anna Kim berupaya membela Dandan. Lalu Sechan datang, ia berkata ialah yang menaruh kalung itu di sana. Ia melihat ada kalung tergeletak, ia kira punya Guru Park. Madam Wang dan Manajer Jo tak menyangka Sechan bisa mengarang cerita. 
Madam Wang berkata pada Sechan tak mungkin Sechan yang menaruh di situ.
"Jika bukan aku, memang nenek yang menaruhnya?" (Di skak mat oleh Sechan!)
 
Dandan sudah terlanjur hancur hatinya dan kacau,  ia lari meninggalkan rumah sambil menangis. Presdir Lee dan Anna Kim berpencar mencari Park Dandan.
Malam itu Presdir yang berhasil menemukan Park Dandan. Ia meminta maaf atas nama semua orang. Meski akhirnya ketauan bukan ia yang mencuri, Dandan jujur berkata bahwa ia merasa sedih.
Presdir berkata bahwa tidak ada anggota keluarganya yang percaya Dandan akan berbuat seperti itu (Madam Wang kan fmga dia anggap keluarga hihi). Ia mengajak Guru Park pulang. Tetapi Guru Park belum mau pulang. 
"Presdir pulanglah dahulu. Saya nanti akan menyusul. "

Anna Kim melabrak Madam Wang. Ia memprotes tindakan Madam Wang memperlakukan staf di rumah. Madam Wang heran Anna Kim bisa semarah itu padanya. (Karena Park Dan Dan anaknya!)

Presdir Lee rupanya tak tega membiarkan Guru Park sendiri. Ia datang naik sepeda. Lalu meminta Guru Park membonceng sepedanya. Park Dandan akhirnya tersenyum.
"Presdir, memang aku masih anak kecil yang dulu."
"Bagiku kau masih anak-anak. Ayo kubawa berputar sampai perasaanmu membaik."
"Bisa di atas 10 putaran", kata Park Dandan.
"Seratus putaran asal perasaan Guru Park membaik, tak masalah untukku."
(Ah so sweet Presdir 😍😍)

Anna Kim membawakan teh untuk putrinya, supaya putrinya bisa tenang dan istirahat. Ia berkata tidak ada di antara mereka yang terpikir Guru Park akan berbuat begitu. Park Dandan terharu karena Direktur Anna begitu pengertian kepadanya. Ibu dan anak matanya sama-sama berkaca-kaca penuh haru.

Pagi hari, keluarga menemukan Madam Wang tak bangun karena pingsan tak sadarkan diri. Saat sadar Madam Wang berkata ada ular di tempat tidurnya. Ternyata di balik selimutnya penuh ular mainan Sechan.

Presdir mengajak Sechan bicara 4 mata. Ia menanyakan mengapa Sechan berbuat begitu. Ia berkata neneknya jahat, dan ingin menghukumnya. Ia menyaksikan dengan mata kepala sendiri neneknya masuk ke kamar Guru Park, dan menaruh kalung di laci kamar.
Presdir ingin jika hal seperti terjadi, Sechan percaya dan bicara pada ayahnya.

Presdir membentak Madam Wang. Ia marah karena Madam Wang masih pura-pura tak merasa bersalah. Untungnya Sechan menyaksikan kebenarannya. Madam Wang merasa terpojok sedangkan Lee Yeong Guk sedang marah-marahnya. Tiba-tiba Madam Wang bertingkah bagai orang gila. Presdir heran melihat perilaku Madam Wang. 

Anna Kim bicara Yeong Guk, mungkin Madam Wang sudah terkena dimentia. Anna Kim menyarankan agar Madam Wang segera diperiksa dan berobat.

Anna Kim juga bicara pada Guru Park bahwa ada kemungkinan Madam Wang mengalami dimentia, dan akan diperiksa. Anna Kim meminta Guru Park melupakan hal-hal yang menyakitkan kemarin.

Anna Kim di studionya teringat bagaimana orang memperlakukan Dandan dengan buruk. Ia berniat membawanya ke Amerika saat pulang nanti. Anna Kim lalu bertemu dengan Park Su Cheol. Ia berkata ia menyukai Dandan dan berkata ingin merekrut nya bekerja bersamanya di Amerika saat ia kembali. Ia juga berkata bahwa Dandan dahulu pernah menolak bekerja dengannya karena masih ingin menemani anak-anak. Park Su Cheol berjanji akan membujuk Dandan untuk tawaran yang bagus ini.

Madam Wang curhat pada Manajer Jo bahwa ia tiba-tiba terpikir pura-pura gila tadi. Kalau tidak ia sudah ditendang dari rumah dengan memalukan. Manajer Jo bingung karena Presdir memerintahkannya menbawa Madam Wang ke RS.

Bang Jun Oh, Putra Madam Jang yang dibanggakan karena bersekolah di kedokteran, rupanya mogok kuliah. Ia diam-diam cuti kuliah, ingin melakukan dan mencari apa yang ia mau. Ia mengontrak rumah dan ikut kursus penata rambut. Ia kebetulan sekelas dengan Mirim. Cuma Mirim ini khas orang korea yang curigaan banget, plus ge-er. Ia selalu waspada dan curiga pada cogan itu. 😅

Cha Yunsil dan Ibunya melakukan tes DNA untuk Madam Jang dan Park Su  Cheol. Hasilnya mereka adalah kakak beradik. Cha Yunsil dan ibunya lalu memberitahukan dan mempertemukan mereka berdua. Jadilah itu pertemuan yang mengharukan. Menurut Madam Park Su Cheol sungguh mirip mendiang ayah mereka. Ia menangis terharu.

Madam Jang mengunjungi rumah Park Su Cheol. Mereka lalu merayakan pertemuan mereka dengan makan-makan bersama keluarga Park Su Cheol. Park Dandan juga datang ke acara itu. Suasana kembali mengharukan namun penuh rasa syukur dan kebahagiaan.

Presdir Lee khawatir karena hari sudah malam dan Park Dandan belum pulang. Ia khawatir dan pergi menunggu di taman. Ia akhirnya melihat Park Dan Dan yang berjalan dengan keadaan mabuk berat. Presdir bertanya tentang acara pertemuan dengan tantenya.
Park Dandan bercerita ia sudah bertemu dengan tantenya. Mereka menangis, tertawa bergantian. Ia juga mengaku minum 1 gelas.
"Sepertinya kau minum lebih dari 1 gelas"
Park Dandan pun mengaku. Kapan lagi ada kesempatan minum seperti itu katanya.
Presdir mengajaknya pulang. Park Dandan oleng dan langsung ditangkap oleh Presdir. Park Dandan tertegun cukup lama sambil memandang Presdir. Dalam keadaan mabuk ia berkata
"Mengapa Presdir begitu baik padaku. Karena Presdir bersikap baik padaku, dadaku jadi rasanya ingin meledak. Kurasa aku menyukai Predir. Dadaku terus berdegup kencang. Bagaimana Presdir akan bertanggung jawab jika aku terkena sakit jantung?"

(Bersambung...)

* Gimana kira-kira kelanjutannya fam? Kalau sadar malu ga Dandan? 😅 Atau beruntung, karena klo sadar mana berani nyatain ke Presdir? 😁












No comments:

Post a Comment

Silakan tulis komennya di sini ya...

Free Translation
Related Posts with Thumbnails