Ini episode favoritku. Simak fams...
Dan Dan juga marah kepada ibunya yang berani-berani diam-diam tinggal menyelinap di rumah orang lain. Sebelum mereka menemukan solusi, mereka akan pura-pura tak saling kenal.
Park Dan Dan mencari informasi, ternyata Keluarga Lee tidak menerima karyawan yang punya hubungan keluarga satu sama lain. Cha Yunsil berkata berarti cukup salah seorang saja yang keluar. Ia meminta Dan Dan keluar. Dan Dan marah dan bertengkar dengan ibunya. Dan Dan tambah membenci ibu tirinya dan pergi. Cha Yunsil tak tahan Dandan berpikir buruk tentang dirinya terus. Ia ingin suaminya berterus terang kepada Dandan bahwa mereka bukan pihak yang salah atau pasangan selingkuh. Ibu Dandanlah yang meninggalkan Dandan.
"Kau ingin aku mengatakan pada Dandan, ia ditelantarkan ibunya?!" Park Su Cheol pun marah.
Pulang dari rapat dengan orang tuanya, Dandan lagi-lagi kena tegur Presdir Lee karena ketahuan meninggalkan anak malam-malam tanpa memberitahunya
Park Dae Beom ingin meninggalkan rumah Lee Se Ryun. Dia malu menumpang tanpa punya pekerjaan. Dia berkata ingin bekerja sukses dan membuat Se Ryun bangga. Se Ryun tak mau ditinggal. Dia bilang dia sudah bangga. Uangnya adalah uang Dae Beom juga. Daebom dilarang pergi. Se Ryun berjanji akan menangani masalah dengan ibunya.
Solusi yang terpikir oleh Se Ryun adalah berbohong pada ibunya mengatakan bahwa pacar yang tinggal bersamanya adalah putra kaya raya, pemilik perusahaan baja, Mi So. Tentu saja Madam Wang langsung bahagia, bakal punya menantu yang menjanjikan.
Se Ryun ikut makan bersama keluarga Lee. Se Ryun mengharapkan kakaknya memikirkan menikah lagi. Se Ryun merasa Prof Jang cocok dengan kakaknya.
Nyonya Jang seperti rencana ingin mendekati Madam Wang untuk memuluskan jalan adiknya, Prof Jang, berhubungan dengan Predir Lee Yeong Guk. Ia membawa kimchi spesial yang dipesannya dari Gi Ja, kimchi jenis itu kesukaan Madam Wang.
Tiba-tiba Gi Ja juga punya ide sama, dia ingin memuluskan hubungan putri, Manajer Jo dengan Presdir. Tak lama kemudian dia juga pergi membawa bingkisan kimchi yang ia buat.
Nyonya Jang kaget melihat Gi Ja di kediaman Lee. Gi Ja tak terima kimchinya dimanfaatkan untuk bingkisan. Ia meminta Nyonya Jang tidak menjodohkan adiknya lagi dengan Presdir Lee, karena putrinya lah yang sedang dekat dengan Presdir. Mereka berdua pun akhirnya bertengkar.
Sampai di rumah, Nyonya Jang curhat pada adiknya. Ia berkata ini satu kesempatan terakhir untuk Jang Guk Hee mendapatkan Lee Yeong Guk.
Suatu malam saat Jang Guk Hee keluar minum dengan Presdir Lee, ia memberanikan diri menyatakan perasaannya. Namun Lee Yeong Guk tegas berkata bahwa ia hanya menganggap Jang Guk Hee teman akrab, teman terbaik. Baik dahulu, sekarang, atau y.a.d. Jang Guk Hee minum banyak, Lee Yeong Guk kembali mengantarnya pulang.
Manajer Jo yang melihat mereka pulang bersama cemburu dan mengkonfrontasi Prof. Jang. Prof. Jang pun menyindir Manajer Jo, bahwa di hati Presdir Lee hanya ada istrinya, tak akan mungkin melirik Manajer Jo. Mereka pun bertengkar heboh di luar apartemen mereka.
Park Dan Dan dan ayahnya kembali berbicara, ayahnya berkata, ialah yang akan mengundurkan diri. Jadi Dan Dan fokus saja bekerja. Lalu Dan Dan melihat Jenny pulang dengan kaki terluka.
Park Dan Dan mengikuti Jenny ke kamar. Dia curiga, dia menyibakkan rok Jenny. Dia kaget tubuh Jenny lebam-lebam. Park Dan Dan sampai ingin menangis. Ia memaksa Jenny menceritakan semua, atau ia akan melapor pada Ayah Jenny. Jenny tentu tak mau ayahnya tahu.
Jenny menemui lagi geng murid perempuan yang menindasmya, tentunya kali ini dengan membawa Guru Park. Guru Park datang berpakaian training kuning, ala jago silat, dan memperkenalkan diri sebagai Oenni bagi Jenny. Ia ingin 5 orang yang menindas Jenny, meminta maaf pada Jenny. Tentu awalnya geng perempuan itu mereka menolak dan malah menyerang. Namun ke-5 orang itu dengan mudah oleh dikalahkan Dan Dan. Mereka pun dipaksa minta maaf pada Jenny.
Hari itu peringatan meninggalnya mendiang istri Presdir Lee yang kedua. Pagi hari Predir Lee sudah mendaki gunung, mengenang istrinya. Dia ingat wasiat istrinya untuk tidak larut bersedih berkepanjangan sepeninggalannya. Istrinya memintanya berjanji, supaya ia bisa meninggal dengan tenang.
Presdir Lee memahami msksud mendiang istrinya. Hari itu, meski berat hati ia berusaha move on dengan menyingkirkan barang dan foto istrinya dari ruang kerjanya.
Jenny melihat keanehan di rumahnya. Barang-barang dan foto ibunya tak ada di tempat. Ia pun emosi, dan marah pada ayahnya. Ia menuduh ayahnya punya wanita lain sehingga melupakan ibu mereka. Adik-adiknya pun terpengaruh, mereka sangat sensitif mengetahui ayahnya mereka menyingkirkan barang ibunya. Anak-anak menangis. Park Dan Dan menggendong Sejong ke lantai 2, dan menenangkan Sejong di kamarnya.
Tak lama Dandan turun melapor pada Presdir bahwa Jenny menghilang dan hpnya ditinggalkan begitu saja di meja. Presdir dan Park Dan Dan keluar dan berpencar mencari Jenny. Dan Dan mencari ke mini market, toko, sampai ke tempat karaoke terdekat. Presdir pun yang berkeliling tak melihat jejak putrinya. Saat keduanya bertemu Dandan bertanya pada Presdir, apa tahu nomor telepon teman-teman Jenny. Presdir tak tahu.
"Tempat-tempat yang sering dikunjungi Jenny?"
Presdir juga tak tahu. Park Dan Dan pun kesal.
"Lalu apa yang Anda ketahui tentang putrimu? Apa Anda itu Ayahya? "
Dengan emosi Dandan berkata bahwa anak-anak juga punya penderitaannya sendiri sejak ditinggal ibu mereka. Dan mengkritik bahwa Presdir hanya mengharap laporan saja dari anak-anaknya.
"Apa Anda tahu Sejong sering menangis malam hari merindukan ibunya? Apa ada tahu berapa lebam yang ada ditubuh Jenny?"
"Lebam? Lebam apa!?"
Dan Dan merasa keceplosan, dia sudah berjanji pada Jenny.
"Guru Park, cepat katakan!"
"Aku sudah berjanji pada Jenny..."
Tiba-tiba Jenny tampak. Presdir Lee mengejar putrinya. Dia menyingsingan lengan baju Jenny. Terdapat lebam-lebam besar. Presdir Lee emosi.
"Siapa yang melakukan ini padamu?!"
Akhirnya Jenny mengaku dia dianiaya dan dibuli temen-teman sekolah.
"Saat bajuku kotor dan koyak, tiada yang peduli dan memperhatikan. Guru Park lah yang pertama menyadarinya."
"Mengapa kau tak bilang pada Ayah?"
Jenny pun menangis di pelukan ayahnya. Presdir Lee tak kuasa menahan emosinya.
Predir Lee lalu bicara perlahan pada Jenny.
"Ayah mengamankan barang-barang ibu, supaya Ibu bisa tenang di alam sana, tanpa mencemaskan kita lagi."
Presdir minta maaf karena tak mengatakannya terlebih dahulu.
Malam itu di rumah diadakan upacara peringatan 2 tahun kematian istri Presdir Lee. Anak-anak memberi hormat pada mendiang ibu mereka. Predir Lee berkata agar anak-anak berkata pada ibu mereka, bahwa mereka baik-baik saja. Sehingga ibu bisa tenang di alam sana. Anak-anak teringat ibu mereka dan menitikkan air mata. Suasana di kediaman menjadi penuh haru.
Keesokan harinya bangun tidur, Dandan teringat dan tersadar sikapnya semalam yang memarahi dan mengkritik Presdir
"Anda juga tak tahu? Lalu apa yang Anda ketahui tentang anak-anak? Apa Anda ini ayahnya? Apa anak-anak hanya diharapkan laporannya??..."
Dan Dan panik
"Apa yang sudah kuperbuat? " Park Dan Dan merasa ia sudah gila. "Bisa-bisanya aku bicara begitu, bagaimana ini?" sesalnya.
Dan Dan turun dari kamarnya di lantai atas. Presdir sudah ada di bawah. Dia memanggil Dandan untuk bicara. Dan Dan sangat tegang.
(Bersambung...)
Tinjauan:
Ternyata bukan hubungan ibu-anak saja yang mengharukan.
Ini episode favorit ysng bikin nangis bombai setelah episode 1. Hubungan seorang ayah tunggal dengan putri remajanya sesuatu yang juga menguras emosi terutama didukung oleh acting brilian dan pendalaman karakter seorang ayah dari Ji Hyeon Wu.
No comments:
Post a Comment
Silakan tulis komennya di sini ya...