February 27, 2022

Sinopsis Through The Darkness Episode 8

Through The Darkness Part 2 - Episode 8

Yun Tae Gu mengejar tersangka pembunuh berantai, Go Yeong Chun yang kabur. Sayangnya jalan yang ia pilih buntu. Diam-diam Go Yeong Chun menyerang dengan benda tajam yang ia temukan. Saat Yun Tae Gu tak berdaya,  Song Ha Yeong muncul dan bertarung dengan tersangka. Yun Tae Gu rupanya juga belum menyerah menyelesaikan tugasnya. Ia bangkit kembali menghajar tersangka. Akhirnya ia pun berhasil memborgol tersangka.

Yun Tae Gu dilarikan ke RS untung saja benda tajam yang dipakai tersangka kecil tak menembus terlalu dalam. Nyawa Yun Tae Gu tidak terancam.

Tersangka Go Yong Chun kembali dibawa ke ruang interogasi. Detektif Nam menggali informasi tentang tersangka. Ia memang pernah mendapatkan pengobatan terhadap penyakit mental karena epilepsi yang dideritanya. Sejauh ini,  profil yang Song Ha Yeong buat cocok dengan tersangka. 

Tersangka tampak arogan dan merasa hebat sebagai pembunuh. Ia bahkan ingin langsung diinterogasi oleh atasan di sana. 
Kuk Yeong Su dan Tim Forensik memiliki kesulitan mencari lokasi penguburan para korban. Sejauh ini mereka hanya menemukan 1.

Song Ha Yeong memikirkan taktik menghadapi tersangka sok itu. Akhirnya Direktur Baek sendiri yang menginterogasinya. Dengan pendekatan dan strategi interogasi,  ia akhirnya mulai takut dan bekerja sama. 

Polisi telah mendapat cukup keterangan untuk mencari jenazah korban. Tersangka dibawa langsung ke TKP penguburan para korban. Akhirnya satu per satu potongan ke 11 mayat korban pun ditemukan dengan cepat. Song Ha Yeong dan para polisi yang bertugas tak bisa menyembunyikan rasa duka mereka.

Badan Kepolisian Metropolitan Seoul mengadakan konferensi pers. Kasus ini menggegerkan dan diberitakan di media massa. 

Kepala Badan Kepolisian Seoul menginstruksikan kepada divisi kriminal  untuk mencoba menghubungkan kasus-kasus pembunuhan lain dalam proses interogasi tersangka Go Yeong Chun. Celakanya ia malah langsung saja mengakui bahwa ia juga melakukan pembunuhan penusukan di taman. Namun Song Ha Yeong tak percaya begitu saja pengakuan itu.

Yun Tae Gu telah pulih dan bertugas kembali. Ia menginterogasi Go Yeong Chun. Seperti Song Ha Yeong, ia sendiri tak percaya tersangka melakukan pembunuhan di taman.

Media terus menyiarkan kasus ini. Media pun rupanya berspekulasi bahwa pembunuh berantai ini terlibat pembunuhan dengan penusukan di taman. Berita kasus itu pun disaksikan si Y, pembunuh dengan penusukan.  Y merasa tak terima karena pembunuhan yang ia lakukan di klaim pihak lain. (Gila ya, pembunuh rebutan klaim 🥵)

Tim Analisis tidak mendapat kesempatan melakukan interogasi. Tersangka secepatnya ditransfer ke penjara. Alasan tim penyidik karena mereka tak mau mengambil risiko, tersangka mengubah-ubah pernyataannya.

Sebagai profiler tentu saja Song Ha Yeong ingin mengungkap akar kriminal ini dengan lebih terang. Ia mempersiapkan diri dan menenangkan diri agar bisa menyelami pikiran si pembunuh.
Kuk Yeong Su dan Song Ha Yeong  pun lalu mendatangi tersangka di penjara. Seperti biasa mereka datang berpakaian rapi, dan menyiapkan kamera video perekam untuk menggali informasi.

Tersangka mengenali Song Ha Yeong.  Song Ha Yeong memperkenalkan diri dia bukan penyidik atau detektif. Ternyata Go Yong Chun mengetahui bidang pekerjaan analisis perilaku kriminal. 
Tim analisis ingin mengetahui alasan seperti, mengapa ia memakai senjata tumpul (yang ini jawabannya sadis euy). Atau juga, mengapa ia membakar di salah satu rumah. Ia mengatakan, tangannya sempat terluka, ia ingin menghilangkan jejak dengan membakar. Ia mengklaim dirinya pelaku tindak kriminal yang sempurna. Menurutnya, kalau ia tak mengaku, polisi tak kan tahu pelaku pembunuhan warga senior. Ia sesumbar mempelajari kriminal dan anatomi. Ia bahkan tahu kasus Richard dan mengkritik tersangka Richard yang tak mengerti anatomi (Kasus pembunuh berantai di barat yang pernah dibahas tim analisis bersama profesor di Episode 7).

Ia menantang meminta kertas dan pena, ia akan menggambarkan di bagian tubuh apa ia melakukan mutilasi. Menurutnya dengan belajar bisa mempermudah urusannya dan kerjanya efisien. Song Ha Yeong tak menyangka bahwa tersangka lebih "gila" dari yang ia bayangkan. Tak berperasaan, merasa benar, tanpa penyesalan.
Song Ha Yeong dan Kuk Yeong Su berusaha mengontrol diri mendengar pernyataan demi pernyataan seorang psiko keji itu tak berperasaan itu. 

Penjaga penjara memberi tahu saatnya jeda makan siang tiba. Go Yeong Chun pun berkata
"Memang kalian bisa makan setelah mendengar  semua ini dariku?"
Tentu saja mereka berdua tak bisa makan, selain minum air meneral. Kuk Yeong Su yang biasanya tenang merasa tak sanggup mewawancarainya lagi. Song Ha Yeong berkata ia akan mewawancarainya sendiri dengan caranya.

Setelah jeda, Song Ha Yeong kembali menghadapi Go Yong Chun. Kali ini tanpa formalitas, tanpa setelan jas dan kamera. Ia merasa si pembunuh terlalu arogan. Ia mengira dirinya bak "dewa" penentu hidup dan mati. Ia bahkan merasa membunuh itu pekerjaannya. Begitu keterlaluannya tersangka sampai ia merasa harus menghukum orang-orang di dunia.  Song Ha Yeong mulai marah, kali ini tak ragu membalikkan kata-kata si pembunuh. Ia mengatakan Gong Yeong Chun tak lain hanya seorang yang takut ketahuan polisi dan seorang  pembunuh sial!

Ini wawancara yang paling membuat hati Song Ha Yeong hancur. Ia semakin berduka mengingat para korban. Ia berziarah ke bekas "kuburan massal" korban dan meletakkan bunga di lokasi. Ia yang biasanya tidak minum-minum bahkan kali ini ingin minum soju bersama-sama Kuk Yeong Su. Ia lalu mengeluh pada atasannya,
"Mengapa Anda harus memilihku untuk melakukan pekerjaan ini?"

Kasus pembunuhan berantai Go Yong Chun ini akhirnya selesai bagi Tim Analisis. Song Ha Yeong selanjutnya mengalihkan fokus pada pembunuh berantai yang kedua.

Yun Tae Gu mendengar Kim Bong Sik meracau. Ia akhirnya sadar selama ini ia salah paham pada Song Ha Yeong. Rupanya dahulu ada isu mengenai kasus ketika ia dipromosikan; dan isu itu bukan dari Song Ha Yeong. Malam hari saat ia tahu Song Ha Yeong belum pulang,  ia menemui Song Ha Yeong di ruangannya, meminta maaf.
Song Ha Yeong menegaskan lagi bahwa itu memang promosi milik Yun Tae Gu. Yun Tae Gu lah yang menangkap tersangka itu dahulu, ia hanya kebetulan di lokasi membantu mencegah rekan terluka. 
(Dan clear ya ganjalan masa lalu, Inspektur Yun! Oh, ya, fams, kira-kira kalau mereka jadian pantes ga? Hehe)

Si pembunuh Y,  mulai beraksi lagi. Ia mengintai seorang wanita.
Ia rupanya terinspirasi juga dari kasus Gong Yeong Chun, setelah melakukan aksinya ia melakukan pembakaran sebuah unit apartemen,  dan dari kejauhan menikmati hasil pekerjaannya. 

(Bersambung...)

Epilog 
Tim Analisis makan dan minum bersama. Jeong Wu Ju sudah mabuk. Kuk Yeong Su menyinggung ucapan Song Ha Yeong sebelumnya. Yang menanyakan mengapa ia memilihnya untuk pekerjaan ini. Kuk Yeong Su berkata, ia jadi merasa bersalah. Namun jika ia kembali ke waktu lalu, ia mungkin memutuskan hal yang sama.
Ia tahu menyelami dunia kejahatan itu menghancurkan hati. Namun ia ingin mereka fokus melakukan ini demi para korban.

Kuk Yeong Su berkata namun ia merasa lega karena akhirnya Song Ha Yeong bisa mengungkapkan keresahan dan duka di hatinya.
"Kau mempunyai atasan, mempunyai si pintar dan baik Jeong Wu Ju, Direktur Baek yang menyayangi Tim kita, juga Heo Pil Gyu. Jika marah, keluarkan saja. Mengutuk padaku juga tak masalah."
_____



No comments:

Post a Comment

Silakan tulis komennya di sini ya...

Free Translation
Related Posts with Thumbnails