February 18, 2022

Sinopsis Young Lady and Gentleman Episode 10, Park Dan Dan Kembali untuk Sejong

Presdir Lee termenung melihat Park Dan Dan bekerja kasar.
Ia menarik Dandan dan mengajaknya pulang ke rumahnya.
Park Dandan heran sampai-sampai Presdir datang ke tempat kerjanya. Park Dandan berkata ia tak sanggup lagi bekerja dan bertemu anak-anak karena merasa malu. Presdir Lee minta Guru Park melupakan itu semua, dan hanya bekerja demi anak-anak. Presdir berkata Sejong sakit dan menanyakan Guru Park terus. Kebetulan Sejong menelepon ayahnya. Ia menanyakan mengapa ayahnya belum pulang dan apa ayahnya akan membawa pulang Guru Park. Presdir menyerahkan teleponnya pada Guru Park. Park Dandan langsung luluh dan berkaca-kaca Sejong begitu membutuhkannya. Ia pun tak sabar ingin kembali.

Mereka lalu mampir ke loker tempat Park Dandan menyimpan Koper. Di perjalanan Park Dandan kembali minta maaf dan menjelaskan bahwa ia dan ayahnya bekerja di sana, benar-benar kebetulan. Presdir berkata ia mengerti, Anna Kim sudah menjelaskan padanya. Presdir Lee juga berkata karena masalah kesalahpahaman sudah selesai, Guru Park tinggal fokus saja kepada anak-anak. Soal ia anak dari Supir Park tak perlu diberitahukan pada orang-orang rumah.

Sejong sangat lega Guru Park pulang. Anak-anak pun dengan gembira menyambut guru mereka kembali.

Saat sendiri di kamar, Presdir kembali teringat saat ia ke tempat Park Dandan bekerja tadi.
"Bagaimana seorang gadis bisa bekerja kasar seperti itu."
Ia lalu ingat Park Dandan bahkan menitipkan kopernya di loker umum. 
"Di mana ia akan tidur malam ini kalau tak kujemput?"
Tetapi ia tak bisa membayangkan seorang gadis bisa bekerja kasar. (Bedalah dengan Presdir yang sejak lahir makan dengan sendok perak)

Anna Kim lega Dan Dan dan Presdir tak ada lagi kesalahanpahaman. Tetapi ia sedikit kecewa karena Dandan malah memilih kembali bekerja menjadi pengasuh anak. 

Park Dandan menemui Dirut Anna. Ia memberi hadiah pada Dirut Anna, sebuah scarf. Sebagai ungkapan terima kasih karena Dirut Anna membantu berbicara pada Presdir sehingga tak ada lagi kesalahanpahaman. Dirut Anna merasa gembira dengan hadiah itu. Anna Kim bicara jujur bahwa ia sedikit kecewa karena Park Dan Dan tak jadi bekerja di tempatnya. Park Dandan pun menjawab jujur bahwa ia masih ingin menemani anak-anak paling tidak sampai Sejong lebih besar dan masuk SD. Mereka semakin akrab bahkan memutuskan bicara menggunakan bahasa banmal (tidak formal)
Dalam hati Anna Kim merasa bahagia dan bersyukur bisa bicara dengan putrinya, melihatnya tersenyum, bahkan diberi hadiah oleh putrinya.
(Park Dandan sudah naturenya menyukai anak-anak, dan ia pun sepertinya latar belakang pendidikannya jurusan pendidikan, passionnya di mengajar anak, tidak seperti ibunya yang menyukai fashion )

Park Dae Beom dimarahi ibunya ketika bercerita ingin mencoba berbisnis lagi. Cha Geon juga membantu bicara agar keluarga mendukung mereka sekali lagi. Usaha yang mereka rencanakan adalah food truck. Park Dae Beom berkata bawa ada seorang temannya yang bangkrut dan menjual Food truck nya dengan murah.

Food truck yang ditunggu Dae Beom pun datang dan kondisinya penyok-penyok 😅

Madam Wang mengajak Manajer Jo bertemu di luar. Ia berkata ingin Manajer Jo sebagai menantunya. Ia bertanya apa Manajer Jo menyukai Yeong Guk. Manajer Jo sok malu-malu mengakuinya. 
"Wah aku tak tahu, sejak kapan?"
Manajer Jo berkata baru-baru ini.
Madam Wang bersemangat. Ia merasa seperti mendapatkan pasukan seperjuangan. Ia mengingatkan Jo Sarah agar tak memperlihatkan cintanya dahulu. Harus hati-hati menghadapi Yeong Guk. 
(Pasukan halu sodara-sodara).

Manajer Jo berkata pada Guru Park bahwa ia yang akan menjemput Sejong. Manajer Jo ingin mendekati Sejong. Awalnya Sejong kaget dijemput Ahjumma Jo. Sejong cemas Guru Park pergi lagi. Manajer Jo berkata pada Sejong ia sedih karena Sejong tak menyukainya padahal dari kecil ia sudah mengurus Sejong. Sejong berkata ia tidak sungguh membenci Ahjumma Jo, ia lelah karena sering dipaksa/dimarahi dan tak boleh bermain game. Manajer Jo berjanji akan lebih baik pada Sejong 

Suatu malam sepulang kerja, Presdir melihat anak-anaknya jalan beserta Guru Park. Presdir dengan iseng mengejutkan mereka dari belakang. Mereka akan pergi membeli es krim, Guru Park menghadiahkannya karena anak-anak bagus dalam pelajarannya. Presdir pun ingin turut serta. Mereka kembali jalan ber-5 dengan gembira. 

Se Ryeon mabuk di klub. Dia terus membayangkan Dae Beom. Sambil mabuk ia lalu mendatangi rumah Park Dae Beom,memanggil-manggil Park Daebeom. Saat Park Daebeom muncul Se Ryeon terus melantur tak sadar. Ia sedih karena Park Dae Beom menolak ajakannya untuk berbaikan. Padahal ia sudah malu dan meminta maaf. Lee Se Ryeon pun jatuh tak sadarkan diri di rumah Park Su Cheol.

Cha Yunsil ingat perkataan ibu Se Ryeon yang menghinakan keluarganya. Cha Yunsil menelepon Madam Wang meminta ia membawa pulang Se Ryeon yang mabuk dan pingsan di rumahnya. Nyata-nyata putri Madam Wang yang jauh lebih tua yang mengejar-ngejar putranya, meski telah ditolak. Cha Yunsil merasa puas bisa membalas dendam. 

Madam Wang datang dengan malu, ditemani oleh Bibi Yeoju.  Supir Kang melapor pada Presdir lokasi mereka. Cha Yunsil memaksa Madam Wang segera membawa putrinya. Nenek pun kesal cucunya yang masih muda dikejar-kejar wanita lebih tua. Mereka merasa kepolosan anak mereka dicuri 😅.
Madam Wang kesulitan membangunkan Se Ryeon. Setelah disakiti Se Ryeon baru sadar. Begitu sadar, Se Ryeon heboh, ia ingin tetap bersama Daebeom.  Ia tak mau pulang dan ingin ibunya mengizinkannya bersama Dae Beom. Madam Wang sampai harus menjewer Se Ryeon untuk keluar. Park Daebeom tak sampai hati melihat Se Ryeon. Se Ryeon terus berontak di luar rumah, menolak pulang. Begitu melihat kakaknya, Lee Yeong Guk, muncul di sana, Se Ryeon pun mereda. Lee Yeong Guk memerintahkan Madam Wang mengurus Se Ryeon, jangan sampai ia memalukan kabur kemari lagi.  (semua segen klo sama Presdir hehe).

Park Dandan mendengar Bibi Yeoju bercerita pada Direktur Anna, tentang kehebohan Se Ryeon. Park Dandan hampir tak percaya bahwa Se Ryeon dan kakaknya ternyata saling jatuh cinta.

Presdir Lee datang menemui Supir Park. Mereka berbicara di suatu tempat. Presdir meminta maaf karena ia telah salah paham. Supir Park juga berkata ia salsh karena membiarkan istrinya menginap tanpa izin. Presdir Lee lalu berkata sebagai kakak Se Ryeon, meminta pengertiannya agar kedua pasangan itu bisa berpisah dengan baik. Presdir Lee juga mengisyaratkan ia sudah tahu Guru Park adalah putri Supir Park.

Park Su Cheol mendapatkan pekerjaan baru sebagai sekuriti apartemen. Ia berpapasan dengan Anna Kim. Kebetulan studio Anna Kim berada di lingkungan apartemen itu. (Kebetulannya di drakor itu banyak, ya! Hahahaha)
Park Su Cheol mengantarkan Anna Kim ke studionya. Anna Kim sempat cemas Oppa Su Cheol mengenalinya. Tetapi Park Su Cheol hanya ingin berterima kasih. Karena atas bantuannya  kesalahpahaman antara keluarganya dengan Presdir terselesaikan.

Se chan berulang tahun. Keluarga berencana merayakan ulang tahun Se chan di rumah peristirahatan mereka di luar kota. 

Madam Wang dan Gi Ja secara terpisah sama-sama mengajari Manajer Jo untuk mendekati Presdir Lee. 
"Jangan bawa Bibi Yeoju, titipkan anak-anak pada Guru Park. Minumlah wine bersama Yeong Guk lalu melihat bintang," saran Madam Wang.
Apesnya Manajer Jo, begitu mereka sampai di rumah peristirahatan, ia mendengar kabar ibunya dilarikan ke rumah sakit. Manajer Jo bergegas kembali.

Di rumah peristirahatan, presdir dan anak-anak memancing. Meski akhirnya heboh. Sechan menakut-nakuti kakaknya dengan cacing. Sejong pun ikut-ikutan menakut-nakuti Guru Park. Park Dandan memang penakut 😅😅 (Padahal Teteh juga sama deng hihi). Presdir Lee tersenyum-senyum melihat kelakuan anak-anak dan Guru Park.

Di malam hari, mereka pesta barbeque  dan menyalakan lilin kue ulang tahun. Mereka merayakan ulang tahun Sechan dan Presdir mengambil foto mereka. Keseruan terjadi lagi, Jenny menenggelamkan wajah Sechan ke kue tart. Anak-anak pun akhirnya menyerang ayahnya dengan cream cake. Park Dandan pun tak kestinggalan. Mereka berlima bersenang-senang berkejar-kejaran.

Malam hari, saat anak bersiap tidur, Park Dandan baru sadar kehilangan hapenya. Ia ingat HP-nya jatuh dekat kolam memancing. Dandan meminta Sejong cepat tidur dengan kakaknya, karena ia akan keluar mengambil HP.
"Apa perlu kutemani?" kata Sejong.
"Tak perlu, Guru bisa pergi sendiri."

Yang ditakutkan Sejong benar. Dandan di malam yang gelap lupa jalan ke kolam. Ia malah kesasar masuk ke hutan. Bahkan lampu senter yang ia bawa akhirnya mati, dan Park Dandan jatuh terperosok. Ia terkilir dan semakin bingung akan arahnya.

Sejong dan Sechan melapor pada ayahnya bahwa Guru Park belum juga kembali. Presdir bergegas keluar mencari Guru Park. Ia memanggil-manggil Guru Park menuju hutan.

Saat sedang berjalan tertatih-tatih, Guru Park melihat sosok hantu. Ia berteriak ketakutan, berusaha berlari sambil berteriak minta tolong,  tapi ia terseok-seok dan jatuh. Tak lama ia mendengar suara orang mencarinya.
"Aku di sini, di sini," teriak Park Dandan.
Presdir dari kejauhan akhirnya berhasil menemukan lokasi Park Dandan.
Park Dandan begitu melihat Presdir berlari ke arah Presdir, menjatuhkan kepala ke dadanya, dan memeluknya. Presdir pun terhenyak. 

(Bersambung...)

Aahh aku sukaaaa 😍😍😍
















No comments:

Post a Comment

Silakan tulis komennya di sini ya...

Free Translation
Related Posts with Thumbnails