January 31, 2022

Sinopsis Through The Darkness Episode 5

Hari itu hari libur. Kuk Yeong Su yang masih bersetelan rapi setelah resepsi keluarga, dijemput oleh Song Ha Yeong. Agendanya tak lain ke penjara luar kota mewawancarai Choi Hyeon Gil. Kuk Yeong Su sekarang membawa video kamera baru, untuk melengkapi dokumentasi wawancara mereka. Sedangkan Song Ha Yeong masih nyaman dengan tape recorder jadulnya.

Cho Hyeon Gil terlihat tak nyaman hari itu. Dia heran kenapa polisi masih mendatanginya.
"Apa kalian berpakaian rapi untuk menemuiku? Aku merasa terhormat " tanya Cho Hyeon Gil ge-er. "Untuk apa menanyaiku bukankah kalian sudah menangkapku?"
"Kami hanya ingin mendengar tentang kisahmu dan perasaanmu."
Hyeon gil pun berkata bahwa dia benar-benar tidak bermaksud membunuh anak kecil. Ia spt tampak menyesal.

Ha Yeong menebak Hyeon Gil tidak nyaman di penjara, karena dia clean-freak (mungkin OCD gitu juga, ya)
Tim analisis bermaksud membuat Hyeon Gil nyaman untuk bercerita, memberinya minuman dan makanan yang ia inginkan. Watak aslinya pun keluar. Dia merasa si anak itulah yang muncul di saat dan di waktu yang salah. Salahnya anak itu karena menarik pandangannya.
Dia juga merasa dia menjadi seperti sekarang karena masa lalunya yang miskin dan dia tak bisa melanjutkan ke SMA. (Byk penjahat rupanya menyalahkan kondisi atau sekelilingnya untuk membenarkan perbuatan jahatnya).

Desember 2000
Tak terasa sampailah di penghujung tahun. Kuk Yeong Su ditemani Kabag Heo menghadap Diraktur Baek, untuk meminta agar keberadaan/masa tugas tim analisis diperpanjang. Mereka berdua nekad berlutut. Permohonan pun dikabulkan! 🎊🎊🎊💕

Tahun 2001
Song Ha Yeong memesan jas baru. Kegiatan sepanjang tahun dilanjutkan, ke penjara dengan berjas, mewawancara terpidana, menyusun laporan, menelusuri laporan forensik, mengumpulkan berkas-berkas analisis mereka.

Di penghujung tahun, kembali tim analisis harus memohon melalui atasan mereka agar tim mereka masih bisa berdiri.

Tahun 2002
Pekerjaan rutin mereka ke penjara dan wawancara terus berlanjut, meski di tengah hiruk pikuknya piala dunia 2002 di mana Korsel sebagai tuan rumah bersama Jepang. 
Cuaca bersalju pun tak menghalangi mereka bertugas. Song Ha Yeong pun dilukiskan tak ragu membawa rekaman wawancara ke rumah dan membuat rekap sampai tertidur di meja. Berkas2 laporan analisis mereka pun semakin banyak.

Tahun 2003
Syukurlah tim analisis ini pun masih berlanjut terus. Tim tetap bersemangat meski kantor mereka di basemen begitu dingin di awal tahun. Song Ha Yeong masih membawa rekaman wawancara ke rumah. Musim panas pun juga berlalu.

12 September 2003
Seorang bapak senior pulang ke rumahnya. Dia kaget melihat istrinya terkapar di lantai. Pembunuh, si X, yang membawa martil masih ada di rumah itu. Bapak tua itu pun terkapar.
 
Song Ha Yeong dan Kuk Yeong Su menemui pembunuh keji pemutilasi dan pemerkosa Hwang Dae Sun, yang sudah membunuh lebih dari satu orang. 
"Apa yang membuatmu paling marah", tanya Song Ha Yeong.
"Ayahku."
Rupanya ayahnya ketika ia kecil kerap menghajarnya, lalu mengurungnya di luar tanpa memakal celana. Dia tentu malu dan teman2nya juga sering mengoloknya.
"Bagaimana cara kau mengatasi amarahmu?"
"Waktu aku kecil aku tak bisa apa-apa, melainkan melampiaskannya pada binatang, karena mereka tak bisa bicara."
(Padahal Ha Yeong penyayang binatang, dia pasti berusaha nahan emosinya)
Orang ini bertambah kejam seiring usia, dan dia selalu marah ingat peristiwa memalukan, tanpa celana. Menyiksa binatang semakin kejam dan akhirnya membunuh. Pembunuhan keduanya kepada perempuan yang sangat keji ia ungkapkan tanpa emosi. (Jadi Tim Analisis memang musti kuat mental)
Di luar Kuk Yeong Su berkata bahwa penjahat itu punya ciri-ciri pembunuh berantai, kasus yang mereka sedang dalami.

23 September 2003
Di kantor, ada masuk mutasi seorang senior inspektur, yang akan membawahi grup 1 penyidik kriminal khusus. Dia tentu akan menjadi atasan Yun Tae Gu. (Yun Tae Gu Grup 1 Tim 2). Ia pernah kenal dekat senior inspektur baru, Kim Bong Shik,  saat di Kepolisian Jung Bu. Hubungan mereka mungkin sempat dikenal ada masalah sehingga orang-orang di sekitarnya berusaha menyembunyikannya.
Kim Bong Shik juga hubungannya tidak baik dengan Song Ha Yeong di Kepolisian Jungbu. Isunya Song Ha Yeong "menusuk atasannya sendiri dari belakang."

Kim Bong Shik mendatangani kantor tim analis. Saat itu hanya ada Jeong Wu Ju. Dia orang yang menyebalkan.
Song Ha Yeong dan Kuk Yeong Su pun kembali ke kantor. Kim sebal mendengar Song Ha Yeong sekarang naik pangkat menjadi inspektur. Dengan merendahkan dia menyerahkan cemilan coklat yang ia bawa untuk Ha Yeong.

Ternyata Kim Bong Shik berteman dg reporter menyebaikan Im Mu Sik. Reporter yang kalau menulis kurang peka, yang pernah menjatuhkan Song Ha Yeong di kasus Kang Mu karena mewawancarai Topi Merah, yg juga punya hubungan kurang baik dengan Harian Fact Today. 

Yun Tae Gu melihat laci kerjanya. Ada foto dirinya Yun Ta Gu saat dipromosikan menjadi Inspektur. Di tahun 1996 Yun Tae Gu, Song Ha Yeong masih di kepolisian Jungbu, ketua tim mereka adalah Kim Bong Shik. Malam itu mereka dalsm misi mengejar tersangka. Dari laporan radio handy talkie, Yun Tae Gu melihat tersangka itu ada di dekatnya. Ia mengejarnya, tapi malah ia ditawan dengan belati. Datanglah Ha Yeong menyelamatkan dan mengalahkan penjahat itu. Mereka lalu membekuknya. Tahu2 Ha Yeong pergi, orang-orang hanya tahu Yun Tae Gu yang berjasa sehingga akhirnya dipromosikan. Kim Bong Shik rupanya tahu, Ha Yeong membantu Yun Tae Gu. Ia menyindir Yun Tae Gu.
Berikutnya hubungan mereka bertiga jadi lebih rumit karena seorang jaksa korup yang menyukai Yun Tae Gu. Kim Bong Shik diturunkan dari jabatan, dan ia menyalahkan Ha Yeong. (Ga jelas juga aku, belum dibuka semua mungkin)

Kasus suami istri senior yang dibunuh kejam oleh martil, 2 minggu lalu di diserahkan ke Grup 1 Penyidik Kriminal Khusus di SMPA dari Kepolisian Gangnam.Yun Tae Gu dan Nam  Il Yeong ke TKP di Suseong-dong. Sang suami seorang profesor di universitas, Han Seok Sun, mereka tampak penganut kristen yang taat. Tidak ada jejak percikan darah yang jauh sampai ke langit-langit. Pelaku juga tidak mengambil uang atau barang berharga. 
Kim Bong Shik memberi bocoran kasus itu pada repoter Im Mu Sik. Karena itu ia bisa mengeluarkan berita lebih dahulu dari reporter Choi, Fact Today, yang terus menunggu di depan TKP. 

Tim Analisis Perilaku Perilaku Kriminal mencoba membahas kasus Hwang Dae Sun yang tengah mereka teliti.  Telah membunuh 3 kali bisa dikatakan juga sebagai pembunuh berantai. Namun Hwang Dae Sun masih berbeda dengan pembunuh berantai sejati yang pintar. Hwang Dae Sun seperti spontan dan mabuk saat membunuh korbannya.
Mereka juga membahas "cooling off period psikologis" atau jeda psikologis yang belum terekam di kasus2 di korea. Biasanya seorang pembunuh berantai ada yang merasakan puncak kepuasan setelah serangkaian pembunuhan, lalu akan berenti membunuh (cooling off period). Namun setelah kepuasaan itu lama-lama berkurang dan hilang, ia akan membunuh lagi. Meski Hwang Dae Sun juga gemar membunuh binatang seperti ciri pembunuh berantai, tetapi Song Ha Yeong merasa ia masih bukan pembunuh berantai sesungguhnya karena tak punya cooling off period itu, ia pembunuh dengan motif seksual.

Malam itu Song Ha Yeong lembur karena mendapatkan fax kasus pembunuhan di Gungok-dong dari kepolisian Jong No. Dia mencoba ringkasan kasus pembunuhan satu keluarga tersebut di papannya. Saat bersamaan Yun Tae Gu memikirkan kasus Suseong-dong nya, dari laporan otopsi dan olah TKP tidak ada tanda-tanda perlawanan. Korban berarti lsg jatuh sekali hantam.

Si pembunuh X datang ke sebuah rumah mewah area Gangnam, Jinjung-dong. Namun begitu mendengar suara pria, dia pergi. 

Suatu pagi, si X datang lagi ke rumah semalam, dia menunggu pria di rumah itu pergi. Lalu menaiki pagar, sambil membawa martilnya ...

Di kantor, pagi-pagi Kuk Yeong Su sudah dikerjai Kim Bong Shik yang protes, ada lemari penuh berkas milik Tim Kuk Yeong Su di ruangan Grup 1. Kuk Yeong Su terpaksa mengalah, membawa lemari itunke kantornya di basemen. Dia lalu bertemu Oh In Tak, kepala forensik.
Oh In Tak memberi tahu Kuk Yeong Su bahwa semalam timnya menemukan keanehan suatu bukti jejak kaki.
Ada 2 jejak kaki unik yang sama dari TKP tetapi berbeda distrik di Suseong-dong, Gangnam dan Gungok-dong, Jongno, yg kasusnya sedang dipelajari Ha Yeong.

Lalu ada laporan yang terliput media, ibu tua di Jinjung-dong, Gangnam ditemukan tewas oleh hantaman benda tumpul di kepala. Song Ha Yeong pun terkejut karena ada kemiripan dengan kasus Jongno, Gungok-dong. Ia langsung pergi ke lokasi.

Kuk Yeong Su buru-buru menemui Kabag Heo. Dia sedang sibuk bicara dengan Yun Tae Gu. Yeong Su mengatakan bahwa kasus di distrik Gangnam dan Jongno kemungkinan dilakukan orang yang sama karena modus operasinya mirip. Ternyata Yun Tae Gu juga baru dari TKP Jinjung-dong. Dua kasus di Gangnam mirip.

Song Ha Yeong tiba di lokasi TKP Jinjung-dong. Begitu mau masuk ke dalam rumah dia dihadang Kim Bong Shik. Mereka sempat beradu fisik, Song Ha Yeong memaksa bahwa ia perlu melihat TKP. Tak ada percilan darah ke atas, tak ada barang yang hilang. Begitu serupa dengan modus operandi di Gungok-dong Jongno. Ia pun mulai tegang...

Masuklah telepon dari Kuk Yeong Su
"Bagaimana ini... aku merencanakan untuk 10 tahun..."
"Semuanya cocok", kata Song Ha Yeong.
Seperti 3 kriteria yang mereka tulis di papan tulis 
1. Adanya cooling off period
2. Melakukan tindak pembunuhan kepada orang asing dengan satu tujuan untuk membunuh. 
3. Melakukan 3 kali pembunuhan atau lebih di tempat yang berbeda.
Dan ini pembunuhan ketiga... Song Ha Yeong yakin ini bagian dari pembunuhan berantai.

Saat bersamaan si pembunuh muncul lagi di luar rumah itu bersama orang-orang yang menonton. Dia tampak puas, sambil pura-pura bertanya apa yang terjadi. (Psikopat!)

(Bersambung...)
< Sinopsis Episode 4               List Sinopsis                       Sinopsis Episode 6>










No comments:

Post a Comment

Silakan tulis komennya di sini ya...

Free Translation
Related Posts with Thumbnails