Seperti di episode 1, Adegan di mulai saat seorang wanita (yang diketahui bernama Choi Sun Yong) sedang termenung di atas atap gedung apartemen. Tak lama kemudian seorang laki-laki bersepatu coklat (yang disinyalir Gun ook) datang tergopoh-gopoh dari sebuah tangga putar dan langsung mendekati wanita itu. Sun Yong melarang Gun Ook mendekatinya, dia gugup, dan berjalan mundur, origami bangau kertas yang dipegangnya jatuh.
Sun Yong tak sadar dia mundur sampai ke batas pinggir gedung.
Pada saat yang sama, wanita bernama Moon Jae In sedang mengendarai mobilnya sambil menangis. Dia sakit hati karena diberi uang oleh ibu kekasihnya dan diminta meninggalkan anaknya karena keluarganya tidak sepadan. Jae In tidak melihat ada seseorang laki-laki (Gun Ook) yang menyebrang di zebracross. Gun Ook tertabrak , terguling 2 kali dan terkapar.
Jae In yang panik langsung menelepon ambulans, saat dia menelepon Gun Ook ternyata sudah bisa bangkit lagi, lalu pergi. Jae In tidak sempat mengenali wajah lelaki itu, dia hanya lihat baju belakangnya robek dan terlihat bekas luka di punggungnya.
Tak jauh dari tempat itu ada wanita yang berteriak kaget melihat mayat seorang wanita di jalan yang jatuh dari gedung. sepasang detengtif, senior dan junior ditugaskan untuk menangani kasus itu. Detektif Junior (detektif Lee) buru-buru merasa itu hanya tindakan bunuh diri. api detektif senior lebih hati-hati. Dia juga memperhatikan orgami kertas yang ada di tempat jatuhnya mayat.
Dari pemeriksaan forensik mayat wanita bernama Choi Sun Young itu mengalami luka di pergelangan tangannya.
Suatu hari Moon Jae In yang bekerja di gallery Ny. Shim (Nyonya dari Grup Haeshin) mendapat informasi dari rekannya bahwa anak kedua keluarga Hong, Hong Tae Sung sedang "kosong" saat ini karena perjodohannya gagal. Temannya memanas-masnasinya untuk mendekati Hong Tae Sung. Jae In yang baru dicampakkan oleh pacarnya tiba-tiba juga mempunyai ambisi untuk mendapatkan Hong Tae Sung.
Lalu dikisahkan Gun Ook di ruangan khusus di apartemennya sedang menyiapkan rencana balas dendamnya pada Group Haeshin.
Rencana itu di mulai saat dia syuting di P. Jeju dan melakukan terjun payung. Pada saat yang mana seorang gadis bernama Hong Mone, memperhatikan penerjun payung di atasnya. Gun Wook bukannya terjun mendarat ke yacht yang direncanakan dia malah mendarat di yacht Mone.
Hong Mone tertarik kepada Gun Ook pada pandangan pertama. Di yacht itu ada juga kakaknya Hong Mone bersama anaknya So dam yang juga langsung menyukai Gun Ook dan menganggap malaikat bersayap berwujud manusia.
Gun Wook lalu pergi dengan tersenyum, meninggalkan pesonanya pada 3 orang perempuan berbeda umur di sana.
Gun Ook ini terbukti mempunyai bekas luka di punggungnya. seorang kru malah mengira dia yang membuat Gun Wook terluka begitu parah.
Pada Suatu waktu Gun Ook kembali melakukan terjun payung. kali ini bersama seorang aktris. Para kru menunggu di bawah. Gun Ook dan sang aktris menyetel handy talkienya pada frekuensi yang sama. Ternyata Gun Wook juga sengaja meninggalkan handy talkienya di yacht Mone. Saat itu Mone tengah berlayar bersama kekasihnya Um Sang Moo. Mone mendengarkan pembicaraan Gun Ook yang tengah terjun bersama aktris Hee Joo melalui earphone. Gun Ook sengaja memancing Hee Joo membicarakan hubungannya dengan Um Sang Moo. Kontan Mone yang dijodohkan dengan Um SAng Moo berkesimpulan kekasihnya itu punya affair dengan aktris Choi Hee Joo. Saat kekasihnya memberi hadiah ulang tahun dan mengucapkan cinta Mone langsung merasa sebal lalu mual dan muntah.
Terjun payungnya kali ini ternyata tak berjalan mulus, parasut milik Hee Joo tidak mau membuka. Hee Joo panik. Gun Wook langsung sigap memotong parasutnya dan meluncur turun menolong (keren banget adegannya Oppa bak superman hehe). Dia memotong parasut utama yang macet dan mengaktifkan parasut cadangan. Hee Joo aman. Saat Gun Ook bermaksud meaktifkan parasut cadanganya ternyata juga macet. Kru di bawah panik. Parasutnya akhirnya membuka tapi terlambat, dia sudah terlalku dekat dengan permukaan. Badannya terhempas ke permukaan laut dan tenggelam.
Moon Jae In membuka lipatan kertas dari origami kertas yang dia temukan. Kertas itu adalah potongan dari naskah drama/film (milik Gun Ook). Di sana tertulis nama Taera- Noona, Mone dan Keluarga. Jae In mengenali nama-nama itu nama keluarga grup Hae shin. Di kertas itu tertulis sbuah puisi. Puisi yang menggambarkan keadaan hati dan pikiran seorang Gun Wook.
Aku berada dalam tempat yang gelap gulita.
Mana langit... Mana daratan
Aku tidak dapat melihatnya
Mana kerlip bintang... Mana cahaya
Tak bisa dibedakan
Aku juga tak tahu melangkah kemana
Ke Surga atau Ke NerakaGun Wook tenggelam di laut dan tak sadarkan diri. Dalam keadaan pingsan memorinya kembali ke masa lalu yang traumatik. Dia ingat bagaimana sakitnya saat dia diusir dan terluka dari keluarga Hong. Dia juga ingat saat ayah yang dia pikir ayah kandungannya suatu saat berkata bahwa namanya bukan Choi Tae Sung yang dikenalnya melainkan Hong Tae Sung. Dan bahwa dia bukan anak kandung ayahnya tetapi anak Tuan Hong di Seoul yang kaya raya. Dia juga ingat bagaimana sedihnya dia saat pertama kali harus dipsahkan dari ayahnya yang ada di desa dan diaku sebagai anak oleh keluarga Hong. Gun Wook/Choi Tae Sung kecil masuk ke keluarga Hong dan foto bersama dengan kakak tertua, kakak perempuan Tae Ra dan adiknya yang masih bayi. Mereka sempat di foto bersama dan sejak itu namanya menjadi Hong Tae Sung.
Gun Wook berhasil dievakuasi ke atas perahu dan diselamatkan oleh kru film. Namun trauma masa kecilnya masih terus berlanjut membayanginya. Dia ingat pada hari ulang tahunnya yang meriah tiba-tiba adan kabar buruk. Tn Hong menerima hasil tes DNA yang menyatakan bahwa dia ternyata bukan anak kandung tn Hong. Tn. Hong merasa ditipu oleh keluarga Gun Wook/ Choi Tae Sung (nama kecilnya) di desa. Dia lalu diusir keluar rumah dalam keadaan hujan lebat dan diminta menunggu ayah ibunya di desa menjemputnya. GUn Wook/Choi Tae Sung waktu itu tidak tahu apa-apa. Namun dia dituduh menipu. Dia hanya bisa menangis diusir keluarga yang sudah mulai dia anggap sebagai keluarganya sendiri itu.
Tak lama kemudian dia melihat ada anak yang dipanggil Tae Sung menggantikannya sebagai Hong Tae Sung. Pengawal Tn. Hong melarangnya masuk ke dalam rumah. Gun Wook kecil di dorong dan jatuh ke atas lemari kaca. Lemari kaca itu pecah dan meninggalkan luka parah di punggungnya.
Kemalangan Gun Wook kecil tak hanya sampai di situ, karena Hujan lebat, orang tuanya di desa yang pergi menjemputnya mengalami kecelakaan dan tewas seketika sebelum sempat menjemput anak mereka, Choi Tae Sung.
Detektif dari kepolisian menyelediki kematian Choi Sun Yong berhasil mengetahui bahwa mendiang Choi Sun Yung itu mempunyai kekasih bernama Hong Tae Sung. Polisi kemudian menangkap dan menginterogasi Hong Tae Sung. Hont Tae Sung syok mengetahui mantan kekasihnya yang sebenarnya dia cintai itu meninggal dunia. Hong Tae Sung mempunyai alibi kuat sehingga dia bebas. Hong Tae Sung benar-benar berduka. Dia ingat bagaimana dia menyakiti hati Choi Sun Young yang sebenarnya dia cintai itu. Dia pernah tidur dengan wanita lain dan kepergok oleh Sun Yong. Saat Tae Sung gagal meresmikan hubungan mereka kepada orang tuanya, dia pun melampiaskan kekecewaannya pada Sun Yong dan malah memutuskan hubungan mereka.
Sepulang dari P. Jeju Gun Wook masih terus dibayangi oleh kesedihan. Suatu malam di halte bis dia melamun sambil melihat gedung Haeshin Grup di seberang jaan. Saat itu ada gadis bernama Wonin (adik Moon Jae In) ingin meminjam uang padanya untuk ongkos bis. Namun Gun Wook tetap saja melamun dengan pandangan kosong. Wonin lalu mengambil sendiri uang dari saku Gun Wook dan GUn Wook tetap tak bergeming.
Gun Wook kembali serius ingin membalas dendam. Dia juga menyewa informan untuk menyelidiki mengenai group haeshin dan keluarganya. Dia jug a menyelidiki sampai suami Hong Tae Ra, seorang pengacara anak seorang politikus.
Gun Wook sendiri mengalami kebingungan mengenai jati dirinya. Saat kecil dia bernama Choi Tae Sung. Lalu oleh haeshin group pernah diberi nama Hong Tae Sung. Dan akhirnya dia memutuskan bernama SHim Gun Wook karena tak ada pilihan lain.
Hong Tae Sung dikenal pemberontak di dalam keluarganya. Dia membuat pengumuman pada ayahnya melalui loudspeaker di kantor bahwa dia akan pergi ke Jepang dan tak kembali. Semua orang di kantor itu termasuk Jae In mendengarnya.
Gun Wook mulai aksinya dengan mendekati Mone. Dia mengejutkan Mone dengan tiba-tiba masuk ke mobil mone saat Mone berhenti di perempatan. Mone pun tambah jatuh cinta.
Saat itu Jae In tak sengaja melihat Mone sedang satu mobil bersama seorang laki-laki. Jae In kebetulan kenal baik dengan anak bungsu keluarga Hong itu.
Suatu hari Jae In mampir ke studio tempat Mone berlatih seni. Jae In menanyakan laki-laki yang dia lihat di jalan semobil dengan Mone
"Oh dia itu "abangku"", kata Mome
"Abang..., abang ke dua mu itu ya?"tebak Jae In
Mone agak gugup dia berbohong mengiyakan.
Saat Jae In pulang di luar dia berpapasan dengan Gun Wook, dia mengenali lelaki itu yang dia lihat bersama Mone. Jae In berpikir itukah Hong Tae Sung?
Gun Wook berkunjung ke studio Mone. Mone memang sudah menunggunya. Dia begitu gembira Gon Uk Oppanya datang.Mone langsung menariknya mengajak berdansa. tak tak lama kemudian bel apartemennya berbunyi. Mone gugup mengetahui Um Sang Mo dan Kakaknya Hong Tae Ra datang. Dalam keadaan panik dia baru-baru menarik Gun Wook masuk ke ruang pakaian dan menyuruhnya bersembunyi di situ. Taera curiga akan sikap adiknya. Dia juga ada seseorang di Store room, dia lalu menuju ke sana. Saat dia tepat di depan pintunya, Gun Wook tepat muncuk di balik pintu.
Kesempatan ini benar-benar dimanfaatkan Gun Wook untuk menyapa dan menarik perhatian Taera.
Gun Wook pulang dengan cuek. Taera mengejarnya karena kesal dan curiga. Gun Wook mulai memakai jurusnya untuk mengambil hatinya. Gun Wook berkata bahwa dia tidak mungkin melupakan seseorang yang terakhir menamparnya.
Taera ingat kejadian saat dia menampar Gun Wook dan saat Gun Wook memungut rambut yang jatuh di belahan dadanya.
Stelah bertemu Mone, Jae In tidak langsung pulang, dia menunggu di cafe di seberang apartemen Mone. Jae In ingat bahwa Hong Tae Sung akan pergi ke Jepang, saat ini merupakan kesempatannya untuk bertemu Tae Sung. Jae In melihat Gun Wook yang dia kira Hong Tae Sung ke luar dari apartemen. Dia menyusun rencana kilat, membeli kopi panas dan menunggu berpapasan dengan Gun Wook. Saat Gun Wook mendekat dia lari menubruknya dan pura-pura tak sengaja menumpahkan minuman. Jae In langsung menyapa Gun Wook dengan sebutan Hong Tae Sung dan menceritakan mengenalnya dari Mone. Gun Wook agak bingung, dia tapi menerima saja saat Jae In memberikan kartu namanya.
Di Rumah Taera memarahi adiknya yang berhubungan dengan sembarang orang yang tidak dikenal. Tapi Mone berkata bahwa dia menyukai dan lebih percaya pada Gun Wook dari pada Um Sang Mo yang malah punya wanita lain seorang aktris.
Sampai di apartemennya, Gun Ook menemukan kartu nama Moon Jae In di sakunya. Dia berusaha mengingat dan mencerna kejadian tadi. Dia akhirnya sadar bahwa Moon Jae In itu sengaja menubruknya. Dia lalu menghubungi Moon Jae In untuk membalas keisengannya.
Gun Ook menghubungi Jae In untuk mencuci baju yang terkena noda minuman. Dia menyuruh Jae In datang menemuinya di rumahnya yang padahal rumah sutradara Jang. Jae In datang. Rumah sutradara jang berantakan seperti kapal pecah. Gun Wook langsung menyerahkan kemeja itu pada Jae In untuk dia cuci di sana juga.
Gun Wook sengaja tidak menunjuk ruang cuci dia hanya menunjuk kamar mandi. Gun Wook pun ngeloyor pergi. Jae In terpaksa harus mencuci dengan tangan karena tidak ada mesin cuci di kamar mandi.
Ketika Gun Wook cukup takjub kembali rumah yang berantakan dan kotor pun telah rapi dan bersih. Jae In pun mencuci baju lain yang kotor karena ternyata di luar ada mesin cuci.
Gun Wook pun iseng menembak
"Kamu suka padaku ya? Apa karena aku Hong Tae Sung?"
Jae In menjawab jika dia bukan Hong Tae Sung tentu dia tak melakukan ini semua. Dia beralasan karena dia dekat dengan Mone (padahal ada maksud lain juga hehe).
Jae In lalu pulang ke rumahnya naik bis. Gun Wook pun dengan cool mengikuti kemana Jae In pulang. Saat di bis Jae In sebenarnya heran melihat perbedaan Gun Wook yang dia kira Tae Sung dengan keluarga Haeshin grup yang mewah. Di bis Jae In sempat terpelanting ke arah Gun Wook.
Walau Gun Wook menangkapnya dia menyindir Jae In yang malah merapat kepadanya.
Atas insiatif adiknya Won In, yang mengirimkan sms pada Gun Wook. Jae In kembali bisa jalan dengan Gun Wook yang dia kira Hong Tae Sung. Gun Wook merasa nyaman dengan Jae In. Saat Jae In cerita masa lalunya dan tahu dia seorang yatim, Gun Wook jadi iba dan peduli kepadanya. Dia sempat ingin menenangkan dengan memegang bahu Jae In, tetapi dia masih ragu.
Saat ada orang yang menawarkan foto, Gun Wook langsung minta difoto bersama dan merangkul Jae In.
Mone dikurung di rumah, dia juga tidak boleh pergi tanpa pengawalan. Mone sampai jatuh sakit dan demam tinggi. Ibunya akhirnya tahu Mone menyukai pria bernama Shim Gun Wook. Taera meminta ijin ibunya untuk menemui Gun Wook.
Taera bertemu dengan Gun Wook di sebuah cafe. Taera tadinya hanya mau bicara tentang Mone dan apa yang Gun Wook mau dari mereka. Tapi kesempatan yang singkat itu Gun Woo dengan gaya yang cool tampil mempesona. Saat Sodam sempat menelepon ibunya, Gun Wook bahkan ikut membahas tentang kesukaan anak Taera, Sodam.
Gun Wook berkata bahwa orang yang sakit dan demam karena cinta itu biasa.
Dia balik menyindir Taera yang mungkin belum pernah jatuh cinta termasuk pada suaminya sendiri. Gun Wook juga menolak apapun yang ditawarkan keluarga Taera. Jika dia ingin sesuatu dia akan berusaha mengambilnya sendiri. Gun Wook terakhir berpesan agar Mone tidak perlu sakit kepada pria seperti dirinya.
Jae In mengundang Tae Sung (yang ternyata Gun Wook) untuk makan malam, tanpa sepengetahuan Gun Wook dia juga mengundang Mone. Mone mengetahui Gun Wook akan datang juga langsung sembuh. Malam itu Mone datang dengan berdandan cantik. Gun wook begitu mengetahui Mone datang juga hanya tersenyum hambar pada Mone.
Gun Wook menyindir Mone yang akan menikah dengan Um Sang Mo. Mone menyangkalnya dan berkata bahwa dia telah berkata pada ayahnya. Jae In heran dengan arah pembicaraan Mone. Mone lalu meluruskan dan meminta maaf bahwa Gun Wook ada "Abang" yang dia cintai bukan Abangnya yang no.2. Jae In baru sadar bahwa selama ini Gun Wook mengerjainya. Dia emosi lalu pergi dengan marah.
Gun Wook menyusulnya dan berkata bahwa Jae In lah yang memulai keisengan ini.
Namun Jae In terlanjur marah, dia juga tidak mau Gun Wook memakai cara-cara "kotor" untuk mendekati Mone. Gun Wook balik memperingatkan Jae In yang menggunakan cara yang sama. Namun Jae In tidak mau Gun Wook ikut campur urusannya.
Urusan mengenai tunangan Mone, Um Sang Mo yang selingkuh juga pria yang dicintai Mone, Gun Wook sampai ke Tn. Hong. Tn Hong berkata dia yang akan menangani urusan ini. Tn Hong memanggil Gun Wook ke kantornya. Gun Wook pergi dengan perasaan dendam dia melihat foto keluarganya bersama Tn Hong dulu dengan sinis.
Namun sampai di ruangan Tn. Hong hati Gun Wook luluh. Dia teringat saat kecil dia pernah pergi ke ruangan yang sama dan lari memeluk Tn. Hong. Matanya sempat berkaca-kaca mengingat kejadian itu. Tn. Hong lalu menerima Gun Wook dan terkesan dengan CV Gun Wook yang berhasil dia dapatkan. Dari data itu diketahui Gun Wook saat kecil diadopsi keluarga Amerika dan diboyong ke sana. Tn. Hong menanyakan maksud Gun Wook kembali ke korea.
"Aku mencari keluargaku"
Tn. Hong lalu memberinya pekerjaan. Tugas pertamanya adalah pergi ke Jepang membawa pulang anaknya Hong Tae Sung.
Stelah menemui Tn Hong, di lobby Gun Wook bertemu Jae In yang tengah ribut dengan mantan kekasihnya. Gun Wook mau coba-coba menjadi pacar Jae In, tetapi ditolak mentah-mentah.
Gun Wook lalu mengikuti Jae In , dia pun bahkan mendahului masuk ke mobil Jae In.
Dengan setengah memaksa Gun Wook membawa Jae In masuk ke mobil.
Gun Wook membawanya ke pantai. Kemarahan Jae In padanya mulai luluh. Gun Wook pun menyuruh Jae In berteriak keras-keras di tepi pantai untuk mengeluarkan kekesalannya. Gun Wook mendahuluinya berteriak, mereka lalu berteriak di pantai sampai puas.
Sebelum ke Jepang, Gun Wook berziarah ke tempat abu Sun Yong disemayamkan. Matanya berkaca-kaca mengingat Sun Yong yang meruapakan teman masa kecilnya.
Pada saat yang sama polisi juga menyelidiki orang-orang yang berhubungan dengan Sun Yong. Polisi juga baru tahu bahwa ada 2 Tae Sung satu lagi Tae sung yang diabaikan oleh Grup Hae Shin. Begitu tau ada polisi datang, Gun Wook langsung pergi.
Jae In ternyata juga punya tugas ke Jepang dari Ny. Shim untuk mencari topeng kaca.
Jae In dan Gun Wook tanpa tahu sama lain, sama-sama pergi ke jepang. Gun Wook dibekali foto Hong Tae Sung.
Dia benci dengan Hong Tae Sung yang juga mentelantarkan Sun Yong, di pesawat dia merobek foto.
itu.
(sampai sini aja ya..yang di jepang pada masih inget khan)
No comments:
Post a Comment
Silakan tulis komennya di sini ya...