February 19, 2010

Sinopsis IRIS episode 19

Setelah tugas meledakkan bom mobil selesai Vic bergegas menjauh dari lokasi. Kim Hyun Jun dan Kim Sun Hwa melihatnya, mereka mengejar di belakangnya. Vic masuk ke dalam mobil. Hyun Jun dan Sun Hwa membuntuti mobilnya diam-diam.

Markas NSS sibuk sejak ada peledakan mobil Sekretaris Presiden ini. Kim Hyun Jun melapur bahwa dia membuntuti mobil tersangka yang juga tersangka pembunuh Mijung. NSS mengadakan meeting mendadak. Direktur sementara NSS memarahi semua kepala bagian , supervisor dan staff. Terutama kepala seksi forensik yang karena kelalaiannya memberikan aaccess card pada mijng menyebabkan lolobnya Baeksan dan terbunuhnya agen. Dia juga memarahi Seung hee yang menghilang di saat penting.

Vic tiba di apartemen mewahnnya, dia membersihkan diri dan beristirahat dan minum red wine. Tak disangka Kim Hyun Jun sudah datang dan menodongkan pistol kepadanya. Hyun Jun memperlihatkan foto Yuki padanya. Dia hanya tersenyum sinis. Kim Hyun Jun kesal, dia menendang muka Vic , pipinya langsung terluka hanya dengan sekali tendangan. Vic tidak melawan, dia hanya tersenyum dingin, dan itu memuat Hyun Jun brtambah kesal dia lalu menghajar Vic demi Yuki dan Mijung. Vic babak belur. Hyun Jun menanyakan keberbadaan Baeksan. Dia mengancam dengan pistolnya. Tak juga dijawab. Vic malah mengejek Hyun Jun bahwa yang bisa menentukan waktu kematiannya hanya dirinya sendiri. Lalu Vic terlihat pingsan
Kim Hyun Jun nenelepon menghubungi markas NSS. Vic ternyata sadar, dia mengambil pistol dan mengarahkan pistolnnya ke Hyun Jun. Sun Hwa berteriak, Hyun Jun berbalik dan langsung menembak Vic.
Vic pun tewas (tadinya aku pikir ada pertarungan seru antara Hyun Jun dan Vic , ternyata ga...).

Park Chul Yong bicara dengan anak buahnya dan Sun Hwa> SUn Hwa berkata mereka belum dapat jejak Baeksan sedikitpun dan ini rasanya riskan bagi pertemuan antar kepala negara. Park Chul young menghadap ke Blue House. Dia membicarakan sukarnya memprediksi masalah keamanan pemimpin negaranya untuk sekarang ini. Tapi Presiden menginginkan pertemuan antara pemimpin ke dua negara bisa jalan terus. Cita-cita mereka tidak boleh dihalangi oleh karena kegiatan teroris.

Park Chul Young bertemu Hyun Jun di sebuah bar, mereka sama-sama pusing dengan kondisi terkini. Baek Pyong yang walaupun Blue House ingin pertemua antara mereka terus berlanjut sesuai rencana.

Jin Sa Woo di markas IRIS masih membahas rencana teroris mereka. Jin Sa Woo terkejut karena salah seorang mereka berencana menghabisi sandera. Jin Sa Woo marah,
"kita tidak membunuh sandera !. buat lagi rencanya", perintah Sa Woo . dia kecewa dan pergi.
Para tentara bayaran itu menemui Baeksan. Mereka menganggap Sa Woo terlalu lemah untuk misi ini (terlalu ga tegaan maksudnya). Tapi Baeksan memperingatkan mereka, bahwa Sa Woo lah orang yang dia minta beretanggung jawab untuk hal ini.
"Perintahnya berarti perintah saya juga!"

Baeksan mengajak Sa Woo berbincang-bincang di luar. Dia ingat pertanyaan Sa Woo tentang posisinya di oarganisasi.
"Jangan samakan dirimu dengan pada tentara bayaran itu", nasehat Baeksan. Dia ingin Sa Woo karirnya bagus di organisasi. Baeksan yakin Sa Woo mampu bahkan bisa berkarir lebih baik darinya. (klo ngomong gini Baeksan kebapakan deh..ga kliatan jahatnya)

Hyun JUn dapat informasi bahwa redwine yang ada di tempat mijung dan di apartmen Vic dipesan oleh orang asing dari lapangan golf yang kerap dijaga ketat pengawal pribadi. Hyun Jun berangkat ke lokasi. Jalan masuknya ditutup. Hyun Jun melihat sepatu penjag disitu, dia curiga itu sepatu yang biasa dipakai tentara asing.
Dia lalu memutar dan diam-diam menyusup kesana. Dia melumpuhkan 2 orang penjaga dan masuk ke rumah besar. dari sana di menghubungi NSS minta kiriman bantuan.

NSS bersiap-siap pergi ke lokasi yang diminta Hyun Jun. Choi Seung Hee minta ijin ikut serta tapi dilarang ikut karena dia ditakutkan menjadi target IRIS. Hyun Jun terus masuk ke rumah utama, dia melumpuhkan berapa orang (jagoan ga pernah kelah nih hehe). Dia akhirnya menemukan Baeksan. Hyun Jun menanyai Baeksan tapi Baeksan malah tertawa. Jin Sa Woo tidak ada di sana. Baeksan tidak menyesal dan meminta maaf sama sekali kepada Hyun Jun mengnai kematian orang tua nya. Hyun marah dan berniat membunuhnya. Tim NSS tiba di sana mencegah dan menenangkan Hyun Jun. Hyun Jun akhirnya membiarkan Tim NSS membawa Baeksan.

Sepeninggalan Baeksan, penasehat Hong menemui Jin Sa Woo, sekarang tanggung jawab aksi berikutnya ada di tangan Jin Sa Woo. Jin Sa Woo menemui kelompok tentara bayarannnya. Jin Sa Woo menerangkan bahwa dia sekarang sudah mendapat wewenang dari pusat. Dan memaksa semua mematuhi perintahnya.

Jin Sa Woo dengan tim tentara bayaran melaksanakan rencana terornya. Mereka pergi ke pusat perbelanjaan dan mengatur semuanya. Mereka lalu masuk ke sebuah departemen store, mengancam dan menyandera orang-orang yang ada di sana. MEreka juga menguasai semua jaringan keamanandan komunikasi  tempat itu.

Kepolisian, SWAT juga agen NSS bersiap di sekitar lokasi kejadian, mereka belum mendapat kontak dari para penyandera. Wewenang ada di kepolisian. Tim SWAT diam-diam mendekati pintu masuk departemen store dengan senjata lengkap. Salah satu dari mereka mengaktifkan sensor gerak. Pintu masuk pun meledak...

< episode 18                                                          episode 19 >

5 comments:

Silakan tulis komennya di sini ya...

Free Translation
Related Posts with Thumbnails