February 1, 2010

IRIS episode 11

Choi Seung Hee menembak seorang teroris yang memakai tutup muka (Kim Hyun Jun). Dia penasaran dengan wajah teroris itu. Dia membungkuk menyentuh penutup mukanya.

Tiba-tiba Kim Sun Hwa datang tepat pada waktunya
"Jangan bergerak!". Kim Sun Hwa menodongkan pistolnya pada Seung Hee. Saat Seung Hee berbalik, Sun Hwa memukul tengkuk Seung Hee sampai tak sadarkan diri.
Kim Sun Hwa berusaha menolong Hyun Jun. Dia lega melihat Hyun Jun hanya terkena luka pada rompi anti pelurunya. Dia menarik Hyun jun ke luar ruangan dan berusaha memnyadarkan Hyun Jun. Hyn Jun bangun. Kim Sun Hwa mengajaknya cepat pergi untuk bergabung dengan yang lainnya. Tapi Hyun Jun menolak dia ingin mengetahui keadaan SEung Hee dan menghampirinya. Sun Hwa membujuknya, Hyun Jun Menolak, SUn Hwa terpaksa menodongkan pistolnya ke arah Hyun Jun. Sun Hwa berkata kita harus keluar dulu dari sini secepatnya , kita tidak boleh dikenali dulu. Kim Hyun Jun akhirnya menurut.

Jin sa Woo telah berhasil membobol pintu depan NSS. Mereka masuk bersama tim evakuasi dan para medis. Suasana hiruk pikuk. Jin Sa woo dengan khawatir mencari keberadaan Seung Hee
Para teroris bepakaian sama dengan tim evakuasi dan menyamar sebagai bagian dari mereka. Dalam keadaan ramai ,mereka berhasil keluar dengan mudah dan selamat.

Jin Sa Woo melihat ruang data store yang terbuka. dia masuk ke dalam. Dia menemukan Choi SEung Hee yang tergeletak tidak sadarkan diri. Dia segera membopong Seung Hee keluar dengan perasaan was was mencari petugas medis.

Di tempat persembunyian sementara teroris. Kim Hyun Jun duduk termenung dia sering melamun sendirian, dia seakan tak eprcaya menyaksikan Choi Seung Hee ternyata masih hidup. Pemimpin kelompok menanyakan keadaan Hyun Jun  yangterlihat aneh kepada Sun hwa
"Tidak usah khawatir. Dia terpaksa menembak temannya. Dia segera akan baik-baik saja", bela Sun Hwa
Sun Hwa mendatangi Hyun Jun.
"Orang-orang yang melihatmu merasa ganjil. Aku tau perasaanmu. tetapi jika kau tak bisa mengatasinya, itu akan menyulitkanmu nanti" , Sun hwa menasehati Hyun Jun.

Pemerintah korea selatan merasa aneh, organisasi rahasia seperti NSS malah diserang teroris. Mereka mempertanyakan sistem keamanan NSS. Penasehat presiden menemui presiden. Dia menyarankan agar presiden jangan  terlalu percaya kepada direktur Baeksan



Kepala Bagian terorisme Park melaopor pada direktur baeksan. Dia merasa aneh, bagaimana teroris mengetahui sistem keamanan di NSS, mereka juga mengenali wireless system yang mereka gunakan.

Jin Sa Woo malam hari sedang di bar makan dan minum sendirian. Dia teringat Hyun Jun danChoi Seung Hee, dia langsung minum-minum. Dalam keadaan setenngah mabuk dia menelepon direktur Baeksan.
"Setiap teringat Hyun Jun aku minum, teringat Seung Hee aku minum, dan teringat semua hal itu aku mabuk. Mengapa kau memilihku untuk tugas ini!"
"Sudah, tutup teleponmu. Jangan meracau lagi!"

Hyun Jun menyerahkan copy file yang dia dapat dari NSS kepada Kim Sun Hwa. Kim Sun Hwa memakai komputer salah seorang dari mereka. Dan menemukan kenyataan yang mengejutkan. DI Situ tertulis misi-misi yang telah dijalankan Baeksan. Dan juga identitas Hyun Jun. Bahwa dahului Baeksan lah yang ditugaskan membunuh ke dua orang tua Hyun Jun dan membiarkan Hyun kecil hidup dan mengatur pengasuhannya.

Benda yang dicuri teroris dari Nss adalah benda berharga yang bisa menjadi peledak nuklir jika digabungkan dengan uranium solid.

Choi Seung Hee sedang menyetir mobilnya. Dia teringat dan penasaran sosok laki-laki teroris yang ditemuinya di ruang data store. Choi Seung hee yakin betul ternyata orang itu bukan ingin menembaknya dia malah menembak seorang temannya yang akan menembak dirinya. Dia juga sempat mendekati orang itu. Dia seperti mengenal dan merasa orang itu Hyun Jun. Di kantor dia utarakan hal ini pada sahabatnya.

Park Chul Young dan timnya bertemu dengan  delegasi korea selatan. Mereka sedang meneliti bersama sistem keamanan hotel yang akan dijadikan lokasi pertemuan tingkat tinggi antara ke dua negara.

Ahli forensik NSS tidak menemukan petunjuk sidik jari atau fisik lain yang berharga dari teroris yang meninggal di NSS. Tetapi dia menemukan zat asbestos yang terdapat di baju dan sepatu milik para teroris. Dia menyimpulkan bahwa selama di korea selatan mereka bersembunyi di tempat yang mengandung sisa-sisa asbestos. Karena asbes telah dilarang sejak tahun 2003 Mereka berusahan membuat list gudang atau pabrik bekas asbes yang sudah ditelantarkan.
 
Baeksan berkata pada Sa Woo bahwa organisasi mereka punya maksud yang sama dengan teroris. Dia meminta Sa Woo untuk mencegah NSS menemukan teroris itu.


Sahabat Seung Hee datang memberitahukan, bahwa berdasarkan konfirmasi dari Hungaria, bahwa mereka tidak pernah mengeluarkan artikel sehubungan dengan adana pria meninggal dengan cir-ciri seperti Kim Hyun Jun. Mereka curiga ada orang yang memalsukan berita itu masuk ke NSS. SEung Hee menemui direktur Baeksan dan berkata bahwa Kim Hyun Jun masih hidup

Park Chul young datang menemui kelompok buatannya. Dia juga menemui Hyun Jun
"Katanya kau banyak membantu dalam serangan ke NSS. Kalau begitu aku tidak akan menghalangi pergerakanmu lagi. Kamu boleh mencari informasi dengan Sun Hwa", kata Park chul Young
"Benda apa yang kamu ambil dari NSS", tanya Hyun Jun penasaran
"Kamu nanti akan tau ada sesuatu yang besar terjadi di SEoul"

Kim Hyun Jun dan Sun Hwa pergi ke rumah yatim piatu tempat Hyun Jun dibesarkan. Tiba-tiba sekelompok orang dalam mobil melepaskan tembakan ke arah mereka. Hyun Jun dan Sun Hwa merasakan sesuatu yang tidak beres. Mereka masuk mencari pendeta/pemimpin panti. Ternyata beliau sudah tewas.

 < Episode 10                                        Episode 12 >

No comments:

Post a Comment

Silakan tulis komennya di sini ya...

Free Translation
Related Posts with Thumbnails