February 7, 2010

Brilliant Legacy episode 18

Ayah Eun Sung, Go Pyung Jung penasaran dengan sosok seorang gadis di dalam bis kota. Dia terus memperhatikan gadis itu. Ketika gadis itu menoleh, dia yakin bahwa gadis itu anaknya, Go Eun Sung. Pyung Jung berlari mengejar bis sambil memanggil-manggil EunSung. Tapi Eun Sung dengan earphone di telinganya tak mendengar sedikitpun. Bis itu pun melaju pergi.

Baek Sung Hee dengan tiket, uang da alamat telah menunggu Pyung Jung di stasiun. Pyung Jung datang dan berkata dia tak mau pergi.
"Aku baru saja melihat Eun Sung", kata Pyung Jung semangat. Seung Hee berusaha menyembunikan kekagetan dan kepanikannya. "Mungkin kamu salah liat", katanya
"Mana mungkin au salah mengenali anak perempuanku sendiri".
Sung Hee gagal membujuk Pyung Jung untuk meninggalkan Seoul.

Sampai di rumah Sung Hee memarahi Seung Mi yang berusaha baik terus membantu Eun Sung menemukan Eun Woo.
"Aku hanya berusaha mengobati rasa bersalahku pada Eun Sung, dengan harapan Eun Sung juga bisa berbuat baik terhadapku nanti", kata SEung Mi.
"Sebenarnya apa yang terjadi?", desak ibunya
"Kak Hwan menyukai Eun Sung ,Bu. Aku melihatnya dengan mataku sendiri", kata Seung Mi sambil menangis.

Malam hari Hwan kesal karena Eun Sung setiap hari bertemu Jun Se,
"Katanya mereka tidak berkencan, lalu buat apa mereka bertemu tiap hari."
Pagi hari Hwan mengetok kamar Eun Sung mengajaknya rapat membicarakan perusahaan. Eun Sung tidak setuju jika mereka mensuplai untuk wedding organizer yang tlah mempunyai pensuplai makanan sejenis. Dia tidak menginginkan berbisnis dengan menyerobot usaha orang lain.
Mereka membicarakan tempat yang lain sesuai usulan Hwan. Esok paginya di kantor mereka memposkan surat tawaran/proposal ke perusahaan atau sekolah sekolah. Letak cabang 2 yang tidak strategis mengharuskan mereka mencari cara lain untuk menaikkan omzet.

Jun Se datang ke restoran. dia minta izin manager untuk menemui Eun Sung. Tentu hwan yang melihatnya sempat kesal. Jun Se menawarkan bantuan pada Eun Sung untuk membantu merekomendasikan produk restoran Eun Sung ke perusahaan /pabrik yang membutuhkan. Eun Sung menolak halus, dia percaya nenek menginginkan dia berhasil dengan usahanya sendiri.

Di restoran Hwan telah terbiasa melayani pelanggan dengan baik, dia mengajak bicara gadis kecil dengan manis. Lalu ada pelanggan kurang ajar yang menjegal kaki hwan. hwan terjatuh dan makanan yang dibawanya tumpah. pelanggan kuran ajar itu mengibaskan cek di muka hwan. "ini untuk biaya berobat dan laundry"
Eun SUng melihatnya kesal dan langsung ingin turun tangan. Manager mencegahnya. Manager membiarkan Hwan mengatasi masalahnya sendiri. Hwan ternyata berhasil menguasai amarahnya. Dan pamit dengan sopan pada pelanggan.
hwan pergi naik ke roof garden, berusaha menenangkan diri. Eun Sung juga naik.
Eun Sung mengeluarkan saputangan dan mengelap baju seragam Hwan yang terkena noda makanan.
Eun Sung nyerocos menjelek-jelekkan pelanggan tersebut. tapi hwan merasa tersindir
"Jadi kamu senang aku mendapat balasan yang mirip", Hwan berkata kesal.
"Eh...aku khan berada di pihakmu. Bukankah kita partner...".Eun Sung malu dengan kata yang barusan dia ucapkan.
Manager memanggil mereka. Manager berkata dia tidak menyangka perubahan hwan secepat ini. Dia menerima hwan sebagai pegawai tetap di restoran, dan mengganti pin di seragam Hwan. Mereka semua bangga.



 Nenek, Nyonya Oh dan dan pengurus rumah tangga Pyo menyiapkan acara peringatan meninggalnya Min Suk(anak nenek yang merupakan ayah Hwan). Min suk meninggal saat Hwan berumur 7 tahun dan meninggal karena kecelakaan/tertabrak mobil dan wafat di depan mata Hwan. Ibunya menyagka Hwan tidak ingat  tanggalnya karena terbiasa di luar negeri. tapi ternyata hwan diam-diam selalu mencatat dan mengingat tanggal tersebut. Eun sung bersimpati pada hwan saat melihatnya. Selama ini tidak ada yang tahu kejadian sebenernya meninggalnya Min Suk. Hwan satu-satunya saksi mata tidak pernah bercerita. Nenek meminta Hwan menceritakan kejadian itu padanya karena Hwan telah dewasa. Hwan terdiam.
Hwan  ke  luar rumah, duduk sendirian dan menangis. Eun sung yang memperhatikannya sangat iba melihat Hwan.

Oh ya ada yang lucu sepertinya aku makin ,rada-rada yakin pengurus rumahtangga Pyo itu suka sama mamanya Hwan Nyonya Oh Yong Ran.

Proposal restoran mendapat respon dari suatu perusahaan untuk menjajaki kerjasama penyediaan makan bagi karyawannya. Eun Sung dan Hwan bermaksud menindaklanjuti respon tersebut. nenek memberikan kunci mobil Hwan pada Eun Sung. Di restoran mereka menyiapkan tester sup untuk dibawa ke calon pelanggan. Hwan sangat bangga dan senang karena ini adalah idenya.
"Iya iya..kamu mengatakannya sudah berkali-kali kepadaku", Eun Sung kewalahan karena Hwan tak henti-hentinya memamerkan diri.
Eun Sung menyerahkan kunci pada hwan , mita dia bergantian menyetir. hwan sempat gengsi karena nenek memberikan kunci itu padanya bukan pada hwan langsung.

Di calon pelanggan tester sup mereka mendapat pujian. mereka menandatangani kontrak. Tapi dari direktur perusahaan itu mereka juga tau bahwa mereka mendapat rekomendasi dari Junse.

Di mobil sepanjang jalan suasana menjadi kacau. Hwan kesal karena Eun Sung membiarkan Jun Se ikut campur urusan restoran mereka. Hwan ingin mereka membatalkan kontrak itu.
"Tapi kontrak telah kita tandatangani  atas nama perusahaan. Kamu begitu benci kepada kak Jun Se, apa ini karena Jung?", Eun Sung dipusingkan oleh Hwan (Eun sung ni polos deh)
Eun Sung kesal dia tiba-tiba menghetikan mobil dan keluar dari mobil.
"Aku akan naik bis saja!" (basa sundana teh... pundung)
Hwan mengambil alih mobil, perlahan membuntuti Eun Sung, mengajaknya untuk masuk kembali ke mobil.
Eun Sung masih kesal dia beradu pendapat di tengah jalan. Hwan terpaksa keluar dari mobil.
Tiba-tiba dari jauh datang sebuah truk akan menabrak Eun Sung. Hwan sekilas ingat kejadian saat kecil ayahnya menyelamatkan dia dan malah tertabrak mobil.
Hwan  segera menarik Eun Sung ke pinggir dan memeluknya
"Apa kau ini berusaha membuatku gila!", teriak Hwan pada Eun Sung.
Hwan pergi menyendiri, dia teringat trauma masa kecilnya. Eun Sung menyetiri hwan kembali ke kantor


 Eun Sung pergi ke restoran Jun Se. Eun Sung mengkonfirmasi rekomendasi JUn Se pada perusahaan. Menurut Jun Se hal itu wajar dalam bisnis. Eun Sung meminta Kak Jun Se tidak udah lagi repot-repot membantunya
(hwan dan Jun Se sama-sama berusaha membantu Eun Sung buat mencapai target penjualan naik 20% wow)

 Teman Hwan, pemilik bar (Jin Young Seok klo g salah namanya) kembali ingin menitpkan Eun Woo pada Hwan. hwan awalnya keberatan. dia diminta menemmani Eun Woo makan di luar selama1-2 jam. Eun Woo ternyata mengenali Hwan yang pernah memberinya mi. (kebayang orang egois kyk Hwan dititipi anak autis tiba).
Eun Woo ingin minum coklat di sebuah cafe. Di cafe itu ia berani bercerita pada Eun Woo.
"Aku mengenal seorang teman yang mempunyai adik sepertimu dan pintar main piano"
"Aku suka piano"
"Kamu tidak menyukai seorang gadis?"
"Piano lebih baik", kata Eun Woo
"Bagus, paling tidak piano tidak akan membencimu. Kamu tidak tau rasanya naksir gadis yang membencimu. Di antara gads-gadis yang kukenal ada seseorang "spy", cerita hwan

(ada dialog di episode2 sebelumnya yg lupa kutulis
Hwan heran "Kamu ini sebenarnya siapa sih?", tanyanya pada Eun Sung.
"Spy. karena saya memiliki banyak muka khan?", jawab eun sung kesal)

 Eun Woo menebak bahwa spy itu pastinya cantik
"bagaimana kau tahu kau belum pernah melihatnya. Spy orangnya misterius", hwan menceritakan tentang Eunsung dengan wajah berseri-seri.


Di tempat Hyeri. Eun Sung curhat bahwa dia mulai menyesal ingin mengambil harta warisan nenek. Dia melihat sendiri usaha keras Hwan. Dan itu membuatnya bangga.
"Orang ternyata bisa berubah dan aku merasa  tidak nyaman sekarang", Eun Sung galau.
"Kamu mungkin naksir dia. ya. Go Eun Sung!", tebak Hyeri (tepat)
"Bu..bukan seperti itu. Dia kan berkencan dengan Seung Mi", hindar Eun Sung.

Tak sengaja Seung Mi tahu ibunya berbohong tentang Eun Woo.

Di restoran Eun Sug tak sengaja EUn Sung bertemu teman ayahnya. Dari  beliau dia tahu bahwa ayahnya ikut asuransi jiwa dengan jumlah lumayan. beliau heran Eun SUng tidak mengetahuinya. Dia meminta Eun SUng mengeceknya ke kantor asuransi jiwa.

Eun Sung mendatangai kantor asuransi jiwa. Betapa kagetnya bahwa uang asuransi jiwa ayahnya sudah diambil oleh Baek Sung Hee


< episode 17                                                            episode 19 >

4 comments:

  1. wkwkwkwk
    teh'nana mah aneh2 wae PUNDUNG.,..
    maenya di korea aya kat apundung hehehe
    geuning org sunda oge nyak,,,
    Semangat akh neraskeun sinopsisna (ini enNa)

    ReplyDelete
  2. enNa, ari kasuat-suat teh bahasa Insonesianya enaknya apa ya?

    ReplyDelete
  3. kasuat-suat=kanyenyerian teh wkwkwkw sami wae nyak
    kasuat-suat=berlarut-larut rada manteslah nya teh...
    buat mentafsirkan episode brp tah teh,,,

    ReplyDelete
  4. Makash yah nana... sinopsisnya kerwn.. dak bosan saya baca in kisah brilliant legacy..

    ReplyDelete

Silakan tulis komennya di sini ya...

Free Translation
Related Posts with Thumbnails