December 19, 2009

Queen Seon Deok episode 54: Antara Deokman, Yushin, Bidam.

Episode 54 ini ada scene yang ditunggu-tunggu nih check it out

Deokman sebenernya lega yushin menyerahkan diri. Hal ini membuktikan kejujuran Yushin yang tidak punya maksud untuk kedudukan politik.

Alcheon menemui Yushin. Dia menghibur Yushin dan mengatakan bahwa Yang Mulia hanya sedang marah karena Yushin keras kepala.

Bidam kembali menginterogasi Yushin. Bidam berkata Yushin pasti tau tempat persembunyian Wolya dan minta Yushin memberitahukannya. Yushin tetap tutup mulut.
Deokman masuk ke tempat interogasi dan berbicara empat mata dengan Yushin. Yushin tetap tidak mau mengatakan markas Bo Kya Hoe.

Deokman marah. Dan merasa yushin yang keras kepala dan menyusahkan dirinya.

Akhirnya Deokman memutuskan untuk mengasingkan Panglima Kim Yu Shin. Para pengikut Yushin protes. Ibu Yushin dan pengikut Yushin (teman2 deokman semasa jadi nangdo) berlutut memohon keringanan untuk Yushin. Mereka berkata Paduka kejam dan terlalu berlebihan dan bahwa Kim Yushin tidak mungkin mengkhianati Yang Mulia.

“Jadi menurut kalian, Aku yang menghianati Yushin?”
“Dia lah yang berlebihan. Menurutmu apakah hanya aku yang mengetahui karakternya dan menganggap dia sebagai teman? Harusnya dia juga mengerti karakterku dan menganggapku sebagai teman.”
“Bisa –bisanya Dia tidak mau mengalah sedikitpun, dan tidak memberiku apa-apa”. Dan bagaimana dia bisa membuatku terpaksa mengambil keputusan sulit ini!”

Deokman pergi dan frustasi. Bidam datang berusaha menghibur.
“Paduka biarlah Yushin tetap di Sorabol. Paduka jadi terlalu menderita karenanya”.
Bidam kasian pada Deokman. (bukannya ini bermula gara2 siasat Bidam?)
Dia perlahan berusaha menyentuh bahu Deokman.
“Turunkan tanganmu!”, ujar deokman ketus.
Kamu sebaiknya membuat rencana reorganisasi pemerintahan setelah kepergian Yushin dan Bo kyahoe.

Alcheon memberi tahu Ratu bahwa Yushin akan pergi malam ini. Dan bertanya apa ratu mau menemui Yushin sebelum kepergiannya. Deokman tidak bergeming. Alcheon berusaha mengingatkan kenangan masa lalu saat mereka bersama Yushin di medan pertempuran. Namun deokman tidak mau mendengar dan meyuruh Alcheon berhenti bicara.

Jukbang juga datang berusaha menghibur . Dan berkata seandainya masih ada Sohwa mungkin Deokman tidak semenderita sekarang. Deokman berkata tidak apa-apa asal Jukbang jangan meninggalkannya. Jukbang bertanya kenapa Ratu tidak menikahi Tuan Kim Yu shin. Adalah wajar bagi keturunan raja dan jingol untuk menikah sampai 3-4 kali pun.

Misaeng mulai menyindir untuk berpikir untuk menawarkan proposal pernikahan kepada ratu. Bidam salah tingkah.

Setalah Yushin pergi, Deokman pun berusaha menjauhkan Bidam darinya dan mengurangi wewenangnya.
Bidam protes dan bertanya mengapa Ratu bersikap begitu padanya. Bidam bertanya “Apa karena Yushin tidak ada di dekatnya maka saya juga tidak harus ada di dekat Paduka”.
“Tidakkah kamu mempercayai saya? dan melihat hati dan kesetianku?”
“Ya , saya melihat ada keinginan dan cintamu padaku?. Bukankah kamu ingin mendapatkan kekuatan dan kekuasaan lewat diri saya?,” sangka Deokman.
“Saya iri pada Mishil karena dia bukan raja. Dia bisa mencintai dan menikahi seseorang dan dengan begitu dia memperkuat posisinya. Tapi jika saya mencintai dan menikahi seseorang, hal itu hanya akan menanam benih konflik.”

“Menurutmu tidakkah saya tersentuh jika ada seseorang menyentuh saya? Tidakkah saya membutuhkan seseorang untuk bersandar?”

Bidam meraih Deokman dan memeluknya. Tapi tak lama deokman mendorongnya.
“Saya tidak bisa! Saya bukan lagi seorang wanita saya hanya seorang Paduka.
Ayahku raja Jinpyeong, dan kakakku Putri Cheon Myeong adalah orang2 yang kehilangan kehidupan pribadinya.
Dan juga raja raja terdahulu telah meletakkan amanat padaku untuk mempertahankan dan memperkuat `Negara yang Kudus` juga untuk menyatukan ketiga kerajaan, Jadi sebelum semuanya tercapai, saya bukanlah seorang wanita.”
“Jadi Bidam, jangan berusaha memilikiku!”
“Tapi cinta adalah memiliki…”, bela Bidam.
“Selama saya adalah penguasa tidak ada yang bisa memilikiku”, tegas Deokman.

Bidam pergi dengan kecewa.
(Bidam patah hati ditolak nih…tapi kasian juga ya DM jadi ratu ga enak).

Anak buah Bidam mengikuti Yushin. Mereka curiga terhadap ratu. Ternyata ratu memberi perintah rahasia lain pada pada Yushin. Ratu memberi titah pada Yushin untuk menyelidiki perbatasan baekji dan menjadi mata-mata bagi `Negara Kudus`.

Posisi Bidam sekarang tidak lagi langsung dibawah Ratu. Tetapi dia harus melapor ke Kim Chun Chu (pangeran anak dari putri chen myeong). Tidak seperti Yushin yang tidak suka politik, Chunchu cukup cerdik untuk membaca gerak-gerik dan memojokkan Bidam. Bidam sekarang hanya diberi wewenang memburu bo kya hoe dan menyelidiki perbatasan.

Bidam tahu bahwa Yushin tidak ada di tempat pengasingannya dan menebak bahwa Wolya pasti akan mencari Yushin ke tempat pengasingannya.


Yushin menjadi mata-mata tetapi akhirnya ketahuan dan terpaksa kabur. Untungnya pasukan Wolya tak disangka-sangka sudah siaga membantu Yushin. Godo dkk diminta Yushin melapor ke istana bahwa ada mata-mata baekje di pasukan kita.
Yushin bersitegang dengan Wolya.
Bojong mengikuti Yushin dan bermaksud menangkapnya.

QSD ep. 53    QSD ep. 55

4 comments:

  1. Sebuah catatan yg bagus.. jadi bisa tau critanya meski kdg kelwat ga nonton krn sibuk kerja, atau tgs luar kota.. Thx bgt ya..

    ReplyDelete
  2. sama-sama ya...seneng klo catatanku bisa dipake sama yang lain. smoga catetannya bisa lebih bagus lagi

    ReplyDelete
  3. Huhuuuu...jadi penasaraaaan, pengen punya DVDnya..

    ReplyDelete
  4. This comment has been removed by a blog administrator.

    ReplyDelete

Silakan tulis komennya di sini ya...

Free Translation
Related Posts with Thumbnails